Kisah Hikmah : Padamnya Lampu Istana dan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

Sabtu, 27 April 2024 - 17:50 WIB
Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai khalifah yang sederhana dan tidak menyalahgunakan kekuasaan dan jabatannya, apalagi untuk kepentingan keluarganya. Foto ilustrasi/istimewa
Khalifah Umar bin Abdul Aziz merupakan salah satu khalifah yang paling dikenal dalam sejarah Islam. Meski kekuasaannya terbilang singkat (2-3 tahun), namun Beliau dipandang sebagai sosok yang adil dan dijuluki sebagai khulafaur rasyidin kelima.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz lahir tahun 63 Hijrah (684 M) dan wafat tahun 101 Hijriyah (720 M). Garis nasabnya, ayahnya bernama Abdul Aziz, putra Khalifah Marwan bin al-Hakam yang merupakan sepupu Khalifah 'Utsman bin 'Affan RA. Ibunya adalah Laila, cucu Khalifah Umar bin Khattab RA.

Umar dibai'at sebagai khalifah dari Bani Umayah pada hari Jumat setelah salat Jumat. Gaya hidup Umar sangat sederhana ketika menjadi khalifah. Gajinya hanya 2 dirham perhari atau 60 dirham perbulan. Meski menjabat hanya 2-3 tahun, karyanya sangat mengagumkan dan banyak kisah-kisah menarik tentang dirinya.

Kekuasaan, Jabatan dan Keluarga

Dikisahkan, suatu malam, Umar bin Abdul Aziz terlihat sibuk merampungkan sejumlah tugas di ruang kerja istananya. Tiba-tiba putranya masuk ke ruangan bermaksud hendak membicarakan sesuatu.

"Untuk urusan apa putraku datang ke sini, urusan negarakah atau keluargakah?" tanya Umar.



"Urusan keluarga, ayahanda," jawab sang putra.

Tiba-tiba Umar mematikan lampu penerang di atas mejanya. Seketika suasana menjadi gelap. "Kenapa ayah memadamkan lampu itu?" tanya putranya merasa heran.

"Putraku, lampu yang sedang ayah pakai bekerja ini milik negara. Minyak yang digunakan juga dibeli dengan uang negara. Sementara perkara yang akan kita bahas adalah urusan keluarga," jelas Umar.

Umar kemudian meminta pembantunya mengambil lampu dari ruang dalam. "Nah, sekarang lampu yang kita nyalakan ini adalah milik keluarga kita. Minyaknya pun dibeli dengan uang kita sendiri. Silakan putraku memulai pembicaraan dengan ayah."

Begitulah akhlak pejabat sejati. Ternyata, puncak kejayaan di berbagai bidang tak lantas membuat Umar bin Abdul Aziz terperdaya. Meski prestasinya banyak dipuji, pemimpin berjuluk khalifah kelima ini tetap bersahaja, amanah, dan sangat hati-hati mengelola aset negara.

Di masa Umar bin Abdul Aziz inilah Islam berakar kuat dan diterima masyarakat Persia dan Mesir. Umar juga mengirim utusan ke China dan Tibet mengajak pemimpin mereka memeluk Islam. Sepeninggal Umar bin Abdul Aziz, kekhalifahan diserahkan kepada sepupunya yang juga saudara seayah Khalifah Al-Walid dan Khalifah Sulaiman, Yazid bin 'Abdul-Malik.

Demikian salah satu kisah teladan Umar bin Abdu Azis saat memimpin kekhalifahan. Beliau tidak menggunakan jabatannya untuk keuntungan diri dan keluarganya. Semoga kita bisa meneladaninya.

(wid)
Follow
cover top ayah
مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ (٢٢) لِّـكَيۡلَا تَاۡسَوۡا عَلٰى مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُوۡا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرِۙ‏ (٢٣) اۨلَّذِيۡنَ يَبۡخَلُوۡنَ وَيَاۡمُرُوۡنَ النَّاسَ بِالۡبُخۡلِ‌ؕ وَمَنۡ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الۡغَنِىُّ الۡحَمِيۡدُ (٢٤)
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Barangsiapa berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya, Maha Terpuji.

(QS. Al-Hadid Ayat 22-24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More