Kisah Al Zahrawi, Sosok Ilmuwan Muslim Berjuluk Bapak Bedah Modern

Rabu, 20 November 2024 - 16:20 WIB
Dr. Campbell dalam History of Arab Medicine bahkan mencatat, "Prinsip-prinsip kedokteran yang diajarkan Al-Zahrawi menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa."

Popularitas Al-Zahrawi meluas ke seluruh Eropa. Bukti nyata keistimewaannya adalah penerjemahan karyanya, At-Tashrif, ke dalam bahasa Latin oleh Gerard dari Cremona pada abad ke-12. Selama lima abad berikutnya, ensiklopedi ini menjadi referensi utama perkembangan ilmu kedokteran khususnya bedah di Eropa.

Pengaruh Al-Zahrawi terasa hingga abad ke-14, saat ahli bedah Prancis Guy de Chauliac mengutip At-Tashrif lebih dari 200 kali dalam karyanya.

Bahkan hingga abad ke-16, Jacques Delechamps, ahli bedah Prancis lainnya masih menjadikan karya ini sebagai panduan utama.

Menurut Hallery, seorang pakar anatomi Eropa, "Seluruh ahli bedah Eropa setelah abad ke-16 belajar dan berpatokan pada pembahasan Al-Zahrawi."

Akhir Kehidupan Al-Zahrawi

Al-Zahrawi wafat pada tahun 1013 M di Cordoba, dua tahun setelah kota kelahirannya dijarah dan dihancurkan. Meskipun Cordoba kini bukan lagi menjadi pusat peradaban Islam, warisan Al-Zahrawi tetap dihormati. Sebuah jalan di kota itu dinamai "Calle Albucasis" untuk mengenang kontribusinya.

Rumah Al-Zahrawi kini dilestarikan sebagai cagar budaya oleh Badan Kepariwisataan Spanyol, menjadi pengingat akan sosok yang telah mengubah dunia kedokteran untuk selamanya. MG/Marine Lugina

Baca juga: 5 Ilmuwan Muslim, Peletak Ilmu Dasar Teknologi Kecantikan Masa Kini
(wid)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَلَيۡسَتِ التَّوۡبَةُ لِلَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ السَّيِّاٰتِ‌ ۚ حَتّٰۤى اِذَا حَضَرَ اَحَدَهُمُ الۡمَوۡتُ قَالَ اِنِّىۡ تُبۡتُ الۡـــٰٔنَ وَلَا الَّذِيۡنَ يَمُوۡتُوۡنَ وَهُمۡ كُفَّارٌ ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ اَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا اَ لِيۡمًا
Dan tobat itu tidaklah diterima Allah dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah dia mengatakan, Saya benar-benar bertobat sekarang. Dan tidak pula diterima tobat dari orang-orang yang meninggal sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan azab yang pedih.

(QS. An-Nisa Ayat 18)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More