Bacaan Niat Sahur Puasa Ramadan Arab, Latin dan Keutamaanya
Jum'at, 28 Februari 2025 - 20:59 WIB
Salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan sebelum memulai ibadah puasa adalah niat sahur, meskipun terlihat sederhana, niat sahur memiliki makna yang sangat mendalam. Foto ilustrasi/SINDOnews
Niat sahur puasa wajib dilafalkan Muslim sebelum menunaikan ibadah puasa. Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting dan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan komitmen.
Salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan sebelum memulai ibadah puasa adalah niat sahur . Meskipun terlihat sederhana, niat sahur memiliki makna yang sangat mendalam. Niat ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga berfungsi untuk menegaskan komitmen kita untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan karena Allah SWT.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai niat sahur, lafal yang benar, keutamaannya, serta tata cara pelaksanaannya.
Berdasarkan keputusan yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah, awal puasa Ramadan pada tahun 2025 akan jatuh pada hari Sabtu, 1 Februari 2025. Oleh karena itu, salat tarawih pertama tahun tersebut akan dilaksanakan pada malam Jumat, 28 Februari 2025. Sementara itu, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) juga menetapkan bahwa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Februari 2025. Dengan demikian, sahur pertama untuk bulan Ramadan tahun 2025 akan dilakukan pada Sabtu, 29 Februari 2025.
Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala."
Lafal ini harus dilafalkan setiap malam sebelum fajar datang, sesuai dengan ajaran dalam Mazhab Syafi'i, yang mengharuskan niat sahur diperbarui setiap malam. Hal ini penting untuk memastikan bahwa puasa yang kita jalankan sah dan sesuai dengan syariat Islam.
Artinya: "Perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim No. 1836)
Artinya: "Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah." (HR. Bukhari, No. 1789).
Keberkahan ini bukan hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga dalam aspek fisik. Sahur memberikan energi yang diperlukan untuk menjalani aktivitas seharian penuh.
Salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan sebelum memulai ibadah puasa adalah niat sahur . Meskipun terlihat sederhana, niat sahur memiliki makna yang sangat mendalam. Niat ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga berfungsi untuk menegaskan komitmen kita untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan karena Allah SWT.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai niat sahur, lafal yang benar, keutamaannya, serta tata cara pelaksanaannya.
Berdasarkan keputusan yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah, awal puasa Ramadan pada tahun 2025 akan jatuh pada hari Sabtu, 1 Februari 2025. Oleh karena itu, salat tarawih pertama tahun tersebut akan dilaksanakan pada malam Jumat, 28 Februari 2025. Sementara itu, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) juga menetapkan bahwa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Februari 2025. Dengan demikian, sahur pertama untuk bulan Ramadan tahun 2025 akan dilakukan pada Sabtu, 29 Februari 2025.
Lafal Niat Sahur yang Benar
Melafalkan niat sahur dengan benar adalah langkah awal yang sangat krusial dalam menjalankan puasa. Niat ini dilakukan pada malam hari sebelum terbitnya fajar, dan harus diucapkan dengan penuh kesadaran serta keikhlasan. Niat ini menjadi tanda komitmen kita untuk menjalankan ibadah puasa karena Allah SWT. Berikut adalah lafaz niat sahur yang benar:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala."
Lafal ini harus dilafalkan setiap malam sebelum fajar datang, sesuai dengan ajaran dalam Mazhab Syafi'i, yang mengharuskan niat sahur diperbarui setiap malam. Hal ini penting untuk memastikan bahwa puasa yang kita jalankan sah dan sesuai dengan syariat Islam.
Keutamaan Niat Sahur dalam Puasa
Melaksanakan niat sahur dengan benar tidak hanya penting untuk keabsahan ibadah puasa, tetapi juga memiliki berbagai keutamaan yang luar biasa. Berikut adalah beberapa keutamaan niat sahur yang perlu diketahui:1. Menegaskan Kesungguhan dalam Ibadah
Niat sahur menunjukkan bahwa kita berkomitmen untuk menjalankan ibadah puasa dengan sepenuh hati. Ketika niat dilakukan dengan tulus dan sungguh-sungguh, puasa yang dijalankan akan lebih bermakna dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.2. Membedakan Puasa Muslim dengan Puasa Lainnya
Niat sahur juga membedakan puasa yang dilakukan umat Islam dengan puasa yang dilakukan oleh umat lain. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda:تَفَرُّقُ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ فِي السَّحُورِ
Artinya: "Perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim No. 1836)
3. Waktu Sahur Penuh Berkah
Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa waktu sahur adalah waktu yang penuh berkah. Dalam hadis beliau, beliau bersabda:تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya: "Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah." (HR. Bukhari, No. 1789).
Keberkahan ini bukan hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga dalam aspek fisik. Sahur memberikan energi yang diperlukan untuk menjalani aktivitas seharian penuh.
4. Membantu Kekuatan Puasa
Dengan sahur, tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk bertahan sepanjang hari, sehingga puasa bisa dilaksanakan dengan lebih lancar tanpa merasa terlalu lelah atau lapar.Cara Melafalkan Niat Sahur dengan Benar
Agar niat sahur yang kita ucapkan sah dan diterima, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melafalkannya:Lihat Juga :