Kisah Rahib Yahudi Tidak Mengakui Kenabian Sulaiman, Allah Turunkan Ayat Ini

Kamis, 30 November 2023 - 21:12 WIB
Kisah pemuka Yahudi yang mengingkari para Nabi dan Rasul Allah termasuk di antara watak buruk orang-orang Yahudi. Foto ilustrasi/Aep Saepuddin/ebookanak
Di antara sifat buruk kaum Yahudi selain suka berkhianat dan berdusta, mereka juga dikenal sebagai kaum yang mengingkari para Nabi dan Rasul Allah. Berikut kisah Rahib Yahudi yang tidak mengakui Kenabian Nabi Sulaiman 'alaihissalam, hingga Allah menurunkan satu ayat Al-Qur'an untuk membantah mereka.

Ibnu Ishaq berkata dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, "Seperti dikatakan kepadaku bahwa ketika Rasulullah ﷺ menyebutkan Nabi Sulaiman bin Daud dalam jajaran para Rasul, sebagian Rahib Yahudi berkata: "Tidakkah kalian heran kepada Muhammad? Ia menganggap Sulaiman bin Daud itu seorang Nabi. Demi Allah, Sulaiman bin Daud tidak lain adalah penyihir."

Perkataan para pemuka Yahudi yang menyebutkan Nabi Sulaiman seorang penyihir langsung dibantah oleh Allah Ta'ala dengan menurunkan ayat yang artinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir, tetapi setan-setan itulah yang kafir..." (QS. Al-Baqarah Ayat 102)

Maksudnya, setan-setan menjadi kafir karena mereka mengikuti sihir, mengamalkannya, dan mempraktikkan apa yang diturunkan Allah kepada dua Malaikat di Babilonia; Harut dan Marut.

Ibnu Ishaq berkata bahwa salah seorang yang tidak aku ragukan kejujurannya berkata kepadaku dari Ikrimah dari Ibnu Abbas: "Yang diharamkam Israel terhadap dirinya ialah sepotong hati, buah pinggang, dan lemak kecuali lemak yang ada di tulang punggung, karena lemak di tulang punggung tersebut biasanya disiapkan untuk kurban (sesaji), dan dimakan api."

Orang Yahudi Menyembunyikan Sebagian Isi Taurat

Diceritakan juga kisah beberapa orang Yahudi yang menyembunyikan sebagian kandungan Taurat. Ibnu Ishaq berkata bahwa Muadz bin Jabal saudara Bani Salimah; Sa'ad bin Muadz saudara Bani Abdul Asyhal; dan Kharijah bin Zaid saudara Bani Balharits bin Al-Khazraj bertanya kepada beberapa orang Yahudi tentang sebagian kandungan Taurat. Orang-orang Yahudi itu menolak menjelaskannya kepada mereka.

Kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat tentang sikap orang-orang Yahudi tersebut:

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَكۡتُمُوۡنَ مَآ اَنۡزَلۡنَا مِنَ الۡبَيِّنٰتِ وَالۡهُدٰى مِنۡۢ بَعۡدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الۡكِتٰبِۙ اُولٰٓٮِٕكَ يَلۡعَنُهُمُ اللّٰهُ وَ يَلۡعَنُهُمُ اللّٰعِنُوۡنَۙ

Artinmya: "Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur'an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat." (QS. Al-Baqarah Ayat 159)

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More