MUI: Hati-Hati Memilih Pondok Pesantren untuk Putra-putri Anda
Senin, 15 Juli 2024 - 06:47 WIB
3. Pondok pesantren Al-Zaytun Indramayu.
Pimpinan Ponpes Syekh Panji Gumilang itu diduga telah mengajarkan pendidikan ajaran sesat kepada para santrinya. Al Zaytun antara lain disebut-sebut menarik iuran paksa dengan dalih infak dan pihak pondok pesantren memakai Surat At Taubah ayat 103. Infak tersebut ditarifkan dengan nominal Rp12 miliar untuk yang tinggal di desa maju dan Rp5 miliar untuk desa tertinggal.
Ponpes Al Zaytun juga disebut-sebut mengubah ketentuan ibadah haji dan melempar jumrah. Mereka mengatakan bahwa menunaikan ibadah haji bisa dilaksanakan di Al Zaytun. Ibadah haji dapat dilakukan dengan cara mengelilingi pesantren seluas 1.200 hektare itu dengan memakai mobil.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun juga mengubah syahadat dari Tiada Tuhan selain Allah menjadi tidak ada negara selain negara Islam. Pondok Pesantren Al Zaytun juga menganggap negara-negara di luar Islam adalah negara kafir.
Media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya video salat Idul Fitri yang tak biasa karena mencampurkan shaf salat pria dan wanita. Wanita bahkan berada di shaf paling depan dan shafnya juga terlihat begitu berjarak dengan meletakkan kursi di sampingnya.
Baca Juga
4. Ponpes Nurul. Ponpes ini dianggap sesat karena pimpinan pondok pesantrennya yang bernama Idris mengaku bisa pergi ke langit ke Tujuh dan dapat bertemu secara langsung dengan Malaikat Jibril.
Idris juga mewajibkan para pengikutnya di Pondok Pesantrennya untuk membeli Pusaka berupa tasbih seharga 1 juta rupiah yang konon dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
5. Kerajaan Tuhan yang dibidani Lia Aminudin alias Lia Eden. Ia menyebut dirinya sebagai malaikat Jibril sehingga membuatnya berurusan dengan pasal penistaan agama di tahun 2006.
6. Ada juga Padepokan Syekh Bintang Pratama. Padepokan ini didirakan oleh Abdul Muhjib pada Januari 2015 bersama dengan lima rekannya. Padepokan ini dianggap sesat karena menjanjikan pengikuitnya bisa dengan mudah masuk surga dengan cara membayarnya sebesar 2 juta rupiah.
7. Kerajaan Ubur-ubur. Sekte ini didirikan Aisyah, yang menyatakan dirinya sebagai titisan dari Nyi Ratu Kidul.
Pengikutnya menyebut Aisyah sebagai Si Ratu ubur-ubur. Sekte ini ditengarahi mengajarkan ajaran yang sesat karena memadukan antara ajaran Sunda Wiwitan dengan Ajaran Islam.
Selain itu Aisyah juga menganggap bahwa Nabi Muhammad merupakan seorang perempuan sehingga menimbulkan berbagai polemik. Sekte ini diduga didirikan dengan tujuan untuk melakukan penipuan sehingga Aisyah bisa mengeruk uang pengikutnya itu.
(mhy)