Hikmah Puasa Menurut Syaikh Ali Ahmad al-Jurjawi
Senin, 25 Maret 2024 - 11:55 WIB
Waspadalah kamu sekalian terhadap hari ketika tidak seorang pun dapat membantu orang lain, dan ketika perantaraan tidak dapat diterima, dan tidak pula tebusan bakal diambil, dan mereka semuanya tidak akan dibela. [ QS. al-Baqarah/2 :48 dan 123)]
Menurut Cak Nur, ini semuanya sudah tentu sejajar dengan berbagai penegasan dalam Islam bahwa manusia dihargai dalam pandangan Allah menurut amal perbuatannya berdasarkan takwanya, suatu ajaran tentang orientasi prestasi yang tegas, dalam pengertian pandangan bahwa penghargaan kepada seseorang didasarkan kepada apa yang dapat diperbuat dan dicapai oleh seseorang.
Sebaliknya, Islam melawan orientasi prestise, yaitu pandangan yang mendasarkan penghargaan kepada seseorang atas pertimbangan segi-segi askriptif seperti faktor keturunan, daerah, warna kulit, bahasa dll.
Orientasi seperti faktor keturunan, daerah, warna kulit, bahasa, dll. Orientasi prestasi berdasarkan kerja ini kemudian dikukuhkan dengan ajaran tentang tanggung jawab yang bersifat mutlak pribadi di Akhirat kelak.
Menurut Cak Nur, ini semuanya sudah tentu sejajar dengan berbagai penegasan dalam Islam bahwa manusia dihargai dalam pandangan Allah menurut amal perbuatannya berdasarkan takwanya, suatu ajaran tentang orientasi prestasi yang tegas, dalam pengertian pandangan bahwa penghargaan kepada seseorang didasarkan kepada apa yang dapat diperbuat dan dicapai oleh seseorang.
Sebaliknya, Islam melawan orientasi prestise, yaitu pandangan yang mendasarkan penghargaan kepada seseorang atas pertimbangan segi-segi askriptif seperti faktor keturunan, daerah, warna kulit, bahasa dll.
Orientasi seperti faktor keturunan, daerah, warna kulit, bahasa, dll. Orientasi prestasi berdasarkan kerja ini kemudian dikukuhkan dengan ajaran tentang tanggung jawab yang bersifat mutlak pribadi di Akhirat kelak.
(mhy)