Genosida di Gaza, Issam Younis: PBB Telah Gagal!
Jum'at, 26 Juli 2024 - 05:42 WIB
Mereka menjadikan piagam tersebut sejak awal sebagai alat kolonialisme baru, melindungi dan membela kepentingan mereka dengan arogansi yang ekstrim.
Mereka menuntut agar negara-negara lain menghormati piagam tersebut sesuai dengan keinginan mereka, menjadikannya sebagai tolok ukur selektif yang dikenakan pada masyarakat, gerakan pembebasan, dan negara untuk mengukur tindakan mereka dalam membela kepentingan, keberadaan, kedaulatan, dan hak-hak mereka.
Selanjutnya, negara-negara besar akan melabeli negara-negara kecil atau gerakan kerakyatan sebagai entitas nakal dan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan atau sebagai penegak nilai-nilai tersebut.
Kemudian negara-negara besar itu akan mengirim mereka ke neraka atau surga, menghadapi intervensi militer dan “kemanusiaan” serta sanksi ekonomi, atau “stabilitas” dan “kerja sama internasional”.
Genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan seluruh wilayah Palestina menunjukkan kelemahan-kelemahan yang ada.
Issam Younis mengatakan sama seperti Liga Bangsa-Bangsa yang gagal, PBB juga gagal. Situasi saat ini memerlukan perubahan sistem global ke sistem yang lebih adil yang mengakomodasi semua orang. Memperlakukan negara secara setara, menjaga perdamaian global dan meningkatkan kerja sama internasional.
Ia harus berupaya menyatukan beragam budaya yang memperkaya kehidupan dan keberadaan manusia, bukan memecah belah kita menjadi budaya baik dan jahat serta mendorong konflik eksistensial palsu.
Mereka menuntut agar negara-negara lain menghormati piagam tersebut sesuai dengan keinginan mereka, menjadikannya sebagai tolok ukur selektif yang dikenakan pada masyarakat, gerakan pembebasan, dan negara untuk mengukur tindakan mereka dalam membela kepentingan, keberadaan, kedaulatan, dan hak-hak mereka.
Selanjutnya, negara-negara besar akan melabeli negara-negara kecil atau gerakan kerakyatan sebagai entitas nakal dan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan atau sebagai penegak nilai-nilai tersebut.
Kemudian negara-negara besar itu akan mengirim mereka ke neraka atau surga, menghadapi intervensi militer dan “kemanusiaan” serta sanksi ekonomi, atau “stabilitas” dan “kerja sama internasional”.
Genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan seluruh wilayah Palestina menunjukkan kelemahan-kelemahan yang ada.
Issam Younis mengatakan sama seperti Liga Bangsa-Bangsa yang gagal, PBB juga gagal. Situasi saat ini memerlukan perubahan sistem global ke sistem yang lebih adil yang mengakomodasi semua orang. Memperlakukan negara secara setara, menjaga perdamaian global dan meningkatkan kerja sama internasional.
Ia harus berupaya menyatukan beragam budaya yang memperkaya kehidupan dan keberadaan manusia, bukan memecah belah kita menjadi budaya baik dan jahat serta mendorong konflik eksistensial palsu.
(mhy)