Amalan Ringan Ini, Pahalanya Mengalir Terus Hingga Hari Kiamat
Kamis, 10 September 2020 - 08:18 WIB
Untuk mencapai kebahagiaan akhirat, manusia harus selalu taat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dengan banyak melakukan amal baik, dan menjauhi perbuatan dosa. Karena perbuatan baik akan menjadi pahala yang akan menjadi jalan untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat, sedangkan amal buruk akan menjadi dosa yang akan membuatnya jauh dari kebahagian akhirat .
Manusia jika sudah meninggal, maka habis baginya kesempatan untuk mendapatkan pahala kecuali tiga perkara. Tiga perkara ini akan menjadikan pahala terus mengalir meskipun sudah tidak bernyawa.
(Baca juga : Di Rumah Tak Menghalangi Perempuan Tetap Produktif )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh” (HR. Muslim)
Muslimah, perkara-perkara ini sangat penting untuk kita siapkan selagi nyawa masih didalam raga sebelum jasad ini sudah tidak bisa berdaya lagi dan mumpung selagi ada kesempatan.
(Baca juga : Inilah Pandangan Al-Qur'an Tentang Posisi dan Kedudukan Anak )
1. Sedekah jariyah
Sedekah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain secara suka rela dan ikhlas tanpa dibatasi waktu, tempat dan jumlah tertentunya. Namun sedekah mencakup segala amal-amal kebaikan yang terkadang tidak dimiliki oleh amalan lain dari jenis-jenis ibadah yang telah ditentukan dalam syariat Islam.
Sedekah bukan hanya dapat dilakukan dengan uang ataupun harta saja. Memberi senyuman kepada orang lain juga termasuk amalan sedekah. Hal ini membuktikan bahwa amalan sedekah memiliki arti yang sangat luas dalam mencakup pahala yang dapat diperolehnya.
Selain itu, sedekah dapat menghapus dosa. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi)
(Baca juga : Mengenalkan Ketauhidan Sejak Dini pada Anak )
Sebab bersedekah diampuni dosanya maksud di sini, tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Dilarang keras merencanakan untuk bersedekah agar impas tidak ada dosa, sedangkan dirinya masih melakukan perbuatan dosa misalnya, korupsi, curang dan mencuri.
Sedekah jariyah bisa pula dengan semua sumbangan untuk kebaikan dan bermanfaat untuk orang lain dan masyarakat. Misalnya menyumbang jalan,membangun masjid, membantu pelaksanaaan pengajian, ceramah dan lain-lain yang didasari dengan niat ikhlas dan berasal dari barang atau uang yang halal.
(Baca juga : Pasar Klewer Panggung Perempuan Lincah Berbisnis )
2. Ilmu yang bermanfaat
Ilmu yang bermanfaat adalah semua ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan. Suatu ilmu yang kita peroleh dari mencarinya lalu kita ajarkan kepada orang lain dan bermanfaat baginya dan ia amalkan ilmu itu maka ganjaran pahala mengalir bagi orang yang mengajarkan ilmu itu walaupun orang yang mengajarkannya itu sudah meninggal dunia.
Seperti mengajarkan mengaji, salat dan lain-lain, dan jangan lupa apabila kalian sudah memiliki anak, maka didiklah ia agar ia menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan orang tuanya dan membantunya jika orang tuanya sudah meninggal dunia.
(Baca juga : Dihantui Harga Komoditi, IHSG Hari Ini Diprediksi Terkonsolidasi )
Manusia jika sudah meninggal, maka habis baginya kesempatan untuk mendapatkan pahala kecuali tiga perkara. Tiga perkara ini akan menjadikan pahala terus mengalir meskipun sudah tidak bernyawa.
(Baca juga : Di Rumah Tak Menghalangi Perempuan Tetap Produktif )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh” (HR. Muslim)
Muslimah, perkara-perkara ini sangat penting untuk kita siapkan selagi nyawa masih didalam raga sebelum jasad ini sudah tidak bisa berdaya lagi dan mumpung selagi ada kesempatan.
(Baca juga : Inilah Pandangan Al-Qur'an Tentang Posisi dan Kedudukan Anak )
1. Sedekah jariyah
Sedekah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain secara suka rela dan ikhlas tanpa dibatasi waktu, tempat dan jumlah tertentunya. Namun sedekah mencakup segala amal-amal kebaikan yang terkadang tidak dimiliki oleh amalan lain dari jenis-jenis ibadah yang telah ditentukan dalam syariat Islam.
Sedekah bukan hanya dapat dilakukan dengan uang ataupun harta saja. Memberi senyuman kepada orang lain juga termasuk amalan sedekah. Hal ini membuktikan bahwa amalan sedekah memiliki arti yang sangat luas dalam mencakup pahala yang dapat diperolehnya.
Selain itu, sedekah dapat menghapus dosa. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi)
(Baca juga : Mengenalkan Ketauhidan Sejak Dini pada Anak )
Sebab bersedekah diampuni dosanya maksud di sini, tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Dilarang keras merencanakan untuk bersedekah agar impas tidak ada dosa, sedangkan dirinya masih melakukan perbuatan dosa misalnya, korupsi, curang dan mencuri.
Sedekah jariyah bisa pula dengan semua sumbangan untuk kebaikan dan bermanfaat untuk orang lain dan masyarakat. Misalnya menyumbang jalan,membangun masjid, membantu pelaksanaaan pengajian, ceramah dan lain-lain yang didasari dengan niat ikhlas dan berasal dari barang atau uang yang halal.
(Baca juga : Pasar Klewer Panggung Perempuan Lincah Berbisnis )
2. Ilmu yang bermanfaat
Ilmu yang bermanfaat adalah semua ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan. Suatu ilmu yang kita peroleh dari mencarinya lalu kita ajarkan kepada orang lain dan bermanfaat baginya dan ia amalkan ilmu itu maka ganjaran pahala mengalir bagi orang yang mengajarkan ilmu itu walaupun orang yang mengajarkannya itu sudah meninggal dunia.
Seperti mengajarkan mengaji, salat dan lain-lain, dan jangan lupa apabila kalian sudah memiliki anak, maka didiklah ia agar ia menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan orang tuanya dan membantunya jika orang tuanya sudah meninggal dunia.
(Baca juga : Dihantui Harga Komoditi, IHSG Hari Ini Diprediksi Terkonsolidasi )
Lihat Juga :