Suka Percaya Ramalan? Hati-hati, Begini Konsekuensinya dalam Islam!
Minggu, 02 Juni 2024 - 11:15 WIB
Ramalan dan tukang ramal , masih banyak diperbincangkan belakangan ini. Masyarakat masih antusias mendengarkan ramalan dari tukang-tukang ramal yang kian berseliweran di jagat maya atau media sosial. Bagaimana sebenarnya aturan Islam terhadap ramalan dan tukang ramal ini?
Orang yang mempercayai apa yang disampaikan Tukang Ramal atau dukun merupakan perbuatan terlarang dalam Islam. Dalam Hadis terdapat ancaman serius bagi orang yang mendatangi dukun. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Artinya: "Diriwayatkan lagi oleh sebagian istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Beliau: "Barang siapa yang mendatangi tukang tenung untuk bertanya tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya salat selama 40 (empat puluh) malam." (HR. Muslim)
Riwayat lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Artinya: "Barang siapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu membenarkan perkataannya, berarti dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam." (HR Ahmad dalam Musnad-nya 9541)
Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Itu adalah sesuatu yang didengar oleh jin kemudian dibisikkan kepada para walinya dan mereka mencampurnya dengan seratus kebohongan." (HR Al-Bukhari)
Selain itu, masih banyak bukti lain yang disampaikan mengenai kedustaan dukun dan tukang ramal tersebut. Berikut beberapa di antaranya:
Artinya: "Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu." (QS Al-Jin Ayat 26)
Artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu." (Surat Yasin Ayat 60)
Artinya: "Sesungguhnya para Malaikat turun di awan, maka mereka berbicara tentang perkara yang telah ditetapkan di langit, lalu setan berusaha mencuri dengar sampai mereka dapat mendengarnya. Kemudian mereka memberikannya kepada para dukun, lalu para dukun itu menambah satu berita benar tersebut dengan seratus kedustaan dari diri-diri mereka." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Semoga Allah menjauhkan kita dari perkara tersebut.
Wallahu A'lam
Orang yang mempercayai apa yang disampaikan Tukang Ramal atau dukun merupakan perbuatan terlarang dalam Islam. Dalam Hadis terdapat ancaman serius bagi orang yang mendatangi dukun. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ « مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Artinya: "Diriwayatkan lagi oleh sebagian istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Beliau: "Barang siapa yang mendatangi tukang tenung untuk bertanya tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya salat selama 40 (empat puluh) malam." (HR. Muslim)
Riwayat lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Artinya: "Barang siapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu membenarkan perkataannya, berarti dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam." (HR Ahmad dalam Musnad-nya 9541)
Bantuan dan Dibantu Setan
Imam an-Nawawi menyebutkan banyak hadis sahih yang melarang mendatangi atau meminta bantuan kepada dukun atau tukang ramal . Alasannya karena kemampuan ghaib mereka berasal dari bisikan setan.Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Itu adalah sesuatu yang didengar oleh jin kemudian dibisikkan kepada para walinya dan mereka mencampurnya dengan seratus kebohongan." (HR Al-Bukhari)
Selain itu, masih banyak bukti lain yang disampaikan mengenai kedustaan dukun dan tukang ramal tersebut. Berikut beberapa di antaranya:
1. Tukang Ramal/Dukun Mengaku Bisa Mengetahui Perkara Ghaib
Tukang ramal biasanya mengaku bahwa dia bisa melihat dan mengetahui berbagai perkara ghaib. Adapun hal ini jelas bertentangan dengan Al-Qur'an Surat Al-Jin Ayat 26 berikut:عٰلِمُ الۡغَيۡبِ فَلَا يُظۡهِرُ عَلٰى غَيۡبِهٖۤ اَحَدًا
Artinya: "Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu." (QS Al-Jin Ayat 26)
2. Menyeru Manusia untuk Mempercayai Selain Allah
Kemampuan dukun yang mengaku bisa mengetahui hal ghaib sebenarnya berasal dari bisikan setan. Padahal setan sendiri sering menipu manusia dalam kesesatan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:اَلَمۡ اَعۡهَدۡ اِلَيۡكُمۡ يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ اَنۡ لَّا تَعۡبُدُوا الشَّيۡطٰنَۚ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
Artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu." (Surat Yasin Ayat 60)
3. Tukang Ramal/Dukun Membuat Kedustaaan
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:إِنَّ المَلاَئِكَةَ تَنْزِلُ فِي العَنَانِ: وَهُوَ السَّحَابُ، فَتَذْكُرُ الأَمْرَ قُضِيَ فِي السَّمَاءِ، فَتَسْتَرِقُ الشَّيَاطِينُ السَّمْعَ فَتَسْمَعُهُ، فَتُوحِيهِ إِلَى الكُهَّانِ، فَيَكْذِبُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
Artinya: "Sesungguhnya para Malaikat turun di awan, maka mereka berbicara tentang perkara yang telah ditetapkan di langit, lalu setan berusaha mencuri dengar sampai mereka dapat mendengarnya. Kemudian mereka memberikannya kepada para dukun, lalu para dukun itu menambah satu berita benar tersebut dengan seratus kedustaan dari diri-diri mereka." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Semoga Allah menjauhkan kita dari perkara tersebut.
Baca Juga
Wallahu A'lam
(wid)