Tafsir Surat Ali Imran Ayat 31, Arab, Latin dan Terjemahannya
Rabu, 25 September 2024 - 15:08 WIB
Berikut ini tafsir Surat Ali Imran ayat 31. Ada beraneka hikmah menarik dari ayat ini. Didapatkan beraneka penjelasan dari para ahli tafsir terhadap kandungan surat Ali Imran ayat 31. Allah SWT berfirman:
Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm
Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir Al-Muyassar, Kementerian Agama Saudi Arabia , menafsirkan: Katakanlah (wahai rasul), ”bila kalian mencintai Allah dengan sebenar-benarnya, maka ikutilah aku, dan berimanlah kepadaku secara lahir dan batin, niscaya Allah akan mencintai kalian, dan akan menghapus dosa-dosa kalian. Sesungguhnya Dia maha pengampun terhadap dosa-dosa hamba-hamba-NYA yang beriman lagi maha penyayang kepada mereka.”
Ayat yang mulia ini merupakan pemberi keputusan yang menentukan atas siapa saja yang mengaku dirinya mencintai Allah. Namun tidak mengikuti nabi-NYA, Muhammad dengan sebenar-benarnya, dengan menaati dalam perintah dan larangannya, maka sesungguhnya dia adalah seorang pendusta dalam pengakuannya itu sampai dia mau mengikuti Rasulullah dengan sebenar-benarnya.
Sedangkan dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah/Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah disebutkan:
Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan kepada setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah dengan sebenar-benarnya agar mengikutinya dan beriman kepadanya, itu adalah bukti kecintaan Allah kepada mereka. Mereka mendapat kecintaan dari Allah dan ampunan atas dosa-dosa mereka. Allah Maha Besar ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya, dan Maha Luas rahmat-Nya bagi mereka.
Syaikh Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ al-Fatawa berkata: “firman-Nya {يحببكم} merupakan jawaban dari perintah dalam firman-Nya {فاتبعوني}, ini merupakan balasan dari persyaratan oleh sebab itu kata ini mazjum. Ini merupakan balasan atas amalan mereka berupa mengikuti Rasulullah, sehingga Allah membalas mereka dengan mencintai mereka. Dan balasan dari persyaratan, balasan amal, dan akibat dari sesuatu pasti datang setelahnya.”
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm
Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir Al-Muyassar, Kementerian Agama Saudi Arabia , menafsirkan: Katakanlah (wahai rasul), ”bila kalian mencintai Allah dengan sebenar-benarnya, maka ikutilah aku, dan berimanlah kepadaku secara lahir dan batin, niscaya Allah akan mencintai kalian, dan akan menghapus dosa-dosa kalian. Sesungguhnya Dia maha pengampun terhadap dosa-dosa hamba-hamba-NYA yang beriman lagi maha penyayang kepada mereka.”
Ayat yang mulia ini merupakan pemberi keputusan yang menentukan atas siapa saja yang mengaku dirinya mencintai Allah. Namun tidak mengikuti nabi-NYA, Muhammad dengan sebenar-benarnya, dengan menaati dalam perintah dan larangannya, maka sesungguhnya dia adalah seorang pendusta dalam pengakuannya itu sampai dia mau mengikuti Rasulullah dengan sebenar-benarnya.
Sedangkan dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah/Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah disebutkan:
Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan kepada setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah dengan sebenar-benarnya agar mengikutinya dan beriman kepadanya, itu adalah bukti kecintaan Allah kepada mereka. Mereka mendapat kecintaan dari Allah dan ampunan atas dosa-dosa mereka. Allah Maha Besar ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya, dan Maha Luas rahmat-Nya bagi mereka.
Syaikh Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ al-Fatawa berkata: “firman-Nya {يحببكم} merupakan jawaban dari perintah dalam firman-Nya {فاتبعوني}, ini merupakan balasan dari persyaratan oleh sebab itu kata ini mazjum. Ini merupakan balasan atas amalan mereka berupa mengikuti Rasulullah, sehingga Allah membalas mereka dengan mencintai mereka. Dan balasan dari persyaratan, balasan amal, dan akibat dari sesuatu pasti datang setelahnya.”
(mhy)