Asbabun Nuzul Surat Al-Kahfi Ayat 109: Luasnya Ilmu Allah Tiada Terhingga

Rabu, 06 Desember 2023 - 23:58 WIB
Seandainya pepohonan di bumi dan lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat Allah, niscaya tidak akan sanggup menulis luasnya ilmu Allah. Foto/ist
Asbabun Nuzul Surat Al-Kahfi Ayat 109 menarik untuk ditadabburi umat muslim. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa ilmu-Nya sangat luas tiada terhingga.

Seandainya pepohonan di bumi dan luatan menjadi pena atau tinta untuk menulis kalimat Allah, niscaya tidak akan sanggup menulis luasnya ilmu Allah. Keterangan ini diabadikan dalam Al-Qur'an sebagaimana firman-Nya:

قُلْ لَّوۡ كَانَ الۡبَحۡرُ مِدَادًا لِّـكَلِمٰتِ رَبِّىۡ لَـنَفِدَ الۡبَحۡرُ قَبۡلَ اَنۡ تَـنۡفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّىۡ وَلَوۡ جِئۡنَا بِمِثۡلِهٖ مَدَدًا


Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (QS. Al-Kahfi Ayat 109)

Asbabun Nuzul

Asbabun Nuzul atau sebab turunnya Ayat 109 dari Surat Al-Kahfi ini diriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Nabi Muhammad ﷺ : "Engkau mengatakan bahwa kami telah diberi oleh Allah hikmah, sedang dalam kitab engkau (Al-Qur'an) terdapat ayat "Dan barangsiapa dianugerahkan hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak." (QS Al-Baqarah: 269)

Kemudian engkau mengatakan pula sebagaimana tersebut dalam Al-Qur'an: "Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS Al-Isra: 85)

Mereka berpendapat, ada pertentangan antara kedua ayat ini, maka turunlah ayat di atas sebagai jawaban atas kritikan mereka. Rasulullah ﷺ diperintahkan untuk mengatakan kepada orang-orang Yahudi: "Katakanlah kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan (dengan pena) kalimat-kalimat Tuhanku dan ilmu-ilmu-Nya, maka akan habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku meskipun air laut itu ditambahkan sebanyak itu pula, karena lautan itu terbatas sedangkan ilmu dan hikmah Allah tidak terbatas."

Seperti firman Allah: "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS Luqman Ayat 27)

Wallahu A'lam

(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More