Bacaan Zikir Muhammadiyah usai Salat Fardu

Jum'at, 25 Oktober 2024 - 09:36 WIB
Allaahumma innii a’uudzu bika minal-jubni, wa a’uudzu bika an uradda ilaa ardzalil-‘umuri, wa a’uudzu bika min fitnatid-dunyaa, wa a’uudzu bika min ‘adzaabil-qabr.

Ya Allah, aku berlindung dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari usia pikun, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.

9. Membaca al-Mu’awwidzaat (Surat al-Ikhlas, al- Falaq dan an-Nas)

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ


A’udzu billahi minasy-syaithaanir-rajiim. Bismillahir- rahmaanirra-hiim. Qul huwallahu ahad. Allahush-shamad. Lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakul-lahuu kufuwan ahad.

Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”.

بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ, قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ, مِن شَرِّ مَا خَلَقَ, وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ, وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ, وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ


Bismillahirrahmaanirrahiim. Qul a’uudzu bi rabbil-falag Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab Wa min syarrin-naffaatsaati fil-‘uqad. Wamin-syarri haasidin idzaa hasad.

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh). dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

بسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ Y الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ


Bismillahirrahmaanirrahiim. Qul a’udzubirabbin-naas. Malikin-naas.Ilaahin-naas. Min-syarril waswaasil- khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. Minal jinnati wan-naas

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Penutup doa

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .


Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yasifun, wa salaamun ‘alal mursalin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin

Maha Suci Tuhanmu, Tuhan yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka sifatkan/katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para Rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.
(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.  Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?  Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.

(HR. Bukhari No. 6015)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More