Tadabbur Surat Fussilat Ayat 22: Allah Maha Melihat Apa yang Kamu Kerjakan
Selasa, 28 November 2023 - 21:52 WIB
Tadabbur ayat Al-Qur'an ini mengulas tentang kuasa Allah mengetahui segala perbuatan hamba-Nya. Dalam Surat Fussilat Ayat 22 dijelaskan bahwa seseorang tidak akan mampu bersembunyi dari perbuatan buruknya karena pendengaran, penglihatan, dan kulitnya akan memberi kesaksian di Hari Kiamat.
Surat Fussilat merupakan surat ke-41 dalam mushaf Al-Qur'an terdiri 54 ayat (golongan Surat Makkiyah). Dinamai Fushshilat karena ada hubungannya dengan perkataan "Fushshilat" yang terdapat pada permulaan surat ini bermakna "Yang Dijelaskan".
Dalam Surat Fusshilat Ayat 22 dijelaskan tentang kebesaran Allah yang Maha Melihat dan Maha Mendengar, sebagaimana firman-Nya:
Wa maa kuntum tastatiruuna ayyashhada 'alaikum sam'ukum wa laaa abshaarukum wa laa juluudukum wa laakin zhanantum annallaaha laa ya'lamu katsiiram mimmaa ta'maluun.
Artinya: "Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan." (QS. Fussilat Ayat 22)
Dalam tafsir ringkas Kementerian Agama dijelaskan sebab turunnya (Asbabun Nuzul) ayat di atas. Diriwayatkan dari Al-Bukhari dan Muslim beserta imam-imam yang lain dari Ibnu Mas'ud ia berkata, "Ketika aku bersembunyi di belakang tirai Ka'bah, maka datanglah tiga orang: seorang Quraisy dan dua orang Bani saqif, atau seorang Bani saqif dan dua orang Quraisy, sedikit sekali ilmunya dan amat buncit perut mereka.
Mereka mengucapkan perkataan yang tidak pernah aku dengar. Maka salah seorang mereka berkata: "Apakah kamu berpendapat bahwa Allah mendengar perkataan kita ini?" Maka yang lain menjawab: "Sesungguhnya apabila kita mengeraskan suara kita, niscaya Dia mendengarnya dan apabila kita tidak mengeraskannya niscaya Dia tidak mendengarnya."
Maka yang lain berkata: "Jika Dia mendengar sesuatu daripadanya, pasti Dia mendengar seluruhnya." Maka Ibnu Mas'ud menyampaikan yang demikian pada Nabi Muhammad ﷺ, maka Allah menurunkan ayat di atas sampai kepada firman-Nya: "minal khasirin atau orang yang rugi (Ayat 23 Surat Fussilat).
Ayat ini menerangkan bahwa manusia itu tidak dapat merahasiakan perbuatan-perbuatan kejinya, sekalipun ia berbuat kemaksiatan, kejahatan, dan kekafiran secara terang-terangan dan mengingkari hari pembalasan Allah. Ayat ini memperingatkan orang-orang yang beriman agar selalu waspada dan memikirkan benar-benar perbuatan yang akan mereka lakukan, karena Allah mengetahui segala yang mereka perbuat. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
Wallahu A'lam
Surat Fussilat merupakan surat ke-41 dalam mushaf Al-Qur'an terdiri 54 ayat (golongan Surat Makkiyah). Dinamai Fushshilat karena ada hubungannya dengan perkataan "Fushshilat" yang terdapat pada permulaan surat ini bermakna "Yang Dijelaskan".
Dalam Surat Fusshilat Ayat 22 dijelaskan tentang kebesaran Allah yang Maha Melihat dan Maha Mendengar, sebagaimana firman-Nya:
وَمَا كُنۡتُمۡ تَسۡتَتِرُوۡنَ اَنۡ يَّشۡهَدَ عَلَيۡكُمۡ سَمۡعُكُمۡ وَلَاۤ اَبۡصَارُكُمۡ وَلَا جُلُوۡدُكُمۡ وَلٰكِنۡ ظَنَنۡتُمۡ اَنَّ اللّٰهَ لَا يَعۡلَمُ كَثِيۡرًا مِّمَّا تَعۡمَلُوۡنَ
Wa maa kuntum tastatiruuna ayyashhada 'alaikum sam'ukum wa laaa abshaarukum wa laa juluudukum wa laakin zhanantum annallaaha laa ya'lamu katsiiram mimmaa ta'maluun.
Artinya: "Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan." (QS. Fussilat Ayat 22)
Dalam tafsir ringkas Kementerian Agama dijelaskan sebab turunnya (Asbabun Nuzul) ayat di atas. Diriwayatkan dari Al-Bukhari dan Muslim beserta imam-imam yang lain dari Ibnu Mas'ud ia berkata, "Ketika aku bersembunyi di belakang tirai Ka'bah, maka datanglah tiga orang: seorang Quraisy dan dua orang Bani saqif, atau seorang Bani saqif dan dua orang Quraisy, sedikit sekali ilmunya dan amat buncit perut mereka.
Mereka mengucapkan perkataan yang tidak pernah aku dengar. Maka salah seorang mereka berkata: "Apakah kamu berpendapat bahwa Allah mendengar perkataan kita ini?" Maka yang lain menjawab: "Sesungguhnya apabila kita mengeraskan suara kita, niscaya Dia mendengarnya dan apabila kita tidak mengeraskannya niscaya Dia tidak mendengarnya."
Maka yang lain berkata: "Jika Dia mendengar sesuatu daripadanya, pasti Dia mendengar seluruhnya." Maka Ibnu Mas'ud menyampaikan yang demikian pada Nabi Muhammad ﷺ, maka Allah menurunkan ayat di atas sampai kepada firman-Nya: "minal khasirin atau orang yang rugi (Ayat 23 Surat Fussilat).
Ayat ini menerangkan bahwa manusia itu tidak dapat merahasiakan perbuatan-perbuatan kejinya, sekalipun ia berbuat kemaksiatan, kejahatan, dan kekafiran secara terang-terangan dan mengingkari hari pembalasan Allah. Ayat ini memperingatkan orang-orang yang beriman agar selalu waspada dan memikirkan benar-benar perbuatan yang akan mereka lakukan, karena Allah mengetahui segala yang mereka perbuat. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
Wallahu A'lam
Baca Juga
(rhs)