5 Rukun Haji, Salah Satunya Menginap di Muzdalifah Sampai Terbit Fajar
Rabu, 15 Mei 2024 - 21:51 WIB
Berdasarkan sabda beliau kepada ‘Urwah pada hadis tadi, “Barangsiapa yang mengikuti salat kami (di Muzdalifah), lalu bermalam bersama kami hingga kami berangkat, dan sebelum itu dia benar-benar telah wukuf di ‘Arafah pada malam atau siang hari, maka hajinya telah sempurna dan ia telah menghilangkan kotorannya.”
4. Thawaf Ifadhah
Berdasarkan firman Allah SWT
"…Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Dan dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Shafiyah binti Huyay mengalami haidh setelah merampungkan thawaf Ifadhah.” Lalu ia berkata lagi, “Kemudian hal tersebut aku beritahukan kepada Rasulullah SAW, beliau pun bersabda, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?”
“Wahai Rasulullah, ia telah thawaf Ifadhah, ia telah thawaf mengelilingi Kakbah lalu haidh setelah thawaf Ifadhah,” jawabku.
Rasulullah SAW bersabda, “Kalau begitu kita berangkat.””[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/567, no. 1733), Shahiih Muslim (II/964, no. 1211), Sunan Abi Dawud (V/486, no. 1987), Sunan an-Nasa-i (I/194), Sunan at-Tirmidzi (II/210, no. 949), Sunan Ibni Majah (II/1021, no. 3072)].
Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi menjelaskan sabda beliau, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?” Menunjukkan bahwa thawaf ini harus dikerjakan, thawaf ini dapat menghalangi kepergian orang yang belum melaksanakannya.
5. Sa’i antara Shafa dan Marwah
Berdasarkan sa’inya Rasulullah SAW dan sabda beliau:
“Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian.”[Shahih: [Irwaa-ul Ghaliil (no. 1072)], Ahmad (XII/76, no. 277), Mustadrak al-Hakim (IV/70)]
4. Thawaf Ifadhah
Berdasarkan firman Allah SWT
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
"…Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Dan dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Shafiyah binti Huyay mengalami haidh setelah merampungkan thawaf Ifadhah.” Lalu ia berkata lagi, “Kemudian hal tersebut aku beritahukan kepada Rasulullah SAW, beliau pun bersabda, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?”
“Wahai Rasulullah, ia telah thawaf Ifadhah, ia telah thawaf mengelilingi Kakbah lalu haidh setelah thawaf Ifadhah,” jawabku.
Rasulullah SAW bersabda, “Kalau begitu kita berangkat.””[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/567, no. 1733), Shahiih Muslim (II/964, no. 1211), Sunan Abi Dawud (V/486, no. 1987), Sunan an-Nasa-i (I/194), Sunan at-Tirmidzi (II/210, no. 949), Sunan Ibni Majah (II/1021, no. 3072)].
Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi menjelaskan sabda beliau, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?” Menunjukkan bahwa thawaf ini harus dikerjakan, thawaf ini dapat menghalangi kepergian orang yang belum melaksanakannya.
5. Sa’i antara Shafa dan Marwah
Berdasarkan sa’inya Rasulullah SAW dan sabda beliau:
اِسْعَوْا، إنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ السَّعْيَ.
“Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian.”[Shahih: [Irwaa-ul Ghaliil (no. 1072)], Ahmad (XII/76, no. 277), Mustadrak al-Hakim (IV/70)]
Baca Juga
(mhy)