Berikut Ini 9 Perempuan Palestina yang Jenazahnya Ditahan Israel
Kamis, 29 Agustus 2024 - 19:17 WIB
Labiba Faze’ Sawafta tewas ketika pasukan Israel melepaskan tembakan langsung ke arahnya di pos pemeriksaan Hamra di Lembah Yordan utara, Tepi Barat yang diduduki.
Wanita Palestina berusia 43 tahun dari Tubas itu dituduh melakukan operasi penusukan sebagai balasan atas perang Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Dia dibiarkan mati dan jasadnya diculik oleh pasukan Israel.
Dalal al Mughrabi
Dalal al Mughrabi, seorang tokoh ikonik dalam gerakan perlawanan Palestina, lahir di kamp pengungsi Sabra di Lebanon dari seorang ayah Palestina dan seorang ibu Lebanon.
Dia dilatih sebagai perawat dan bergabung dengan Fatah dan gerakan pembebasan Palestina pada tahun 1975 di usia muda 16 tahun. Mughrabi memimpin sekelompok 11 pejuang Palestina dan Lebanon dalam sebuah misi untuk memasuki Palestina yang diduduki dan menyerang kementerian perang rezim atau Knesset.
Dalam kasus klasik ‘Doktrin Hannibal’ Zionis, bus yang direbut oleh para pejuang Palestina diledakkan oleh pasukan Israel dari helikopter tempur, menewaskan 38 pemukim yang ditawan dan 9 pejuang perlawanan, termasuk Mughrabi.
Jenazahnya seharusnya dikembalikan ke keluarganya pada tahun 2008 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hizbullah, tetapi rezim mengklaim mereka tidak dapat "menemukan jenazahnya" di "pemakaman bernomor" dan malah mengirim peti mati berisi batu.
Wanita Palestina berusia 43 tahun dari Tubas itu dituduh melakukan operasi penusukan sebagai balasan atas perang Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Dia dibiarkan mati dan jasadnya diculik oleh pasukan Israel.
Dalal al Mughrabi
Dalal al Mughrabi, seorang tokoh ikonik dalam gerakan perlawanan Palestina, lahir di kamp pengungsi Sabra di Lebanon dari seorang ayah Palestina dan seorang ibu Lebanon.
Baca Juga
Dia dilatih sebagai perawat dan bergabung dengan Fatah dan gerakan pembebasan Palestina pada tahun 1975 di usia muda 16 tahun. Mughrabi memimpin sekelompok 11 pejuang Palestina dan Lebanon dalam sebuah misi untuk memasuki Palestina yang diduduki dan menyerang kementerian perang rezim atau Knesset.
Dalam kasus klasik ‘Doktrin Hannibal’ Zionis, bus yang direbut oleh para pejuang Palestina diledakkan oleh pasukan Israel dari helikopter tempur, menewaskan 38 pemukim yang ditawan dan 9 pejuang perlawanan, termasuk Mughrabi.
Jenazahnya seharusnya dikembalikan ke keluarganya pada tahun 2008 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hizbullah, tetapi rezim mengklaim mereka tidak dapat "menemukan jenazahnya" di "pemakaman bernomor" dan malah mengirim peti mati berisi batu.
Baca Juga
(mhy)