Jangan Anggap Enteng Dosa Kecil: Lama-Lama Menjadi Besar, Begini Penjelasannya

Kamis, 17 Oktober 2024 - 15:50 WIB
Doa kecil lama-lama bisa menjadi besar jika dianggap enteng. Ilustrasi: SINDOnews
WALAUPUN Syariah Islam memberikan toleransi dan menganggap enteng dosa-dosa kecil dan ringan, tetapi dia memberikan peringatan agar tidak mengentengkannya, dengan terus melakukannya. Karena semua perkara yang kecil apabila ditambah dengan perkara yang kecil secara terus-menerus maka akan menjadi besar.

"Sesungguhnya dosa-dosa yang kecil dapat menjadi dosa besar, dan dosa besar mengakibatkan kepada kekufuran. Kebanyakan api yang besar asalnya adalah api yang kecil," tulis Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Fiqh Prioritas, Sebuah Kajian Baru Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah" (Robbani Press, 1996).

Ringkasan perumpamaan itu adalah sebagai berikut: "Sesungguhnya ranting-ranting kayu yang kecil itu ketika dikumpulkan akan dapat membuat api yang besar dan menyala-nyala. Begitu pula dosa-dosa kecil dan remeh."



Diriwayatkan dari Ibn Mas'ud: "Orang Mukmin itu melihat dosanya bagaikan gunung sehingga dia takut tertimpa olehnya; sedangkan orang munafiq melihat dosanya bagaikan lalat sehingga dia selalu terjerumus ke dalam dosa. Dengan dosa itu dia begini dan begitu." (Sambil memberikan isyarat dengan tangannya yang terombang-ambing). [HR Bukhari]

Imam Ghazali mengatakan dalam bab at-Taubah, di dalam bukunya, al-Ihya', tentang adanya sejumlah perkara besar karena perkara-perkara yang kecil, dan perkara yang besar menjadi lebih besar.

Antara lain: Menganggap kecil dosa-dosa yang kecil dan meremehkan kemaksiatan, sehingga sebagian orang salaf berkata, "Sesungguhnya dosa yang dikhawatirkan oleh pelakunya untuk tidak diampuni ialah yang dikatakan olehnya: 'Alangkah baiknya bila seluruh dosa yang saya lakukan

dikhawatirkan seperti ini.'



Dosa lainnya ialah yang sengaja ditampakkan oleh pelakunya. Dalam sebuah hadis sahih dikatakan, 'Seluruh umatku akan diampuni kecuali orang yang sengaja melakukan dosa-dosa secara demonstratif.'

Ibn al-Qayyim dalam Madarij al-Salikin berkata, "Di situlah kita mesti berhati-hati dalam melangkah. Karena sesungguhnya dosa besar itu apabila disertai dengan malu, rasa takut, dan anggapan terhadap sesuatu yang besar padahal sebetulnya sesuatu itu kecil, maka dia tidak akan melakukan perbuatan dosa. Sebaliknya, dosa kecil apabila tidak disertai dengan rasa malu, tidak peduli, tidak takut, dan meremehkannya, maka dia akan menjadi dosa besar. Dan bahkan akan menduduki peringkat yang paling tinggi di antara dosa-dosa tersebut."
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More