Cara Mengirim Bacaan Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal

Kamis, 07 Maret 2024 - 19:01 WIB
Sebagian ulama sepakat bahwa pahala bacaan membaca Alquran termasuk Surat Al Fatihah bagi orang yang meninggal akan tetap sampai sebagaimana pendapat ulama Maliki, Hanafi dan Hanbali. Foto ilustrasi/ist
Cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal menjadi ulasan menarik untuk disimak. Meski terkadang sering diperdebatkan, persoalan tersebut merupakan khilafiyah di kalangan para ulama.

Berkaitan dengan hal di atas, sebagian ulama sepakat bahwa pahala bacaan membaca Alquran termasuk Surat Al Fatihah bagi orang yang meninggal akan tetap sampai sebagaimana pendapat ulama Maliki, Hanafi dan Hanbali. Menurut Imam Ibnu Rusyd, mengirim Surat Al Fatihah untuk orang meninggal, umumnya ulama timur dan barat mengatakan sampai dan ini sudah berlangsung sejak masa salaf. (Hasyiyah Ad-Dusuqi, jilid. 1, hal. 434).

Pendapat lain yang pernah disampaikan Imam Ibnu Taimiyah. Beliau berkata:

وَتَنَازَعُوا فِي وُصُولِ الْأَعْمَالِ الْبَدَنِيَّةِ: كَالصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ وَالْقِرَاءَةِ. وَالصَّوَابُ أَنَّ الْجَمِيعَ يَصِلُ إلَيْهِ


Artinya: "Mereka (para ulama) berselisih pendapat tentang sampainya amal badaniyah (untuk orang wafat) seperti puasa, sholat, dan membaca Al-Qur'an. Yang benar semua ini sampai kepadanya." (Majmu' Al-Fatawa Jilid 24 Hal 366. Majma' Al-Malik Fahd, Madinah, 1995 M).

Lantas, bagaimanakah cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal ?

Cara Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal

1. Berwudhu dan Berniat

Sebelum membacakan surat Al Fatihah, dianjurkan untuk mensucikan diri terlebih dahulu dengan berwudhu. Setelah itu, dilanjutkan dengan menghadirkan niat mengirim surat Al Fatihah bagi yang dituju.

2. Bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW

Pertama, melakukan tawasul kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarganya, serta sahabatnya. Lalu dilanjutkan membaca surat Al Fatihah.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ


Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…” (lanjut membaca Al Fatihah)

3. Bertawasul kepada para nabi dan rasul, tabi'in hingga Syekh Abdul Qodir Al Jailani.

Setelah itu, dilanjutkan dengan bertawasul kepada para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang salih, tabi’in, hingga Syekh Abdul Qodir Jailani. Lalu, bacakan Surat Al Fatihah.

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَلْفَاتِحَة…………………………


Artinya: “Kemudian kepada para handaitolan, dari pada nabi dan utusan, para wali, para syuhada, orang-orang salih, para sahabat dan tabi’in, para ulama, dan kepada para malaikat yang selalu taqarrub. Dan terutama kepada penghulu kita Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Al Fatihah…..” (lanjut membaca Al Fatihah)

4. Bertawasul kepada para ahli qubur lalu dikhususkan kepada mayit

Berikutnya, bertawasul kepada para ahli qubur, bapak dan ibu, serta nenek dan kakek hingga kepada guru. Lalu dikhususkan kepada si mayit dan dilanjutkan dengan membaca Al Fatihah.

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا (اَلْفَاتِحَة)………………..
(Nama arwah yang dikirimi hadiah tahlil)

Artinya: Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, dan kepada kaum mukminin laki-laki dan perempuan dari dunia bagian timur sampai bagian baratnya, baik yang di darat maupun dilaut. Khususnya bapak-bapak kami dan para ibu kami, para nenek kami yang laki-laki dan perempuan, para guru besar kami dan para guru besar mereka, kepada guru kami, para gurunya guru kami dan kepada orang yang menyebabkan kami semua berkumpul disini. Dan khususnya bagi arwah ….(sebutkan nama si mayit)………

Demikianlah ulasan mengenai cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal.



Wallahu a’lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.  Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?  Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.

(HR. Bukhari No. 6015)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More