Asbabun Nuzul Surat Al Buruj Lengkap dengan Kisah Ashabul Ukhdud
Jum'at, 22 November 2024 - 15:13 WIB
“Wahai raja, kau hanya bisa membunuhku dengan satu cara. Kumpulkan rakyatmu, salib aku, lalu panahlah sambil mengatakan, ‘Bismillahi Rabbi Gulam’ (dengan menyebut nama Tuhannya Gulam),” ujar Gulam.
Raja mengikuti petunjuk tersebut. Ketika panah dilepaskan, Gulam wafat. Namun, rakyat yang menyaksikan peristiwa itu justru berseru, “Kami beriman kepada Tuhannya Gulam!”
Raja murka melihat rakyatnya beralih kepada Allah.
Ia memerintahkan agar parit besar digali dan dinyalakan api untuk membakar siapa pun yang enggan meninggalkan keimanan. Namun, para mukmin tetap teguh meski harus menyerahkan nyawa.
Seperti yang disebutkan dalam Alquran surat al-buruj ayat 8 "Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji."
Di antara mereka, seorang ibu hampir goyah saat harus melompat ke dalam api bersama anaknya. Namun, sang anak berkata, “Wahai Ibu, bersabarlah, sesungguhnya kita berada di jalan yang benar.”
Allah juga memberikan ujian kepada manusia untuk menguji keteguhan iman. Dalam ujian tersebut, setiap orang dihadapkan pada pilihan mengejar kesenangan dunia yang sementara atau tetap berpegang pada keyakinan untuk meraih surga yang abadi.
Bagi mereka yang memilih untuk tetap beriman kepada Allah, janji Allah adalah balasan berupa surga yang kekal.
Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya kerendahan hati dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan di dunia ini.MG/Marine Lugina
Baca juga: Kisah Ashabul Ukhdud, 20.000 Orang Nasrani Dibakar di Dalam Parit
Raja mengikuti petunjuk tersebut. Ketika panah dilepaskan, Gulam wafat. Namun, rakyat yang menyaksikan peristiwa itu justru berseru, “Kami beriman kepada Tuhannya Gulam!”
Raja murka melihat rakyatnya beralih kepada Allah.
Ia memerintahkan agar parit besar digali dan dinyalakan api untuk membakar siapa pun yang enggan meninggalkan keimanan. Namun, para mukmin tetap teguh meski harus menyerahkan nyawa.
Seperti yang disebutkan dalam Alquran surat al-buruj ayat 8 "Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji."
Di antara mereka, seorang ibu hampir goyah saat harus melompat ke dalam api bersama anaknya. Namun, sang anak berkata, “Wahai Ibu, bersabarlah, sesungguhnya kita berada di jalan yang benar.”
Pelajaran dari Kisah Ashabul Ukhdud: Rendah Hati dan Keteguhan Iman
Kisah Ashabul Ukhdud mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah. Sebagai seorang hamba kita tidak boleh sombong atas apa yang kita punya karena semuanya terjadi atas kehendak Allah.Allah juga memberikan ujian kepada manusia untuk menguji keteguhan iman. Dalam ujian tersebut, setiap orang dihadapkan pada pilihan mengejar kesenangan dunia yang sementara atau tetap berpegang pada keyakinan untuk meraih surga yang abadi.
Bagi mereka yang memilih untuk tetap beriman kepada Allah, janji Allah adalah balasan berupa surga yang kekal.
Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya kerendahan hati dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan di dunia ini.MG/Marine Lugina
Baca juga: Kisah Ashabul Ukhdud, 20.000 Orang Nasrani Dibakar di Dalam Parit
(wid)