Khotbah Jumat: Retorika Penguasa Muslim Pasca-Setahun Gaza Dibantai
Jum'at, 25 Oktober 2024 - 09:20 WIB
Yang kedua, terlihatnya sikap pengecut dari kaum Zionis Yahudi. Hal ini bisa kita lihat dari serangan militer yang mereka gunakan secara diam-diam untuk menyerang Gaza.
Mereka tidak pernah berani untuk melakukan serangan langsung kepada warga Muslim karena mereka tau, jika mereka melakukan serangan langsung mereka akan mengalami kekalahan.
Sebagaimana Allah berfirman pada Q.S. Al-Ma’idah ayat 24,
yang artinya, Mereka berkata, "Wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja.”
Pelajaran ketiga yang bisa kita ambil adalah, Allah menunjukan ketegaran kaum muslim Gaza dalam menghadapi serangan dari kaum Zionis Yahudi. Saudara-saudara, dibalik segala duka yang mereka rasakan, kita bisa lihat bahwa warga Muslim di Palestina masih tegar dan menjalankan segala kewajiban yang Allah perintahkan.
Mereka tetap berpuasa di bulan ramadhan, tetap melaksanakan sholat 5 waktu, dan membaca Al-Qur’an. Berbagai kekejaman yang mereka rasakan tidak membuat mereka meninggalkan kewajiban mereka sebagai umat Muslim.
Justru sebaliknya, mereka malah meyakini bahwa semua yang mereka miliki adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepada Allah.
Dan yang terakhir saudara-saudara, adanya krisis ini membuat kita bisa mengetahui bagaimana sifat asli dari para penguasa. Kita bisa menilai sifat para penguasa yang egois, pengecut, sekaligus pengkhianat.
Banyak sekali para penguasa yang berpura-pura membela Gaza lewat berbagai narasi politik atau hanya sekedar meminta kita untuk mengirimkan do’a kita untuk umat Palestina. Bahkan ada juga yang melarang kita untuk berceramah, melakukan khutbah, menyerukan perlawanan kita untuk kekejian yang didapatkan oleh warga Palestina seolah-olah warga Palestina bukanlah seorang saudara seiman yang harus kita bantu, naudzubillahimindzalik..
Hadirin jamaah sholat Jumat yang dirahmati oleh Allah, konflik antara Palestina dan Israel ini tidak bisa kita selesaikan hanya melalui organisasi perdamaian dunia seperti PBB, Liga Arab ataupun OKI. Allah SWT menawarkan solusi untuk menyelesaikan konflik ini dengan melakukan jihad dalam melawan kaum agresor yang merampas wilayah kaum Muslim dari khilafah.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 193, Allah berfirman
yang artinya, Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan, kecuali terhadap orang-orang zhalim.
Ayat tersebut menunjukan bahwa haram bagi kita kaum Muslimin untuk berdamai dengan kaum penjajah dan menerima kehadiran mereka di tanah air kaum Muslimin. Selain itu, krisis di Gaza juga akan tuntas jika kaum Muslim memiliki perisai untuk melindungi diri mereka, yaitu Khilafah Islamiyah.
Menurut Hadist, Rasulullah bersabda
“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam (Khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah ’Azza wa Jalla dan berlaku adil, maka dia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad)
Pada saat dimana Rasulullah menjadi kepala negara Islam, beliau pernah mengusir kaum Yahudi di Madinah dan dari Madinah. Beliau juga memberikan hukuman kepada mereka karena telah menyakiti kaum Muslimin.
Oleh karena itu, marilah kita sebagai seorang Muslim. Kita laksanakan perjuangan kita dalam mengusir kaum Yahudi dan mari saling menolong saudara seiman kita yang berada di Gaza, Palestina.
Mereka tidak pernah berani untuk melakukan serangan langsung kepada warga Muslim karena mereka tau, jika mereka melakukan serangan langsung mereka akan mengalami kekalahan.
