Makhluk yang Paling Dicintai Allah Taala Adalah yang Paling Sering Berdoa
Rabu, 29 November 2023 - 14:09 WIB
Imam dan Khatib Masjid Nabawi , Dr Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qasim dalam bukunya berjudul " Doa " mengatakan makhluk yang paling dicintai Allah adalah yang paling sering meminta kepada-Nya. Semakin bertambah iman seseorang, tingkat pemahamannya terhadap agama, dan ketergantungannya kepada Pencipta, semakin semangat pula ia berdoa kepada Allah dalam segala kondisi.
Rasulullah SAW bersabda, “Pintalah kepada Tuhanmu semua hajat dan keinginan, bahkan tali sendal yang putus sekalipun!” [HR. Tirmizi, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallaahu anhu (no. 3604-8)]
Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Para Nabi dan pengikut mereka senantiasa meminta kepada Allah seluruh hajat terkait agama, dunia, dan akhirat mereka. Lantas, siapakah gerangan yang merasa tidak butuh terhadap Allah!?
Sifat hamba itu adalah meminta kepada Tuhannya, sedang sifat Tuhan adalah memenuhi permintaan sang hamba. Barang siapa mengira dirinya tidak butuh meminta kepada Allah maka ia telah keluar dari jalur penghambaan diri.”
Kebiasaan para Nabi adalah banyak berdoa dalam setiap keadaan. Allah berfirman:
"Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami." [ QS Al-Anbiya : 90]
Nabi Zakaria as begitu mengharapkan seorang buah hati; beliau pun memanjatkan doa kepada Allah seraya memujiNya agar diberi keturunan yang baik. Beliau berdoa:
"Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa." [ QS Ali Imran : 38]
Kemudian beliau menuju mihrabnya, lalu para malaikat mengabarkan berita gembira berupa akan adanya seorang nabi dari keturunannya, meskipun beliau telah tua renta lagi lemah.
Kaum Nabi Nuh menentang Nabi mereka dengan beragam kemaksiatan dan pengingkaran. Allah ta'ala berfirman:
“Maka dia mengadu kepada Tuhannya, 'Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku.'" [ QS Al-Qamar : 10]
Kemudian Allah menenggelamkan semua yang ada di muka bumi kecuali orang-orang yang beriman dan mengikuti Nuh.
Allah mengisahkan perihal Ashabul Kahfi, sekelompok pemuda yang mentauhidkan Allah dan menyadari bahwa berdoa hanya kepada Allah merupakan satu-satunya agama yang diterima Allah. Lalu mereka menyeru kaum mereka:
Rasulullah SAW bersabda, “Pintalah kepada Tuhanmu semua hajat dan keinginan, bahkan tali sendal yang putus sekalipun!” [HR. Tirmizi, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallaahu anhu (no. 3604-8)]
Baca Juga
Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Para Nabi dan pengikut mereka senantiasa meminta kepada Allah seluruh hajat terkait agama, dunia, dan akhirat mereka. Lantas, siapakah gerangan yang merasa tidak butuh terhadap Allah!?
Sifat hamba itu adalah meminta kepada Tuhannya, sedang sifat Tuhan adalah memenuhi permintaan sang hamba. Barang siapa mengira dirinya tidak butuh meminta kepada Allah maka ia telah keluar dari jalur penghambaan diri.”
Kebiasaan para Nabi adalah banyak berdoa dalam setiap keadaan. Allah berfirman:
اِنَّهُمۡ كَانُوۡا يُسٰرِعُوۡنَ فِىۡ الۡخَيۡـرٰتِ وَ يَدۡعُوۡنَـنَا رَغَبًا وَّرَهَبًا ؕ وَكَانُوۡا لَنَا خٰشِعِيۡنَ
"Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami." [ QS Al-Anbiya : 90]
Nabi Zakaria as begitu mengharapkan seorang buah hati; beliau pun memanjatkan doa kepada Allah seraya memujiNya agar diberi keturunan yang baik. Beliau berdoa:
اِنَّكَ سَمِيۡعُ الدُّعَآءِ
"Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa." [ QS Ali Imran : 38]
Kemudian beliau menuju mihrabnya, lalu para malaikat mengabarkan berita gembira berupa akan adanya seorang nabi dari keturunannya, meskipun beliau telah tua renta lagi lemah.
Kaum Nabi Nuh menentang Nabi mereka dengan beragam kemaksiatan dan pengingkaran. Allah ta'ala berfirman:
فَدَعَا رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَغۡلُوۡبٌ فَانْـتَصِرۡ
“Maka dia mengadu kepada Tuhannya, 'Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku.'" [ QS Al-Qamar : 10]
Kemudian Allah menenggelamkan semua yang ada di muka bumi kecuali orang-orang yang beriman dan mengikuti Nuh.
Allah mengisahkan perihal Ashabul Kahfi, sekelompok pemuda yang mentauhidkan Allah dan menyadari bahwa berdoa hanya kepada Allah merupakan satu-satunya agama yang diterima Allah. Lalu mereka menyeru kaum mereka:
رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ لَنۡ نَّدۡعُوَا۫ مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اِلٰهًـا لَّـقَدۡ قُلۡنَاۤ اِذًا شَطَطًا