Kisah Imam Malik dan Imam Syafi'i Tertawa Menyikapi Rezeki
Jum'at, 01 Mei 2020 - 09:10 WIB
Kemudian kabar itu didengar oleh Imam As-Syibli, seorang sufi yang zuhud juga pada masanya. Lalu beliau mendatangi Ibrahim bin Adham dan berkata:
"Kenapa kamu meninggalkan daganganmu dan duduk di rumahmu seperti ini?"
Ibrahim bin Adham menceritakan kisah yang dialaminya tentang perihal burung itu. Lalu As-Syibli menjawab dengan ucapannya yang mengena: "Hai Ibrahim! Kenapa engkau malah memilih menjadi burung yang lemah itu bukan memilih menjadi burung yang membawakannya makan?"
Mungkin yang dimaksud oleh Imam as-Syibli adalah Hadis Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA :
المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف
"Seorang mukmin yang kuat (mampu) lebih baik dan lebih Allah suka daripada seorang mukmin yang lemah."
Terkait mengenai rezeki ini, Ulama besar Mesir Syeikh Mutawalli as-Sya'rowi pernah berkata: "Al-Jawarihu ta'mal, wal Qulub tatawakkal" yang artinya tubuh harus tetap berusaha tanpa menyerah, tapi hati selalu tawakkal (pasrah) kepada Allah.
"Kenapa kamu meninggalkan daganganmu dan duduk di rumahmu seperti ini?"
Ibrahim bin Adham menceritakan kisah yang dialaminya tentang perihal burung itu. Lalu As-Syibli menjawab dengan ucapannya yang mengena: "Hai Ibrahim! Kenapa engkau malah memilih menjadi burung yang lemah itu bukan memilih menjadi burung yang membawakannya makan?"
Mungkin yang dimaksud oleh Imam as-Syibli adalah Hadis Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA :
المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف
"Seorang mukmin yang kuat (mampu) lebih baik dan lebih Allah suka daripada seorang mukmin yang lemah."
Terkait mengenai rezeki ini, Ulama besar Mesir Syeikh Mutawalli as-Sya'rowi pernah berkata: "Al-Jawarihu ta'mal, wal Qulub tatawakkal" yang artinya tubuh harus tetap berusaha tanpa menyerah, tapi hati selalu tawakkal (pasrah) kepada Allah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)