9 Contoh Kultum Jelang Idulfitri, Mengisi Akhir Ramadan dan Menyambut Hari Kemenangan
Kamis, 27 Maret 2025 - 05:00 WIB
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat menjalani ibadah puasa sampai penghujung bulan suci Ramadan ini.
Tak lupa, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang syafaatnya kelak kita nantikan di akhirat.
Sebentar lagi kita akan memasuki hari kemenangan, yaitu Idulfitri. Namun, apakah kita benar-benar memahami arti sebenarnya dari Idulfitri?
Bukan membeli baju baru, makna sejati Idul Fitri adalah kembali ke fitrah, yaitu kembali suci seperti bayi yang baru lahir, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, mari kita manfaatkan momen ini untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat iman dan kesempatan menjalani Ramadhan. Cobalah untuk saling memaafkan, baik dengan keluarga, teman, maupun sesama muslim.
Jadi, jangan biarkan Idulfitri hanya menjadi perayaan tanpa makna. Jadikan hari ini sebagai awal kehidupan yang lebih baik, lebih taat, dan lebih dekat kepada Allah.
Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jemaah sekalian yang dirahmati Allah Swt,
Setelah hampir sebulan lamanya kita berpuasa, segera tiba masanya kita tumpahkan rasa senang dan rasa haru. Kita ungkapkan sepenuh hati rasa gembira dan rasa syahdu, sembari mengagungkan Nama Allah Azza wa Jalla. “Allahu Akbar x 3 wa lillahil hamd”.
Pada momen Idulfitri nanti, kita selayaknya memperbagus hubungan saudara, pertalian kerabat, dan interaksi sosial bermasyarakat. Dalam ajaran Islam telah diatur bahwa menjalin hubungan baik “Hablum minannas” sama pentingnya dengan “Hablum minallah”.
Sebagai manusia yang tak luput dari salah, baik kepada keluarga, saudara, tetangga, maupun teman dan kerabat. Marilah kita perbaiki dengan bermaaf-maafan.
Allah SWT telah berfirman dalam Surat An-Nuur ayat 22:
“…Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Marilah kita lapangkan dada kita agar kita semua menjadi golongan orang-orang yang kembali fitri dan menjadi orang-orang yang hidupnya bahagia. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Contoh Ketiga
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat menjalani ibadah puasa sampai penghujung bulan suci Ramadan ini.
Tak lupa, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang syafaatnya kelak kita nantikan di akhirat.
Sebentar lagi kita akan memasuki hari kemenangan, yaitu Idulfitri. Namun, apakah kita benar-benar memahami arti sebenarnya dari Idulfitri?
Bukan membeli baju baru, makna sejati Idul Fitri adalah kembali ke fitrah, yaitu kembali suci seperti bayi yang baru lahir, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, mari kita manfaatkan momen ini untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat iman dan kesempatan menjalani Ramadhan. Cobalah untuk saling memaafkan, baik dengan keluarga, teman, maupun sesama muslim.
Jadi, jangan biarkan Idulfitri hanya menjadi perayaan tanpa makna. Jadikan hari ini sebagai awal kehidupan yang lebih baik, lebih taat, dan lebih dekat kepada Allah.
Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Contoh Keempat
Assalamualaikum wr wb.Jemaah sekalian yang dirahmati Allah Swt,
Setelah hampir sebulan lamanya kita berpuasa, segera tiba masanya kita tumpahkan rasa senang dan rasa haru. Kita ungkapkan sepenuh hati rasa gembira dan rasa syahdu, sembari mengagungkan Nama Allah Azza wa Jalla. “Allahu Akbar x 3 wa lillahil hamd”.
Pada momen Idulfitri nanti, kita selayaknya memperbagus hubungan saudara, pertalian kerabat, dan interaksi sosial bermasyarakat. Dalam ajaran Islam telah diatur bahwa menjalin hubungan baik “Hablum minannas” sama pentingnya dengan “Hablum minallah”.
Sebagai manusia yang tak luput dari salah, baik kepada keluarga, saudara, tetangga, maupun teman dan kerabat. Marilah kita perbaiki dengan bermaaf-maafan.
Allah SWT telah berfirman dalam Surat An-Nuur ayat 22:
وَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“…Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Marilah kita lapangkan dada kita agar kita semua menjadi golongan orang-orang yang kembali fitri dan menjadi orang-orang yang hidupnya bahagia. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Lihat Juga :