Imam Chirri: Profil Nabi Muhammad SAW Jadi Pendorong Tumbuh Pesatnya Islam
loading...
A
A
A
"Saya ingin mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan Islam tumbuh sangat cepat?" tanya Prof Wilson Howland Guertin kepada Imam Mohammad Jawad Chirri sebagaimana dikutip dari buku yang diterjemahkan Ridho Umar Baridwan berjudul "Dialog tentang Islam dan Kristen" (PT Alma'arif, 1981).
Wilson adalah seorang psikolog, penulis dan profesor. Beliau lahir 26 Juli 1920 di Bridgeport, Connecticut dan meninggal dunia pada 7 Maret 2022. Sedangkan Mohammad Jawad Chirri seorang ulama berkebangsaan Libanon. Beliau pendiri Islamic Center of America. Lahir pada Oktober 1905 dan wafat 10 November 1994.
Menjawab pertanyaan Prof Wilson, Imam Chirri menjelaskan bahwa banyak faktor yang menyebabkan meluasnya Islam. "Saya tidak akan menyebutkan semuanya, tetapi saya dapat menunjukkan beberapa faktor," ujarnya lalu menyebut salah satunya adalah kepribadian Nabi Islam, Muhammad SAW . Selain itu, keyakinan yang kuat pada orang-orang Islam yang mula-mula (terdahulu).
Menurutnya, Muhammad dilahirkan di bawah cahaya sejarah . Tidak ada awan (keredupan) yang menyelubungi kelahirannya, kehidupannya atau kehidupan di antara rakyatnya. Bila setiap nabi dianggap sebagai bagian dari sejarah Agama maka Muhammad adalah bagian dari kedua-duanya yaitu agama dan sejarah-sejarah dunia.
Dia dilahirkan di Makkah dari ayah dan ibu yang terkenal, dan hidup (menyatu) dengan rakyatnya selama 40 tahun sebelum dia diamanati (diberi kuasa) sebagai seorang Nabi dari Tuhan.
Ia diperhatikan oleh rakyat selama masa kanak-kanaknya dan masa-masa dewasanya. Ia diperhatikan oleh seluruh kawan-kawannya sebagai suatu contoh kejujuran dan ketulusan hati. Orang-orang tidak pernah mendapatkan cacad (cela) pada dirinya. Mereka menyatakan dia benar dan dapat dipercaya (setia).
Dia tidak hidup sebagai orang yang memisahkan diri. Sebaliknya, dia berhubungan dengan orang-orang. Dia berdagang, bepergian dan ikut serta dengan orang-orang dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi tidak pernah ia dipengaruhi nafsu yang buruk atau kegairahan duniawi.
Dia hidup di dalam masyarakat yang jahil, dan kekuasaan dipegang oleh orang-orang penyembah berhala, tetapi ia tidak pernah menyetujui ide-ide mereka. Dia dihormati oleh lawan-lawannya dan dikagumi oleh teman-temannya, dan tidak ada seorang Nabi di dalam sejarah yang menerima ketaatan (kepatuhan) dari teman-temannya sebanyak yang diperoleh Muhammad.
Umat Terdahulu
Faktor tumbuh pesatnya Islam selanjutnya adalah keyakinan yang kuat pada orang-orang Islam yang mula-mula (terdahulu). Disebabkan kejujuran hati dan pengaruh kepribadian dari Muhammad, keyakinan pengikut-pengikutnya padanya sangat kuat.
Imam Chirri mengatakan kita tahu, bahwa pengikut-pengikut Musa menolak untuk menolongnya masuk ke Jerusalem. Mereka mendurhakanya (tidak menurut), menolak dan menyatakan padanya agar dia dan Tuhannya saja yang melawan musuh-musuhnya.
"Kita juga mengetahui bahwa sebagian besar pengikut-pengikut Jesus meninggalkannya bila datang kegentingan. Keadaan yang sama terjadi pada sebagian besar Nabi," ujarnya.
Tidak ada dari mereka yang mendapat bantuan dari pengikut-pengikutnya bila mereka menghadapi bentrokan.
Pengikut-pengikut Muhammad lain halnya, kata Imam Chirri, waktu Muhammad di Makkah, dia dan beratus-ratus pengikutnya tidak berdaya dan tanpa perlindungan, mereka semuanya berdiri dan menghadapi krisis yang ada, dan tidak ada di antara mereka yang meninggalkan agamanya (kepercayaannya) atau Nabinya.
