10 Tanda Malam Lailatul Qadar, Alam Hening hingga Datang Lewat Mimpi

Kamis, 20 Maret 2025 - 05:00 WIB
Malam yang mulia ini juga dipercaya menjadi malam dimana banyak malaikat akan turun ke bumi untuk mendoakan umat muslim yang beribadah dan beramal shalih. Maka, tidak ada setan yang akan mengganggu orang-orang yang sedang berusaha mengisi malam ini untuk mendapatkan lebih banyak pahala.

8. Gerimis Kecil

Meskipun hadis riwayat Ahmad menyebutkan tidak ada hujan pada malam mulia ini, namun sebagian ulama meyakini bahwa hujan atau gerimis merupakan salah satu ciri-ciri malam Lailatul Qadar. Pendapat ini didasarkan pada peristiwa saat Rasulullah SAW diberikan mimpi yang menunjukkan waktu datangnya Lailatul Qadar.

Masjid yang ada di jaman para nabi masih beralaskan tanah dan ditopang dengan tiang-tiang dan pelepah kurma, sedangkan atapnya dari daun kurma. Maka, jika hujan turun, lantai masjid akan basah. Allah SWT sengaja membuat Rasulullah SAW lupa ketika bermimpi tentang datangnya malam Lailatul Qadar.

Namun, Rasulullah SAW ternyata masih mengingat sedikit bahwa pada malam tersebut dahinya terkena bekas lumpur.

Hal ini diketahui oleh para sahabatnya ketika beliau menengokkan kepala untuk salam ketika salat dan meyakini bahwa malam harinya telah terjadi Lailatul Qadar.

Hujan atau gerimis ini tidak bisa dijadikan patokan yang pasti akan terjadinya malam Lailatul Qadar karena malam tersebut pun bisa terjadi saat langit cerah.

9. Matahari Terbit dengan Keadaan Sempurna Namun Sinarnya Tidak Menyengat

Ciri-ciri malam Lailatul Qadar biasanya baru bisa dirasakan oleh umat muslim bukan pada saat terjadinya, melainkan setelah momen tersebut terlewati. Maka, sebagian muslim tidak terlalu fokus memperhatikan tanda-tandanya pada malam hari namun justru pada keeseokan harinya.

Suasana keesokan hari setelah malam Lailatul Qadar terjadi cukup berbeda dengan kondisi pagi pada hari-hari biasanya. Yang membedakannya adalah keadaan matahari yang terbit dari ufuk timur.

Matahari akan terlihat terbit dengan keadaan yang sempurna namun cahayanya cenderung lebih redup. Sehingga sinar matahari yang menyinari seluruh penjuru bumi juga tidak terasa menyengat.

Hal ini disebutkan oleh hadist riwayat Muslim dari Ubay bin Ka’ab dimana Rasulullah menyampaikan bahwa keesokan hari setelah Lailatul Qadar, matahari terbit dan meninggi bak nampan. Kondisi matahari ini tentu menunjukkan bahwa Lailatul Qadar itu tidak hanya memberi ketenangan dan kenyamanan pada malam harinya saja.

Akan tetapi, juga sampai kepada pagi harinya dengan sinar matahari yang tidak akan membuat orang-orang merasa kepanasan.

10. Didatangkan Melalui Mimpi

Tanda-tanda malam Lailatul Qadar yang lain adalah dihadirkannya melalui mimpi seperti yang diceritakan dalam sebuah riwayat hadis.

Salah seorang sahabat Rasulullah SAW, yakni Umar RA menceritakan bahwa terdapat beberapa sahabat nabi lainnya yang diperlihatkan malam Lailatul Qadar oleh Allah di tujuh malam terakhir bulan Ramadan.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah menanggapinya dengan meminta para sahabatnya untuk mencari malam Lailatul Qadar di tujuh malam terakhir sesuai dengan apa yang mereka lihat di mimpi.

Umat muslim bisa mengambil hikmah dari hadist yang membahas Lailatul Qadar dalam mimpi para sahabat nabi ini.

Karena Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam terakhir di bulan ramadhan, maka umat muslim tidak hilang semangat untuk beribadah meskipun ramadhan sudah hampir selesai.

Justru saat-saat terakhir inilah yang nilai pahalanya tinggi dan bahkan disebutkan lebih baik dari seribu bulan.Maka, seorang muslim sebaiknya tidak bermalas-malasan dan menuntaskan bulan ramadhan dengan amalan ibadah yang semakin khusyu’ untuk mendapatkan kemuliaan malam ini.

Itulah 10 tanda malam Lailatul Qadar yang perlu diketahui kaum muslim. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan malam kemuliaan itu. Aamin.

(wid)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Aku (Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 117-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More