8 Hal yang Membatalkan Salat, Nomor Terakhir Tidak Tuma'ninah

Ada beberapa hal yang dapat membatalkan salat yang wajib diketahui setiap muslim dan muslimah. Hal apa saja itu?

Dalam sehari semalam, seorang muslim melaksanakan salat wajib sebanyak lima waktu. Belum ditambah, salat-salat sunnah yang pahala nya juga luar biasa.

Dalam melaksanakan salat, ada rukun salat yang wajib dilaksanakan, jika meninggalkan rukun salat tersebut maka menjadi tidak sah. Selain itu, apabila seseorang melakukan salat kemudian menolehkan kepala atau pandangannya secara sengaja, maka salatnya menjadi batal.

Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari : “Perbuatan itu adalah barang rampasan yang dirampas setan dari salat seorang hamba.” (HR. Bukhari)

Ada juga hal-hal yang dapat membatalkan salat. Dikutip dari 'Fiqih Wanita Edisi Lengkap' Karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, dijelaskan ada beberapa hal yang dapat membatalkan salat ini, yaitu :

1. Berbicara dengan sengaja

Hal ini berdasarkan hadis riwayat Muawiyah bin Hakam As-Sulami radhiyallahu'anhu, bahwasannya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.



"Sungguh salat ini tidak pantas di dalamnya terdapat sesuatu dari perkataan manusia. Perkataan yang pantas hanyalah tasbih, takbir dan bacaan Al-Qur’an. (HR. Muslim)

2. Tertawa terbahak-bahak dalam salat

Di dalam kitab Al-Fiqh Al-Manhaji Ala Madzhab Al-Imam Asy-Syafii disebutkan bahwa tertawanya sampai seperti mengeluarkan dua huruf secara jelas meskipun tidak memahamkan. Adapun jika tertawanya sedikit yang tidak terdengar kecuali satu huruf saja, atau tidak terdengar hurufnya maka tidak batal. Begitu pula dengan tersenyum tidak membatalkan salat.

3. Makan atau minum secara sengaja

4. Melakukan terlalu banyak gerakan

5. Tidak menghadap ke arah kiblat dengan sengaja

6. Batalnya wudu

7. Mengingat salat yang belum dikerjakan

Seperti seseorang yang melakukan salat Ashar lalu ingat bahwa ia belum melakukan salat Dzuhur. Dalam hal ini, ia harus berhenti melakukan salat Ashar dan mengerjakan salat Dzuhur. Setelah itu baru melakukan salat Ashar.

8. Tidak tuma’ninah pada saat ruku, berdiri, sujud maupun duduk

Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah kepada seorang Arab Badui yang tidak tuma’ninah dalam salatnya, di mana beliau memerintahkan untuk mengulangi salatnya.



Wallahu A'lam