Sesama Muslim Harus Saling Mendoakan, Pahala dan Keutamaannya Luar Biasa

Senin, 21 Oktober 2024 - 12:15 WIB
Di antara fadhilah dan keuntungan mendoakan sesama kaum muslim ini, akan mendapat ganjaran pahala yang dahsyat. Foto ilustrasi/ist
Dalam Islam, sesama kaum muslim dianjurkan bahkan diharuskan harus saling mendoakan dalam kebaikan. Dan di antara fadhilah dan keuntungan mendoakan sesama kaum muslim ini, akan mendapat ganjaran pahala yang dahsyat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan bahwa doa merupakan senjata bagi orang beriman.

"Mungkin ada yang mengira bahwa mendoakan orang lain hanya menguntungkan orang lain tersebut. Padahal sebenarnya, yang diuntungkan pertama kali adalah kita sendiri. Seperti doa yang kita panjatkan untuk saudara-saudara kita di Palestina," kata Habib Quraisy Baharun, pengasuh Ponpes As-Shidqu Kuningan Jawa Barat dalam satu kajiannya.

Mari simak Hadits berikut ini:

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً


Dari Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa mendoakan ampunan bagi kaum mukminin dan mukminat, Allah akan menuliskan untuknya pahala sejumlah mukmin dan mukminah." (HR ath-Thabarani)

Coba kita hitung berapa jumlah kaum mukminin dan mukminat, maka sebanyak itulah pahala yang akan kita dapatkan. Bayangkan betapa banyaknya nilai pahala tersebut.

Karena itu, para Nabi dan Rasul 'alaihimussalam pun selalu mendoakan kaum muslimin. Seperti doa yang dipanjatkan Nabi Nuh 'alaihissalam:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ


Artinya: "Ya Rabb, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan siapapun yang memasuki rumahku dalam keadaan beriman. Serta orang yang beriman laki-laki dan perempuan." (QS Nuh Ayat 28)

Doa Nabi Ibrahim 'alaihissalam juga mendoakan kaum mukmin:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ


Artinya: "Wahai Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta semua orang yang beriman pada hari diadakannya perhitungan (hari Kiamat)." (QS Ibrahim Ayat 41)

Apalagi doa yang kita panjatkan tanpa sepengetahuan orang yang kita doakan termasuk salah satu doa mustajab yang mudah dikabulkan Allah. Sebagaimana dalam Hadis berikut:

عن أُمَّ الدَّرْدَاءِ رضي الله عنها أنها قَالَتْ لصفوان: “أَتُرِيدُ الْحَجَّ الْعَامَ؟”، قال: فَقُلْتُ: “نَعَمْ”، قَالَتْ: “فَادْعُ اللهَ لَنَا بِخَيْرٍ”، فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: ” دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: “آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ


Suatu hari Ummu Darda' radhiyallahu 'anha berkata kepada Shafwan, "Apakah engkau akan berangkat haji tahun ini?". Beliau menjawab, "Ya". Ummu Darda' melanjutkan, "Doakanlah kebaikan untuk kami." Sesungguhnya Nabi ﷺ pernah bersabda: "Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuan dia adalah mustajab. Di dekat kepalanya ada seorang Malaikat yang ditugasi untuk mengamini, setiap dia berdoa kebaikan untuk saudaranya. Sang malaikat berkata, "Aamin. Engkau pun akan mendapat hal yang serupa." (HR Muslim)

Itulah manfaat dan keuntungan mendoakan kaum mukmin dan muslimin. Karena itu jangan lupa berdoa memohon ampunan untuk kaum mukmin setiap kali salat atau kapan saja. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya untuk kita semua, terkhusus untuk saudara-saudara muslim di Palestina.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:  Itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik.  Salah seorang dari mereka duduk hingga sinar matahari telah menguning, tatkala itu ia sedang berada di antara dua tanduk setan atau pada dua tanduk setan.  Maka dia bengkit untuk shalat, dia shalat empat rakaat dengan sangat cepat (seperti burung mematuk makanan),  dia tidak mengingat Allah padanya kecuali sangat sedikit.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 350)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More