Dialog tentang Takdir antara Imam Chirri dan Prof Wilson

Selasa, 26 Desember 2023 - 14:55 WIB
Kita tidak akan dapat mengambil arah-arah yang baru yang tidak diketahui Tuhan, juga tidak dapat kita menggagalkan mengambil tujuan yang telah ditentukan olehNya. Kegagalan kita untuk mengambil setiap tujuan yang telah Dia ketahui, akan menjadi suatu kegagalan pada ilmuNya. Ilmu Tuhan tidak pernah gagal.



Imam Chirri: Ilmu kita tidak menentukan kejadian-kejadian itu, juga ilmu kita tidak menyebabkan kejadian-kejadian itu terjadi.

Saya ambil contoh: Seluruh pekerja pada pabrik akan makan-siang pada waktu siang. Ini tidak berarti bahwa ilmu saya atau pengharapan saya telah menyebabkan mereka makan-siang pada waktu itu. Tuhan, tidak boleh tidak, mengetahui masa-depan kita, tetapi ini tidak perlu berarti bahwa seluruh tindakan masa depan kita disebabkan oleh ilmuNya.

Masing-masing dan tiap tindakan-tindakan kita mempunyai sebab-sebab tersendiri, dan faktor pokok pada setiap tindakan kita adalah terutama kemauan manusia yang memerlukan tindakan demikian.

Tuhan mengetahui bahwa saya akan melakukan sesuatu pekerjaan tertentu oleh keinginan saya sendiri. Karena ilmu Tuhan tidak gagal, tindakan saya harus menjadi tindakan yang bebas yang disebabkan oleh kebebasan keinginan saya.

Ilmu Tuhan tidak pernah gagal, karena itu saya tidak akan gagal membuat keputusan saya sendiri dengan kebebasan keinginan saya sendiri (by my own free will).



Prof Wilson: Pokok terakhir yang anda terangkan adalah sangat penting. Sebenarnya, alasan terakhir yang saya kemukakan meragukan ilmu dari suatu kejadian dengan sebab-sebabnya, tetapi setiap kejadian biasanya mempunyai penyebab-penyebab

sendiri.

Kita tahu Tuhan mengetahui bahwa setiap perbuatan kita menjadi hasil dari keinginan kita sendiri. Dan karena Tuhan telah memberikan pada kita kemampuan memilih, kemauan kita harus merupakan hasil yang bebas dari kemampuan itu.

Ilmu Tuhan tidak akan pernah gagal, karena itu kita tidak akan gagal memiliki perbuatan-perbuatan kita sebagai hasil-hasil dari kebebasan kemauan kita sendiri.

Bila kita menyetujui azas-azas (doktrin) kebebasan manusia, kita akan teguh dan kita akan selamat dari pertentangan.

Azas keadilan Tuhan tidak dapat didamaikan dengan azas takdir. Kita tidak dapat mengatakan bahwa perbuatan manusia diperlukan Tuhan, kecuali jika kita menolak keadilan Tuhan. Karena kita tidak ingin meninggalkan azas keadilan Tuhan, juga kita tidak ingin percaya dalam pertentangan, kita harus menolak dengan mutlak azas Takdir.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ (٢٢) لِّـكَيۡلَا تَاۡسَوۡا عَلٰى مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُوۡا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرِۙ‏ (٢٣) اۨلَّذِيۡنَ يَبۡخَلُوۡنَ وَيَاۡمُرُوۡنَ النَّاسَ بِالۡبُخۡلِ‌ؕ وَمَنۡ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الۡغَنِىُّ الۡحَمِيۡدُ (٢٤)
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Barangsiapa berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya, Maha Terpuji.

(QS. Al-Hadid Ayat 22-24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More