10 Muslimah Berpengaruh dalam Sejarah Islam
Jum'at, 19 Juli 2024 - 14:19 WIB
Berikut ini 10 muslimah berpengaruh dalam sejarah Islam . Mereka ini memainkan peran yang signifikan dalam dunia Muslim sebagai intelektual, penyair, mistikus, penguasa, dan pejuang.
1. Khadijah binti Khuwailid (w. 620)
Sebelum pernikahannya yang terkenal dengan Nabi Muhammad , Khadijah merupakan seorang tokoh penting dalam dirinya sendiri, menjadi saudagar yang sukses dan salah satu tokoh elit Makkah .
Beliau memainkan peran sentral dalam mendukung dan menyebarkan keyakinan Islam.
2. Fatimah al-Zahra’ binti Muhammad (w. 632)
Beliau adalah putri Nabi dari Khadijah dan hanya melalui dirinya (terutama melalui kedua putranya, al-Hasan dan al-Husain ) bahwa garis keturunan Nabi Muhammad tetap terjaga.
Fakta-fakta ini membuat Fatimah dan Khadijah di antara tokoh-tokoh perempuan yang paling dihormati dalam sejarah Islam.
Fatimah memainkan peran penting dalam komunitas Muslim awal di Makkah dan Madinah. Ia, bersama keluarganya, mengalami penganiayaan keras dari kaum Quraisy di Makkah sebelum pindah ke Madinah pada tahun 622.
Selama hidup Nabi, ia menjalani (dan secara aktif berpartisipasi) dalam semua perkembangan besar dalam pendirian agama Islam. Tak lama setelah tiba di Madinah, Fatimah menikah dengan ‘Ali bin Abi Thalib (w. 661).
3. Nusaiba binti Ka’ab al-Anshariyyah (w. 634)
Nusayba dikenal sebagai Umm ‘Ammara, dia adalah anggota suku Bani Najjar dan salah satu yang paling awal masuk Islam di Madinah. Sebagai Sahabat Nabi Muhammad, ada banyak keutamaan yang dikaitkan dengannya. Yang paling diingat tentang perempuan tangguh ini adalah mengambil bagian dalam Pertempuran Uhud (625), di mana dia membawa pedang dan perisai, berperang melawan kuffar ahli Makkah.
Selama pertempuran dia mendapati beberapa luka tombak dan panah. Setelah menderita luka kedua belas, dia jatuh pingsan dan pertanyaan pertama yang ditanyakan ketika bangun (sehari kemudian di Madinah) adalah: “apakah Nabi selamat?” bukti kesetiaan dan komitmennya pada Islam.
4. Aisyah binti Abu Bakar (w. 678)
Aisyah adalah istri Nabi Muhammad yang mungkin memiliki pengaruh paling besar pada komunitas Muslim setelah kematiannya. Dia memainkan peran sentral dalam penyampaian ajaran Islam. Dia adalah salah satu perawi utama hadis dalam tradisi Sunni.
Dalam banyak hal, Aisyah adalah salah satu tokoh yang paling penting di awal Islam, terutama karena implikasi dari tindakannya terhadap partisipasi perempuan di ruang publik berbenturan dengan konsepsi Islam konservatif.
5. Asma’ binti Abu Bakar (w. 692)
Putri Abu Bakar dan kakak perempuan ‘Aisyah (w. 58/678), Asma’ adalah salah satu yang paling awal masuk Islam di Makkah. Dia menikah dengan al-Zubair bin al-‘Awwam (w. 656). Keturunan dari kedua pasangan ini kelak akan menjadi tokoh politik dan intelektual terkemuka selama abad pertama Islam.
1. Khadijah binti Khuwailid (w. 620)
Sebelum pernikahannya yang terkenal dengan Nabi Muhammad , Khadijah merupakan seorang tokoh penting dalam dirinya sendiri, menjadi saudagar yang sukses dan salah satu tokoh elit Makkah .
Beliau memainkan peran sentral dalam mendukung dan menyebarkan keyakinan Islam.
2. Fatimah al-Zahra’ binti Muhammad (w. 632)
Beliau adalah putri Nabi dari Khadijah dan hanya melalui dirinya (terutama melalui kedua putranya, al-Hasan dan al-Husain ) bahwa garis keturunan Nabi Muhammad tetap terjaga.
Fakta-fakta ini membuat Fatimah dan Khadijah di antara tokoh-tokoh perempuan yang paling dihormati dalam sejarah Islam.
Fatimah memainkan peran penting dalam komunitas Muslim awal di Makkah dan Madinah. Ia, bersama keluarganya, mengalami penganiayaan keras dari kaum Quraisy di Makkah sebelum pindah ke Madinah pada tahun 622.
Selama hidup Nabi, ia menjalani (dan secara aktif berpartisipasi) dalam semua perkembangan besar dalam pendirian agama Islam. Tak lama setelah tiba di Madinah, Fatimah menikah dengan ‘Ali bin Abi Thalib (w. 661).
3. Nusaiba binti Ka’ab al-Anshariyyah (w. 634)
Nusayba dikenal sebagai Umm ‘Ammara, dia adalah anggota suku Bani Najjar dan salah satu yang paling awal masuk Islam di Madinah. Sebagai Sahabat Nabi Muhammad, ada banyak keutamaan yang dikaitkan dengannya. Yang paling diingat tentang perempuan tangguh ini adalah mengambil bagian dalam Pertempuran Uhud (625), di mana dia membawa pedang dan perisai, berperang melawan kuffar ahli Makkah.
Selama pertempuran dia mendapati beberapa luka tombak dan panah. Setelah menderita luka kedua belas, dia jatuh pingsan dan pertanyaan pertama yang ditanyakan ketika bangun (sehari kemudian di Madinah) adalah: “apakah Nabi selamat?” bukti kesetiaan dan komitmennya pada Islam.
4. Aisyah binti Abu Bakar (w. 678)
Aisyah adalah istri Nabi Muhammad yang mungkin memiliki pengaruh paling besar pada komunitas Muslim setelah kematiannya. Dia memainkan peran sentral dalam penyampaian ajaran Islam. Dia adalah salah satu perawi utama hadis dalam tradisi Sunni.
Dalam banyak hal, Aisyah adalah salah satu tokoh yang paling penting di awal Islam, terutama karena implikasi dari tindakannya terhadap partisipasi perempuan di ruang publik berbenturan dengan konsepsi Islam konservatif.
5. Asma’ binti Abu Bakar (w. 692)
Putri Abu Bakar dan kakak perempuan ‘Aisyah (w. 58/678), Asma’ adalah salah satu yang paling awal masuk Islam di Makkah. Dia menikah dengan al-Zubair bin al-‘Awwam (w. 656). Keturunan dari kedua pasangan ini kelak akan menjadi tokoh politik dan intelektual terkemuka selama abad pertama Islam.