Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Tobat: Orang yang Tidak Bertobat Adalah Zalim
Minggu, 29 September 2024 - 07:39 WIB
SyaikhYusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "at Taubat Ila Allah" menyampaikan beberapa ayat al-Quran yang menunjukkan bahwa orang yang tidak bertobat adalah zalim .
Allah SWT berfirman:
Ya ayyuhal-lazina amanu la yaskhar qaumum min qaumin 'asa ay yakunu khairam minhum wa la nisa'um min nisa'in 'asa ay yakunna khairam minhunn(a), wa la talmizu anfusakum wa la tanabazu bil-alqab(i), bi'salismul-fusuqu ba'dal-iman(i), wa mal lam yatub fa ula'ika humuz-zalimun
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita -wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita yang lain (karena) boleh Jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk pangggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." ( QS Al Hujurat: 11 )
Setelah Allah SWT melarang kaum mukminin untuk mencela seorang muslim --baik ia laki-laki atau perempuan-- serta mengejeknya dengan ucapan yang menyakitkan atau membuatnya susah. Dan al-Quran menganggap orang yang mengejek sesama muslim sebagai orang yang mengejek dirinya sendiri, karena kaum muslimin adalah seperti satu tubuh.
Al-Quran juga melarang untuk saling panggil memanggil dengan panggilan yang buruk yang tidak disenangi orang. Perbuatan itu semua akan memindahkan manusia dari derajat keimanan ke derajat kefasikan. "Dari seorang mukmin menjadi seorang fasik, dan nama yang paling buruk setelah keimanan adalah kefasikan itu," tutur al-Qardhawi.
Kemudian Allah SWT berfirman:
Wa raawadat hul latii huwa fii baitihaa 'an nafsihii wa ghallaqatil abwaaba wa qoolat haita lak; qoola ma'aazal laahi innahuu rabbiii ahsana maswaay; innahuu laa yuflihuz-zaalimuun
"Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim". Ini adalah dalil akan kewajiban bertaubat. Karena jika ia tidak bertaubat maka ia akan menjadi orang-orang zhalim. Dan orang-orang yang zhalim tidak akan beruntung."Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung." ( QS Yusuf: 23 )
Juga tidak dicintai Allah SWT:
wallaahu laa yuhibbuz zaalimiin
"Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim."( QS Ali 'Imran: 57 ).
Serta mereka tidak mendapatkan petunjuk dari Allah SWT:
innal laaha laa yahdil qawmaz zaalimiin
"Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." ( QS Al Maidah: 51 ).
Dan mereka juga tidak selamat dari api neraka:
Wa im minkum illaa waa riduhaa; kaana 'alaa Rabbika hatmam maqdiyyaa. Summa nunajjil laziinat taqaw wa nazaruz zaalimiina fiihaa jisiyyaa
"Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (QS Maryam: 71-72.).
Ayat-ayat yang lain:
Di antara ayat-ayat Al Quran yang mengajak kepada taubat dan menganjurkannya, serta menjelaskan keutamaannya dan buahnya adalah firman Allah SWT:
innallaaha yuhibbut Tawwaabiina wa yuhibbul mutatahhiriin
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." ( QS Al Baqarah: 222 ).
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّنۡ قَوۡمٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّنۡ نِّسَآءٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُنَّ خَيۡرًا مِّنۡهُنَّۚ وَلَا تَلۡمِزُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِؕ بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِ ۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ
Ya ayyuhal-lazina amanu la yaskhar qaumum min qaumin 'asa ay yakunu khairam minhum wa la nisa'um min nisa'in 'asa ay yakunna khairam minhunn(a), wa la talmizu anfusakum wa la tanabazu bil-alqab(i), bi'salismul-fusuqu ba'dal-iman(i), wa mal lam yatub fa ula'ika humuz-zalimun
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita -wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita yang lain (karena) boleh Jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk pangggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." ( QS Al Hujurat: 11 )
Setelah Allah SWT melarang kaum mukminin untuk mencela seorang muslim --baik ia laki-laki atau perempuan-- serta mengejeknya dengan ucapan yang menyakitkan atau membuatnya susah. Dan al-Quran menganggap orang yang mengejek sesama muslim sebagai orang yang mengejek dirinya sendiri, karena kaum muslimin adalah seperti satu tubuh.
Al-Quran juga melarang untuk saling panggil memanggil dengan panggilan yang buruk yang tidak disenangi orang. Perbuatan itu semua akan memindahkan manusia dari derajat keimanan ke derajat kefasikan. "Dari seorang mukmin menjadi seorang fasik, dan nama yang paling buruk setelah keimanan adalah kefasikan itu," tutur al-Qardhawi.
Kemudian Allah SWT berfirman:
وَرَاوَدَتۡهُ الَّتِىۡ هُوَ فِىۡ بَيۡتِهَا عَنۡ نَّـفۡسِهٖ وَغَلَّقَتِ الۡاَبۡوَابَ وَقَالَتۡ هَيۡتَ لَـكَؕ قَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّىۡۤ اَحۡسَنَ مَثۡوَاىَؕ اِنَّهٗ لَا يُفۡلِحُ الظّٰلِمُوۡنَ
Wa raawadat hul latii huwa fii baitihaa 'an nafsihii wa ghallaqatil abwaaba wa qoolat haita lak; qoola ma'aazal laahi innahuu rabbiii ahsana maswaay; innahuu laa yuflihuz-zaalimuun
"Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim". Ini adalah dalil akan kewajiban bertaubat. Karena jika ia tidak bertaubat maka ia akan menjadi orang-orang zhalim. Dan orang-orang yang zhalim tidak akan beruntung."Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung." ( QS Yusuf: 23 )
Juga tidak dicintai Allah SWT:
وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيۡنَ
wallaahu laa yuhibbuz zaalimiin
"Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim."( QS Ali 'Imran: 57 ).
Serta mereka tidak mendapatkan petunjuk dari Allah SWT:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الظّٰلِمِيۡنَ
innal laaha laa yahdil qawmaz zaalimiin
"Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." ( QS Al Maidah: 51 ).
Dan mereka juga tidak selamat dari api neraka:
وَاِنۡ مِّنْکُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ؕ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتۡمًا مَّقۡضِيًّا
ثُمَّ نُـنَجِّى الَّذِيۡنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيۡنَ فِيۡهَا جِثِيًّا
ثُمَّ نُـنَجِّى الَّذِيۡنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيۡنَ فِيۡهَا جِثِيًّا
Wa im minkum illaa waa riduhaa; kaana 'alaa Rabbika hatmam maqdiyyaa. Summa nunajjil laziinat taqaw wa nazaruz zaalimiina fiihaa jisiyyaa
"Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (QS Maryam: 71-72.).
Ayat-ayat yang lain:
Di antara ayat-ayat Al Quran yang mengajak kepada taubat dan menganjurkannya, serta menjelaskan keutamaannya dan buahnya adalah firman Allah SWT:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيۡنَ وَيُحِبُّ الۡمُتَطَهِّرِيۡنَ
innallaaha yuhibbut Tawwaabiina wa yuhibbul mutatahhiriin
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." ( QS Al Baqarah: 222 ).
(mhy)