Kisah Tragis Suksesi Kekhalifahan di Bani Umayyah setelah Yazid bin Abdul Malik
Senin, 23 September 2024 - 05:15 WIB
Sebelum wafatnya, dia menunjuk saudaranya Ibrahim bin al-Walid menjadi khalifah. Ibrahim bin al-Walid hanya memerintah dua bulan, kedudukannya sebagai khalifah tidak disepakati kaum Muslimin, ada yang memanggil dia “khalifah” ada pula yang memanggilnya “amir”.
Marwan bin Muhammad membawa pasukan besar ke Syam menuntut bela atas kematian al-Walid bin Yazid, pasukan Marwan membunuh Ibrahim dan mereka membai’at Marwan bin Muhammad sebagai khalifah.
Marwan naik tahta pada saat pakaian khalifah Umayyah sudah sangat lusuh dan tipis, walaupun dia ingin memperbaiki keadaan, tetapi tidak ada lagi harapan untuk memperbaikinya, tiada tempat lagi untuk menambal kain.
Karena banyak pemberontakan terus berkobar kepadanya. Golongan Khawarij, golongan Syiah, orang-orang Hijaz, dan orang-orang Khurasan, bagaikan air bah datang ke Damaskus memberontak memaksa Marwan melarikan diri ke Mesir dan terbunuh di sana pada tahun 132 H.
Marwan bin Muhammad membawa pasukan besar ke Syam menuntut bela atas kematian al-Walid bin Yazid, pasukan Marwan membunuh Ibrahim dan mereka membai’at Marwan bin Muhammad sebagai khalifah.
Marwan naik tahta pada saat pakaian khalifah Umayyah sudah sangat lusuh dan tipis, walaupun dia ingin memperbaiki keadaan, tetapi tidak ada lagi harapan untuk memperbaikinya, tiada tempat lagi untuk menambal kain.
Karena banyak pemberontakan terus berkobar kepadanya. Golongan Khawarij, golongan Syiah, orang-orang Hijaz, dan orang-orang Khurasan, bagaikan air bah datang ke Damaskus memberontak memaksa Marwan melarikan diri ke Mesir dan terbunuh di sana pada tahun 132 H.
(mhy)