Inggris Rusuh, Komunitas Muslim Ketakutan: Islamofobia Tak Terkendali

Senin, 05 Agustus 2024 - 05:15 WIB
Polisi Merseyside yakin bahwa pendukung English Defence League (EDL), kelompok sayap kanan yang sebelumnya dipimpin oleh Robinson, bertanggung jawab atas cedera lebih dari 50 petugas dan meneror jemaah Muslim selama kerusuhan di Southport.

Dalam beberapa video yang diunggah di X, Robinson secara terbuka melegitimasi kerusuhan tersebut dan mencerca umat Muslim di hadapan 800.000 pengikutnya. Robinson sebelumnya dilarang di X, yang saat itu dikenal sebagai Twitter, tetapi ia diaktifkan kembali pada bulan November setelah Musk membeli platform tersebut.

Pada hari Jumat, Musk terlibat dengan Robinson di X, beberapa jam setelah Starmer memperingatkan bahwa media sosial "memikul tanggung jawab" untuk menangani misinformasi. Musk menanggapi dengan dua tanda seru pada unggahan Robinson tentang tanggapan perdana menteri terhadap kekacauan tersebut.

Setelah kerusuhan tersebut, muncul pula kecaman atas peran anggota parlemen Nigel Farage dalam memicu kekerasan setelah ia mempertanyakan "apakah kebenaran disembunyikan dari kita".



Robert Jenrick, seorang favorit dalam pemilihan pemimpin Partai Konservatif, mengatakan bahwa komentar pemimpin Reformasi tersebut tidak "membuat situasi menjadi lebih baik".

Menteri Dalam Negeri Bayangan James Cleverly juga dikritik karena mengatakan bahwa tindakan Starmer yang berlutut telah mengirimkan "pesan yang sepenuhnya salah" kepada para pengunjuk rasa, seraya menambahkan bahwa "tidak pernah ada pembenaran untuk kekacauan seperti ini".

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, Dewan Muslim Inggris (MCB) mengatakan ratusan masjid memperketat keamanan mereka setelah massa sayap kanan "meneror komunitas Muslim", yang memicu "kecemasan dan ketakutan".

"Apa yang kita lihat di jalanan Inggris [adalah] konsekuensi dari Islamofobia yang tidak terkendali: dapat diterima, kuat, dan sangat nyata dalam masyarakat kita saat ini," kata Zara Mohammed, sekretaris jenderal MCB, dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah benar untuk berbicara menentang ekstremisme yang disaksikan di jalanan kita, tetapi tidak pernah berbicara tentang Islamofobia yang memicu ekstremisme tersebut."

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَمَنۡ يَّقۡتُلۡ مُؤۡمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآؤُهٗ جَهَـنَّمُ خَالِدًا فِيۡهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيۡهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ عَذَابًا عَظِيۡمًا
Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya.

(QS. An-Nisa Ayat 93)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More