Beda Rafidah dan Syiah: Hati-Hati Jangan Sampai Tersesat!

Selasa, 01 Oktober 2024 - 18:16 WIB
Tapi, bila sikap tersebut diikuti oleh rasa benci kepada Abu Bakar dan 'Umar, atau malah memaki mereka, ini disebut rafadh ekstrim. "Tak soal, apakah makian itu dengan bahasa yang jelas, ataukah hanya dengan bahasa isyarat," ujar Mahmud az-Zaby.

"Dan jika sikap ini diikuti pula dengan kepercayaan bahwa 'Ali ibn Abi Thalib atau keturunannya akan muncul kembali ke dunia setelah mereka wafat, maka inilah rafadh yang paling ekstrem."

Sedangkan istilah tasyayyu', menurut syari'at agama berarti sikap mencintai 'Ali ibn Abi Thalib dan memandangnya lebih utama dari para sahabat Nabi yang lain --kecuali Abu Bakar dan 'Umar. Jika 'Ali lebih ditokohkan daripada Abu Bakar dan 'Umar, maka itu namanya paham rafadh.

Menurut ibn Hajar, Tasyayyu' adalah sikap mencintai 'Ali dan memandangnya lebih utama dari para sahabat lain. Dan bila di antara sahabat-sahabat itu termasuk Abu Bakar dan 'Umar, maka tasyayyu'nya ekstrm, dan biasanya disebut paham Rafidhah.

Akan tetapi jika sikap tadi tidak memandang Ali lebih utama daripada Abu Bakar dan 'Umar, maka itu hanya disebut Syi'ah. Namun, jika sikap tersebut ditambah rasa benci dan makian terhadap Abu Bakar dan 'Umar, maka itu menjadi paham rafadh ekstrem. Kalau kemudian dilengkapi dengan kepercayaan bahwa 'Ali bakal muncul kembali ke dunia, maka rafadh-nya menjadi sangat ekstrem."

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More