Perkembangan Ilmu Kedokteran di Era Daulah Abbasiyah: Pengaruh dari Judhisafur

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:38 WIB
Melalui terjemahan-terjemahan buku melahirkan tokoh besar kedokteran Islam, seperti Ali bin Rabba al-Thabari, al-Razi dan Ibn Sina. Ilustrasi: Ist
ILMUpengetahuan mengalami perkembangan pesat pada masa Daulah Abbasiyah , melalui tiga pengembangan ilmu: diskusi ilmiah , penerjamahan buku-buku dan perpustakaan .

Syamruddin Nasution dalam bukunya berjudul "Sejarah Peradaban Islam" menyebut di antara ilmu-ilmu umum yang berkembang pada masa Daulah Abbasiyah adalah ilmu kedokteran .

Menurutnya, ilmu kedokteran Islam telah ada semenjak masa Rasulullah SAW . Di kala itu dokter yang terkenal adalah AlHarits bin Al-Kananah.

Kedokteran Islam baru berkembang pada masa dinasti Abbasiyah setelah mendapat pengaruh dari Judhisafur dan Iskandariyah.



Judhisafur adalah sebuah perguruan kedokteran di Persia, dan terdapat dokter-dokter yang berkumpul dari Yunani, Persia dan India.

Sedangkan Iskandariyah pada waktu itu merupakan pusat kedokteran Yunani di timur.

Pengaruh langsung dari Judhisafur ke dalam Islam terjadi ketika al-Mansur meminta bantuan dokter-dokter dari sana.

Pada waktu itu yang mengepalai pusat medisnya adalah Jirjis Bukhtyshu. Selain itu melalui penerjemahan buku-buku kedokteran berbahasa Persia , Yunani dan India ke dalam bahasa Arab turut juga mempengaruhi berkembangnya ilmu kedokteran dalam Islam.

Penerjemahan pertama buku kedokteran berbahasa Persia ke dalam bahasa Arab adalah al-Muqaffa, sedangkan penerjemah yang paling terkenal adalah Hunain bin Ishak, dan dia sekaligus sebagai dokter pribadi al-Mukmin.

Akhirnya, melalui terjemahan-terjemahan buku tersebut melahirkan tokoh besar kedokteran Islam, seperti Ali bin Rabba al-Thabari, al-Razi dan Ibn Sina.

Bahkan dua yang terakhir sangat berpengaruh di timur dan barat. Sumbangan terbesar al-Razi adalah tentang cacar dan campak, sedangkan karya terbesar Ibn Sina di bidang kedokteran adalah bukunya al-Qanun fi alThibbi.

(mhy)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More