Mukjizat Al-Qur'an, 2 Kemudahan Mengatasi 1 Kesulitan
Minggu, 03 Mei 2020 - 07:30 WIB
Setiap orang pasti menginginkan kemudahan dalam semua urusannya. Namun, sedikit orang yang memahami hakikat ujian sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an yang mulia.
Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Muchlis Al-Mughni menjelaskan makna ayat dalam Surah Al-Insyirah yang cukup populer. Allah Ta'ala berfirman:
فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا. اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ
"Karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah ayat 5-6)
Jika dilihat redaksi firman Allah di atas dalam terjemah bahasa Indonesia nampak kurang maksimal mukjizat segi gramatikanya. Namun jika ditelusuri dengan gramatika Arabnya akan dipahami penyebutan dua kali kesulitan adalah kesulitan (Al 'usr) yang sama karena disebutkan dalam bentuk definitif (ma'rifat). Berbeda dengan dua kemudahan (yusr) disebutkan dalam bentuk indefinitif (nakirah) yang berarti dua kemudahan yang berbeda.
Sengaja demikian untuk memberikan kesan dan pesan kepada kita jangan pernah putus asa dengan kesulitan yang kita hadapi karena Allah telah menyediakan solusi dan kemudahan dua kali lipat dari setiap kesulitan yang kita hadapi. Jangan bersedih dengan kesulitan dan penderitaan yang menerpa kita karena itu akan berlalu diganti dengan kemudahan yang sudah dipersiapkan Allah dua kali lipatnya.
Begitulah sikap orang beriman saat dalam kesulitan, dia yakin dengan pertolongan Allah, terkadang kesulitan diberlakukan agar kita ingat dan kembali kepada Allah Ta’ala.
Ajaibnya keadaan seorang mukmin itu semua urusannya baik sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Dari Shuhaib berkata, Rasulullah SAW bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
"“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya." (HR. Muslim No. 2999)
Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Muchlis Al-Mughni menjelaskan makna ayat dalam Surah Al-Insyirah yang cukup populer. Allah Ta'ala berfirman:
فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا. اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ
"Karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah ayat 5-6)
Jika dilihat redaksi firman Allah di atas dalam terjemah bahasa Indonesia nampak kurang maksimal mukjizat segi gramatikanya. Namun jika ditelusuri dengan gramatika Arabnya akan dipahami penyebutan dua kali kesulitan adalah kesulitan (Al 'usr) yang sama karena disebutkan dalam bentuk definitif (ma'rifat). Berbeda dengan dua kemudahan (yusr) disebutkan dalam bentuk indefinitif (nakirah) yang berarti dua kemudahan yang berbeda.
Sengaja demikian untuk memberikan kesan dan pesan kepada kita jangan pernah putus asa dengan kesulitan yang kita hadapi karena Allah telah menyediakan solusi dan kemudahan dua kali lipat dari setiap kesulitan yang kita hadapi. Jangan bersedih dengan kesulitan dan penderitaan yang menerpa kita karena itu akan berlalu diganti dengan kemudahan yang sudah dipersiapkan Allah dua kali lipatnya.
Begitulah sikap orang beriman saat dalam kesulitan, dia yakin dengan pertolongan Allah, terkadang kesulitan diberlakukan agar kita ingat dan kembali kepada Allah Ta’ala.
Ajaibnya keadaan seorang mukmin itu semua urusannya baik sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Dari Shuhaib berkata, Rasulullah SAW bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
"“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya." (HR. Muslim No. 2999)
(rhs)