Keunikan Surat At-Taubah Tidak Diawali Bismillah dan Alasannya
Kamis, 14 Desember 2023 - 05:10 WIB
Satu-satunya surat dalam Al-Qur'an yang tidak diawali dengan "Bismillah" ialah Surat At-Taubah. Surat ini dinamakan At-Taubah yang artinya "pengampunan" berhubung kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surat ini.
Surat At-Taubah adalah surah ke-9 dalam Mushaf Al-Qur'an terdiri 129 ayat (golongan surat Madaniyyah). Surat ini dinamakan juga dengan Surat Bara'ah yang artinya berlepas diri atau pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya dengan kaum musyrik.
Surat At-Taubah diturunkan setelah Nabi Muhammad ﷺ kembali dari Perang Tabuk pada Tahun 9 Hijriyah. Pengumuman ini disampaikan oleh Sayyidina 'Ali radhiyallahu 'anhu pada musim haji tahun itu juga.
Alasan Surat At-Taubah Tidak Diawali Bismillah
Bagi yang membaca dan mentadabburi Surat At-Taubah dianjurkan memulainya dengan kalimat Ta'awudz tanpa membaca Basmalah (Bismillaahir Rahmaanir Rahiim). Adapun selain Surat At-Taubah dianjurkan membaca Basmalah di awal surat, begitulah adabnya.
At-Taubah termasuk surat yang akhir-akhir turun kepada Rasulullah ﷺ di Madinah dan surat sebelumnya yaitu Al-Anfal termasuk surat yang awal turun di Madinah. Kandungan kedua surat ini hampir mirip yaitu sama-sama bercerita tentang peperangan, sehingga dianggap satu kesatuan.
Menurut Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu sebagaimana diriwayatkan Imam At-Tirmidzi, sampai Rasulullah ﷺ wafat belum ada keterangan darinya bahwa Basmalah termasuk darinya. Karena itu, Surat At-Taubah masih bagian dari Surat Al-Anfal, maka keduanya digandengkan tanpa dipisahkan dengan kalimat Basmalah.
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu: "Mengapa Anda tidak menulis Bismillahirrahmanirrahim di awal Surat at-Taubah?" Ali bin Abi Thalib menjawab: "Karena (kalimat) Bismillahirrahmanirrahim itu kalimat keamanan (isinya damai), sedangkan Surat at-Taubah turun dengan membawa syariat perang, di sana tidak ada damai." (HR Hakim dalam al-Mustadrak 3273)
Itulah alasan mengapa Surat At-Taubah tidak ditulis "Basmalah" karena kalimat Basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Sedangkan Surat At-Taubah turun tentang kemurkaan Allah dan berisi tentang memerangi kaum musryik dan munafik. Sebagai pengganti Basmalah, umat muslim dianjurkan membaca ta'awudz atau kalimat yang tertulis di pinggir halaman awal Surat At-Taubah:
Kandungan Surat At-Taubah Ayat 1
Ayat pertama pembuka Surat At-Taubah berisi pernyataan yang sangat tegas. Allah berfirman dengan menyatakan pemutusan hubungan dari-Nya dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik.
Artinya: "(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)." (QS. At-Taubah Ayat 1)
Disebutkan dalam Tafsir Kementerian Agama bahwa Rasulullah ﷺ telah melakukan beberapa perjanjian dengan kaum musyrik Makkah. Antara lain perjanjian agar kaum muslim tidak dihalangi untuk melaksanakan Umrah, tidak melakukan perang di bulan-bulan haram (bulan mulia), dan perjanjian-perjanjian damai dengan kabilah-kabilah Arab sampai waktu tertentu.
Namun, kaum musyrikin berulah dengan merusak perjanjian tersebut. Maka Allah menurunkan Surah at-Taubah atau Bara'ah dan memerintahkan kaum muslim untuk tidak melakukan hubungan lagi dengan mereka.