Tindakan-tindakan orang Muslim itu sesuai dengan keyakinan yang diakui. "Mereka semua melaksanakan keyakinannya dengan kata-kata dan tindakannya," ujar Imam Chirri.
Wilson adalah seorang psikolog, penulis dan profesor. Beliau lahir 26 Juli 1920 di Bridgeport, Connecticut dan meninggal dunia pada 7 Maret 2022. Sedangkan Mohammad Jawad Chirri seorang ulama berkebangsaan Libanon. Beliau pendiri Islamic Center of America. Lahir pada Oktober 1905 dan wafat 10 November 1994.
Menjawab pertanyaan Prof Wilson, Imam Chirri menjelaskan bahwa banyak faktor yang menyebabkan meluasnya Islam. "Saya tidak akan menyebutkan semuanya, tetapi saya dapat menunjukkan beberapa faktor," ujarnya lalu menyebut salah satunya adalah kepribadian Nabi Islam, Muhammad SAW . Selain itu, keyakinan yang kuat pada orang-orang Islam yang mula-mula (terdahulu).
Menurutnya, Muhammad dilahirkan di bawah cahaya sejarah . Tidak ada awan (keredupan) yang menyelubungi kelahirannya, kehidupannya atau kehidupan di antara rakyatnya. Bila setiap nabi dianggap sebagai bagian dari sejarah Agama maka Muhammad adalah bagian dari kedua-duanya yaitu agama dan sejarah-sejarah dunia.
Dia dilahirkan di Makkah dari ayah dan ibu yang terkenal, dan hidup (menyatu) dengan rakyatnya selama 40 tahun sebelum dia diamanati (diberi kuasa) sebagai seorang Nabi dari Tuhan.
Ia diperhatikan oleh rakyat selama masa kanak-kanaknya dan masa-masa dewasanya. Ia diperhatikan oleh seluruh kawan-kawannya sebagai suatu contoh kejujuran dan ketulusan hati. Orang-orang tidak pernah mendapatkan cacad (cela) pada dirinya. Mereka menyatakan dia benar dan dapat dipercaya (setia).
Dia tidak hidup sebagai orang yang memisahkan diri. Sebaliknya, dia berhubungan dengan orang-orang. Dia berdagang, bepergian dan ikut serta dengan orang-orang dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi tidak pernah ia dipengaruhi nafsu yang buruk atau kegairahan duniawi.
Dia hidup di dalam masyarakat yang jahil, dan kekuasaan dipegang oleh orang-orang penyembah berhala, tetapi ia tidak pernah menyetujui ide-ide mereka. Dia dihormati oleh lawan-lawannya dan dikagumi oleh teman-temannya, dan tidak ada seorang Nabi di dalam sejarah yang menerima ketaatan (kepatuhan) dari teman-temannya sebanyak yang diperoleh Muhammad.
Umat Terdahulu
Faktor tumbuh pesatnya Islam selanjutnya adalah keyakinan yang kuat pada orang-orang Islam yang mula-mula (terdahulu). Disebabkan kejujuran hati dan pengaruh kepribadian dari Muhammad, keyakinan pengikut-pengikutnya padanya sangat kuat.
Imam Chirri mengatakan kita tahu, bahwa pengikut-pengikut Musa menolak untuk menolongnya masuk ke Jerusalem. Mereka mendurhakanya (tidak menurut), menolak dan menyatakan padanya agar dia dan Tuhannya saja yang melawan musuh-musuhnya.
"Kita juga mengetahui bahwa sebagian besar pengikut-pengikut Jesus meninggalkannya bila datang kegentingan. Keadaan yang sama terjadi pada sebagian besar Nabi," ujarnya.
Tidak ada dari mereka yang mendapat bantuan dari pengikut-pengikutnya bila mereka menghadapi bentrokan.
Pengikut-pengikut Muhammad lain halnya, kata Imam Chirri, waktu Muhammad di Makkah, dia dan beratus-ratus pengikutnya tidak berdaya dan tanpa perlindungan, mereka semuanya berdiri dan menghadapi krisis yang ada, dan tidak ada di antara mereka yang meninggalkan agamanya (kepercayaannya) atau Nabinya.
Tindakan-tindakan orang Muslim itu sesuai dengan keyakinan yang diakui. "Mereka semua melaksanakan keyakinannya dengan kata-kata dan tindakannya," ujar Imam Chirri.
(mhy)