Khotbah Jumat: Bahaya Politik Uang, Memilih Pemimpin Sesuai Tuntunan Islam
Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:52 WIB
Namun faktanya banyak pemilih yang buta dan tidak mengetahui rekam jejak pribadi calon pemimpin yang akan mereka pilih, bagaimana kualitas dan kapasitasnya, visi-misinya seperti apa, kemampuan kepemimpinannya, dan perilakunya.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat memilih calon
pemimpin secara ngawur. Mereka memilih atas dasar uang yang telah akan mereka terima, bahkan mereka berani bayar berapa? Mereka hanya berhitung seberapa besar keuntungan finansial atau janji-janji yang menguntungkan diri mereka atau kelompok mereka.
Dari situ nanti akan muncul istilah bahwa siapa pun yang memiliki kekayaan akan menang. Akhirnya pemimpin atau wakil rakyat terpilih tidak mempunyai kredibilitas dan kapabilitas yang memadai, dan cenderung tidak Amanah.
Berkaitan dengan hal itu nabi telah mengingatkan: ""Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat". (HR. Bukhari)
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Politik uang dalam pemilu hanya akan mendatangkan hal buruk, setidaknya ada tiga dampak buruk yang ditimbulkan dari money politics.
Pertama, orang yang melakukan suap dan menerima suap sudah jelas melanggar syariat Allah dengan melakukan sesuatu yang diharamkan. Pada saat yang sama, orang yang melakukan money politics ini juga melanggar aturan hukum yang berlaku di negeri ini;
Kedua, orang yang menerima sogok atau suap akan menentukan pilihannya bukan atas dasar prinsip keadilan dan menimbang kemaslahatan untuk masa depan.;
Ketiga, orang yang memberikan sogok dan suap ini hanya akan melahirkan pemimpin yang korup. Ia akan bertidan curang, dan merampas harta yang bukan menjadi hak
demi mengembalikan modal yang yang telah dikeluarkan.
Jamah Jumat as'ad kumullah
Penegakan terhadap peraturan pemilu merupakan bagian dari perbuatan amar ma’ruf, dan pencegahan terhadap tindak pelanggaran yang merupakan perbuatan nahi
munkar.
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran : 104)
Di akhir khutbah ini kami mengajak untuk menabuh genderang perang terhadap praktek politik uang. Setiap warga Negara Indonesia bisa menjalankan perintah amar ma’ruf dengan melakukan pengawasan, dan menjalankan nahi munkar dengan mencegah pelanggaran dan melaporkan dugaan pelanggaran kepada Bawaslu.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat memilih calon
pemimpin secara ngawur. Mereka memilih atas dasar uang yang telah akan mereka terima, bahkan mereka berani bayar berapa? Mereka hanya berhitung seberapa besar keuntungan finansial atau janji-janji yang menguntungkan diri mereka atau kelompok mereka.
Dari situ nanti akan muncul istilah bahwa siapa pun yang memiliki kekayaan akan menang. Akhirnya pemimpin atau wakil rakyat terpilih tidak mempunyai kredibilitas dan kapabilitas yang memadai, dan cenderung tidak Amanah.
Berkaitan dengan hal itu nabi telah mengingatkan: ""Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat". (HR. Bukhari)
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Politik uang dalam pemilu hanya akan mendatangkan hal buruk, setidaknya ada tiga dampak buruk yang ditimbulkan dari money politics.
Pertama, orang yang melakukan suap dan menerima suap sudah jelas melanggar syariat Allah dengan melakukan sesuatu yang diharamkan. Pada saat yang sama, orang yang melakukan money politics ini juga melanggar aturan hukum yang berlaku di negeri ini;
Kedua, orang yang menerima sogok atau suap akan menentukan pilihannya bukan atas dasar prinsip keadilan dan menimbang kemaslahatan untuk masa depan.;
Ketiga, orang yang memberikan sogok dan suap ini hanya akan melahirkan pemimpin yang korup. Ia akan bertidan curang, dan merampas harta yang bukan menjadi hak
demi mengembalikan modal yang yang telah dikeluarkan.
Jamah Jumat as'ad kumullah
Penegakan terhadap peraturan pemilu merupakan bagian dari perbuatan amar ma’ruf, dan pencegahan terhadap tindak pelanggaran yang merupakan perbuatan nahi
munkar.
وَلۡتَكُنۡ مِّنۡكُمۡ اُمَّةٌ يَّدۡعُوۡنَ اِلَى الۡخَيۡرِ وَيَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran : 104)
Di akhir khutbah ini kami mengajak untuk menabuh genderang perang terhadap praktek politik uang. Setiap warga Negara Indonesia bisa menjalankan perintah amar ma’ruf dengan melakukan pengawasan, dan menjalankan nahi munkar dengan mencegah pelanggaran dan melaporkan dugaan pelanggaran kepada Bawaslu.
Khotbah 2
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
Ajarkanlah aku suatu do'a yang bisa aku panjatkan saat shalat!.
Maka Beliau pun berkata:
Bacalah! ALLAHUMMA INNII ZHALAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRAN WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA FAGHFIRLII MAGHFIRATAN MIN 'INDIKA WARHAMNII INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM
(Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
(HR. Bukhari No. 790)
(HR. Bukhari No. 790)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini
More