Wallahu A'lam
Surat At-Taubah adalah surah ke-9 dalam Mushaf Al-Qur'an terdiri 129 ayat (golongan surat Madaniyyah). Surat ini dinamakan juga dengan Surat Bara'ah yang artinya berlepas diri atau pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya dengan kaum musyrik.
Surat At-Taubah diturunkan setelah Nabi Muhammad ﷺ kembali dari Perang Tabuk pada Tahun 9 Hijriyah. Pengumuman ini disampaikan oleh Sayyidina 'Ali radhiyallahu 'anhu pada musim haji tahun itu juga.
Alasan Surat At-Taubah Tidak Diawali Bismillah
Bagi yang membaca dan mentadabburi Surat At-Taubah dianjurkan memulainya dengan kalimat Ta'awudz tanpa membaca Basmalah (Bismillaahir Rahmaanir Rahiim). Adapun selain Surat At-Taubah dianjurkan membaca Basmalah di awal surat, begitulah adabnya.
At-Taubah termasuk surat yang akhir-akhir turun kepada Rasulullah ﷺ di Madinah dan surat sebelumnya yaitu Al-Anfal termasuk surat yang awal turun di Madinah. Kandungan kedua surat ini hampir mirip yaitu sama-sama bercerita tentang peperangan, sehingga dianggap satu kesatuan.
Menurut Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu sebagaimana diriwayatkan Imam At-Tirmidzi, sampai Rasulullah ﷺ wafat belum ada keterangan darinya bahwa Basmalah termasuk darinya. Karena itu, Surat At-Taubah masih bagian dari Surat Al-Anfal, maka keduanya digandengkan tanpa dipisahkan dengan kalimat Basmalah.
Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu: "Mengapa Anda tidak menulis Bismillahirrahmanirrahim di awal Surat at-Taubah?" Ali bin Abi Thalib menjawab: "Karena (kalimat) Bismillahirrahmanirrahim itu kalimat keamanan (isinya damai), sedangkan Surat at-Taubah turun dengan membawa syariat perang, di sana tidak ada damai." (HR Hakim dalam al-Mustadrak 3273)
Itulah alasan mengapa Surat At-Taubah tidak ditulis "Basmalah" karena kalimat Basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Sedangkan Surat At-Taubah turun tentang kemurkaan Allah dan berisi tentang memerangi kaum musryik dan munafik. Sebagai pengganti Basmalah, umat muslim dianjurkan membaca ta'awudz atau kalimat yang tertulis di pinggir halaman awal Surat At-Taubah:
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ وَمِنَ شَرِّ الكفّار وَمِنَ غَضَبِ لْجَبَّارُ الْعِزَّةُ لِلَّهِ وَلِرَسُوْلِهِ
Kandungan Surat At-Taubah Ayat 1
Ayat pertama pembuka Surat At-Taubah berisi pernyataan yang sangat tegas. Allah berfirman dengan menyatakan pemutusan hubungan dari-Nya dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik.
بَرَآءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖۤ اِلَى الَّذِيۡنَ عَاهَدتُّمۡ مِّنَ الۡمُشۡرِكِيۡنَ
Artinya: "(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)." (QS. At-Taubah Ayat 1)
Disebutkan dalam Tafsir Kementerian Agama bahwa Rasulullah ﷺ telah melakukan beberapa perjanjian dengan kaum musyrik Makkah. Antara lain perjanjian agar kaum muslim tidak dihalangi untuk melaksanakan Umrah, tidak melakukan perang di bulan-bulan haram (bulan mulia), dan perjanjian-perjanjian damai dengan kabilah-kabilah Arab sampai waktu tertentu.
Namun, kaum musyrikin berulah dengan merusak perjanjian tersebut. Maka Allah menurunkan Surah at-Taubah atau Bara'ah dan memerintahkan kaum muslim untuk tidak melakukan hubungan lagi dengan mereka.
Wallahu A'lam
(rhs)