Kisah Rasulullah SAW tentang Larangan Membunuh dan Menyiksa Hewan dengan Api

Selasa, 15 Oktober 2024 - 15:28 WIB
Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa menyayangi binatang dan tidak boleh menyakiti atau membunuhnya jika tidak mengganggu. Foto istimewa
Larangan membunuh dan menyiksa hewan dengan api penting diketahui umat Muslim. Tak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menyadarkan kita untuk bersikap ala kadarnya kepada sesama makhluk Allah.

Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna. Hal ini bisa dibuktikan dari caranya mengatur segala aspek kehidupan, termasuk bersikap kasih sayang kepada semua makhluk Allah Swt.

Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa menyayangi binatang dan tidak boleh menyakiti atau membunuhnya jika tidak mengganggu. Bahkan, jika hewan itu membawa mudharat dan harus dibunuh, ada beberapa ketentuannya, seperti tidak boleh memakai api.

Larangan Membunuh dan Menyiksa Hewan dengan Api

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bercerita, ada seorang Nabi singgah di bawah pohon. Lalu, ia digigit oleh seekor semut.

Selanjutnya, ia memerintahkan agar rumah semut itu dibakar. Hal yang sama juga diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah.

Kemudian, Allah mewahyukan kepada Nabi itu. "Hanya karena kamu digigit oleh seekor semut, lalu kamu membinasakan sebuah umat yang bertasbih." Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitab Bad’il Khalqi, bab jika lalat jatuh di bejana, 6/356, no. 3219, serta oleh Muslim dalam Kitabus Salam, bab larangan membunuh semut, 4/1759, no. 2241.

Pada kisah lainnya, ada sebuah momen ketika Rasulullah melakukan perjalanan bersama para sahabat. Tiba-tiba, beliau melihat peristiwa ganjil karena mendapati sebuah sarang semut hangus terbakar.

“Siapa yang telah membakar sarang ini?” Tanya Rasulullah.

“Kami,” ucap para sahabat Nabi.

“Sungguh, tidak pantas menyiksa dengan api kecuali Tuhan pencipta api,” sabda Rasulullah sebagaimana kisah yang tertuang dalam hadits riwayat Abu Dawud.

Contoh lainnya, diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bercerita ada seorang Nabi yang disengat oleh seekor semut. Lalu, ia membakar sarang semut yang ada di situ, padahal yang menyengat tadi hanya seekor saja.

Ia kemudian ditegur oleh Allah Swt: “Mengapa tidak dibunuh yang menyengat saja?”

Selain binatang yang disebutkan oleh hadis itu, hewan lain boleh dibunuh selama ia mendatangkan bahaya. Namun, syaratnya adalah jika memungkinkan tidak membunuh atau menyiksanya dengan api.

Wallahu a’lam
(wid)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ثُمَّ لِتَكُوۡنُوۡا شُيُوۡخًا ؕ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى مِنۡ قَبۡلُ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ (٦٧) هُوَ الَّذِىۡ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُؕ فَاِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ (٦٨)
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. Kami perbuat demikian agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu.

(QS. Ghafir Ayat 67-68)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More