Sebagaimana Allah berfirman pada Q.S. Al-Ma’idah ayat 24,
قَالُوۡايٰمُوۡسٰٓى اِنَّا لَنۡ نَّدۡخُلَهَاۤ اَبَدًا مَّا دَامُوۡا فِيۡهَا فَاذۡهَبۡ اَنۡتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَاۤ اِنَّا هٰهُنَا قَاعِدُوۡنَ
yang artinya, Mereka berkata, "Wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja.”
Pelajaran ketiga yang bisa kita ambil adalah, Allah menunjukan ketegaran kaum muslim Gaza dalam menghadapi serangan dari kaum Zionis Yahudi. Saudara-saudara, dibalik segala duka yang mereka rasakan, kita bisa lihat bahwa warga Muslim di Palestina masih tegar dan menjalankan segala kewajiban yang Allah perintahkan.
Mereka tetap berpuasa di bulan ramadhan, tetap melaksanakan sholat 5 waktu, dan membaca Al-Qur’an. Berbagai kekejaman yang mereka rasakan tidak membuat mereka meninggalkan kewajiban mereka sebagai umat Muslim.
Justru sebaliknya, mereka malah meyakini bahwa semua yang mereka miliki adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepada Allah.
Dan yang terakhir saudara-saudara, adanya krisis ini membuat kita bisa mengetahui bagaimana sifat asli dari para penguasa. Kita bisa menilai sifat para penguasa yang egois, pengecut, sekaligus pengkhianat.
Banyak sekali para penguasa yang berpura-pura membela Gaza lewat berbagai narasi politik atau hanya sekedar meminta kita untuk mengirimkan do’a kita untuk umat Palestina. Bahkan ada juga yang melarang kita untuk berceramah, melakukan khutbah, menyerukan perlawanan kita untuk kekejian yang didapatkan oleh warga Palestina seolah-olah warga Palestina bukanlah seorang saudara seiman yang harus kita bantu, naudzubillahimindzalik..
Hadirin jamaah sholat Jumat yang dirahmati oleh Allah, konflik antara Palestina dan Israel ini tidak bisa kita selesaikan hanya melalui organisasi perdamaian dunia seperti PBB, Liga Arab ataupun OKI. Allah SWT menawarkan solusi untuk menyelesaikan konflik ini dengan melakukan jihad dalam melawan kaum agresor yang merampas wilayah kaum Muslim dari khilafah.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 193, Allah berfirman
وَقٰتِلُوۡهُمۡحَتّٰى لَا تَكُوۡنَ فِتۡنَةٌ وَّيَكُوۡنَ الدِّيۡنُ لِلّٰهِؕ فَاِنِ انتَهَوۡا فَلَا عُدۡوَانَ اِلَّا عَلَى الظّٰلِمِيۡنَ
yang artinya, Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan, kecuali terhadap orang-orang zhalim.
Ayat tersebut menunjukan bahwa haram bagi kita kaum Muslimin untuk berdamai dengan kaum penjajah dan menerima kehadiran mereka di tanah air kaum Muslimin. Selain itu, krisis di Gaza juga akan tuntas jika kaum Muslim memiliki perisai untuk melindungi diri mereka, yaitu Khilafah Islamiyah.
Menurut Hadist, Rasulullah bersabda
إنَّمَاالْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ، فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَلَ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ، وَإِنْ يَأْمُرْ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ
“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam (Khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah ’Azza wa Jalla dan berlaku adil, maka dia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad)
Pada saat dimana Rasulullah menjadi kepala negara Islam, beliau pernah mengusir kaum Yahudi di Madinah dan dari Madinah. Beliau juga memberikan hukuman kepada mereka karena telah menyakiti kaum Muslimin.
Oleh karena itu, marilah kita sebagai seorang Muslim. Kita laksanakan perjuangan kita dalam mengusir kaum Yahudi dan mari saling menolong saudara seiman kita yang berada di Gaza, Palestina.