Cek Khodam: Golongan Malaikat, Datang karena Diutus Allah Taala
Kamis, 04 Juli 2024 - 12:24 WIB
Islam mengenal khodam sebagai pembantu. Orang Jawa bilang parewangan. Pembantu ini berasal dari bangsa gaib: yakni berasal dari golongan jin dan ada juga dari golongan malaikat .
Bantuan jin atau malaikat bisa diperoleh karena kedua makhluk tersebut bisa berinteraksi dengan manusia, interaksi bisa didapatkan melalui riyadhah atau semedi sehingga menjadi peliharaan yang bisa melakukan apa saja di luar nalar manusia.
Mohd Yakub dalam bukunya berjudul “Sejarah Amalan Sihir Di Zaman Para Nabi Menurut Sumber Tafsir Dan Hadith” menyebut umat manusia sejak zaman dahulu memiliki kepercayaan yang dibangun dari hal gaib , seperti mitos, keyakinan, budaya, ritual.
"Keadaan tersebut tidak hanya dijadikan sebagai keyakinan, tetapi juga bagian yang hidup berdampingan dan terkadang menyatu dalam kehidupan," tulisnya.
Dalam sejarah Islam, Nabi Sulaiman mengumpulkan kitab-kitab sihir untuk dikuburkan ke dalam peti yang tidak bisa dihampiri oleh (golongan) setan dan kerabatnya.
Dengan berbagai cara dan media dari zaman dahulu telah ada cara orang untuk memiliki keistimewaan, di antaranya dengan bertaqarrub kepada Allah SWT, sehingga Allah akan memberikan pertolongan kepada hambanya dengan media yang Allah kehendaki. Seperti melalui malaikat atau juga bisa melalui jin yang juga disebut dengan khodam atau perewangan.
Dalam Islam, khodam bisa diperoleh dari bangsa malaikat dan bangsa jin. Khodam dari bangsa malaikat bisa diperoleh dengan cara bertaqarrub dengan Allah SWT melalui cara yang sudah disyariatkan oleh agama Islam seperti membaca al-Qur’an , berzikir, dan melaksanakan riyadhoh.
Khodam malaikat ini datang dengan sendirinya karena diutus oleh Allah SWT. Di antara malaikat tersebut bernama malaikat Hafadhoh (penjaga), yang dijadikan tentara-tentara yang tidak dapat dilihat manusia. Konon menurut sebuah riwayat jumlah mereka 180 malaikat.
Mereka menjaga manusia secara bergiliran di waktu ashar dan subuh, hal itu bertujuan untuk menjaga apa yang sudah ditetapkan Allah SWT bagi manusia yang dijaganya.
Itulah sistem penjagaan yang diberikan Allah SWT kepada manusia yang sejatinya akan diberikan seumur Hidup, yaitu selama fitrah manusia belum berubah.
Edi Sugianto dalam "Menguak Dunia Jin dan Khodam" (Naqs Dna Institute, 2011) mengatakan karena fitrah itu terlebih dahulu diubah sendiri oleh manusia, hingga tercemar oleh kehendak hawa nafsu dan kekeruhan akal pikiran, akibat dari itu, mata hati yang semula cemerlang menjadi tertutup oleh hijab dosa-dosa dan hijab-hijab karakter tidak terpuji, sehingga sistem penjagaan itu menjadi berubah.
Bangsa jin diciptakan oleh Allah juga mempunyai tujuan yang sama seperti manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah. Di antara mereka ada yang muslim dan ada yang kafir.
Jin kafir adalah jin yang tidak beriman kepada Allah dan mempunyai misi untuk menyesatkan manusia, meskipun ada yang muslim, tapi mereka juga sangat rentan untuk menyesatkan bangsa manusia yang bersekutu dengannya biasa dikatakan ahli sihir.
Bantuan jin atau malaikat bisa diperoleh karena kedua makhluk tersebut bisa berinteraksi dengan manusia, interaksi bisa didapatkan melalui riyadhah atau semedi sehingga menjadi peliharaan yang bisa melakukan apa saja di luar nalar manusia.
Mohd Yakub dalam bukunya berjudul “Sejarah Amalan Sihir Di Zaman Para Nabi Menurut Sumber Tafsir Dan Hadith” menyebut umat manusia sejak zaman dahulu memiliki kepercayaan yang dibangun dari hal gaib , seperti mitos, keyakinan, budaya, ritual.
"Keadaan tersebut tidak hanya dijadikan sebagai keyakinan, tetapi juga bagian yang hidup berdampingan dan terkadang menyatu dalam kehidupan," tulisnya.
Dalam sejarah Islam, Nabi Sulaiman mengumpulkan kitab-kitab sihir untuk dikuburkan ke dalam peti yang tidak bisa dihampiri oleh (golongan) setan dan kerabatnya.
Dengan berbagai cara dan media dari zaman dahulu telah ada cara orang untuk memiliki keistimewaan, di antaranya dengan bertaqarrub kepada Allah SWT, sehingga Allah akan memberikan pertolongan kepada hambanya dengan media yang Allah kehendaki. Seperti melalui malaikat atau juga bisa melalui jin yang juga disebut dengan khodam atau perewangan.
Dalam Islam, khodam bisa diperoleh dari bangsa malaikat dan bangsa jin. Khodam dari bangsa malaikat bisa diperoleh dengan cara bertaqarrub dengan Allah SWT melalui cara yang sudah disyariatkan oleh agama Islam seperti membaca al-Qur’an , berzikir, dan melaksanakan riyadhoh.
Khodam malaikat ini datang dengan sendirinya karena diutus oleh Allah SWT. Di antara malaikat tersebut bernama malaikat Hafadhoh (penjaga), yang dijadikan tentara-tentara yang tidak dapat dilihat manusia. Konon menurut sebuah riwayat jumlah mereka 180 malaikat.
Mereka menjaga manusia secara bergiliran di waktu ashar dan subuh, hal itu bertujuan untuk menjaga apa yang sudah ditetapkan Allah SWT bagi manusia yang dijaganya.
Itulah sistem penjagaan yang diberikan Allah SWT kepada manusia yang sejatinya akan diberikan seumur Hidup, yaitu selama fitrah manusia belum berubah.
Edi Sugianto dalam "Menguak Dunia Jin dan Khodam" (Naqs Dna Institute, 2011) mengatakan karena fitrah itu terlebih dahulu diubah sendiri oleh manusia, hingga tercemar oleh kehendak hawa nafsu dan kekeruhan akal pikiran, akibat dari itu, mata hati yang semula cemerlang menjadi tertutup oleh hijab dosa-dosa dan hijab-hijab karakter tidak terpuji, sehingga sistem penjagaan itu menjadi berubah.
Bangsa jin diciptakan oleh Allah juga mempunyai tujuan yang sama seperti manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah. Di antara mereka ada yang muslim dan ada yang kafir.
Jin kafir adalah jin yang tidak beriman kepada Allah dan mempunyai misi untuk menyesatkan manusia, meskipun ada yang muslim, tapi mereka juga sangat rentan untuk menyesatkan bangsa manusia yang bersekutu dengannya biasa dikatakan ahli sihir.
Baca Juga
(mhy)