Ummu Fadhl, Ibu Pemberani yang Melahirkan Anak-anak Saleh dan Pandai
Jum'at, 11 September 2020 - 12:53 WIB
Ummu Fadhl radhiyallahu anha berkata, “Suata ketika aku mendatangi Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam, dengan membawa bayi tersebut maka Rasulullah segera menggendong dan mencium bayi tersebut, namun tiba-tiba bayi tersebut mengencingi Rasulullah , lalu beliau bersabda, “Wahai Ummu Fadhl peganglah anak ini karena dia telah mengencingiku.”
(Baca juga : 7 Jenis Garam yang Dapat Menambah Kenikmatan Masakan )
Ummu Fadhl berkata, “Maka aku ambil bayi tersebut dan aku cubit sehingga dia menangis, aku berkata, “Engkau telah menyusahkan Rasulullah karena engkau telah mengencinginya.” Tatkala melihat bayi tersebut menangis Rasulullah bersabda, “Wahai Ummu Fadhl justru engkau yang menyusahkanku karena telah membuat anakku menangis.” Kemudian Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam meminta air lalu beliau percikkan ke tempat yang terkena air kencing kemudian bersabda, “Jika bayi laki-laki maka percikilah dengan air, akan tetapi apabila bayi wanita maka cucilah.”
Di antara peristiwa yang mengesankan Lubabah binti al-Haris radhiyallahu anha adalah tatkala banyak orang bertanya kepada beliau ketika hari Arafah apakah Rasulullah shaum ataukah tidak? Maka dengan kebijakannya, Beliau menghilangkan problem yang menimpa kaum muslimin dengan cara beliau memanggil salah seorang anaknya kemudian menyuruhnya untuk mengirimkan segelas susu kepada Rasulullah tatkala beliau berada di Arafah, kemudian tatkala dia menemukan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dengan dilihat oleh semua orang beliau menerima segelas susu tersebut kemudian meminumnya.
(Baca juga : Berubah Lagi, Menkeu Sri Patok Pertumbuhan Ekonomi 5% di 2021 )
Di sisi yang lain Ummu Fadhl mempelajari Hadis asy-Syarif dari Rasulullah dan Beliau meriwayatkan sebanyak 30 hadis. Adapun yang meriwayatkan dari beliau adalah sang putra beliau Abdulllah bin Abbas radhiyallahu'anhu, Tamam yakni budaknya, Anas bin Malik, dan lainnya.
Ummu Fadhl radhiyallahu anha wafat pada masa khalifah Ustman bin Affan. Ia telah meninggalkan teladan yang layak ditiru para perempuan muslimah saat ini. Seorang ibu yang berhasil mendidik anak-anaknya menjadi orang-orang saleh, dan keberaniannya yang datang dari lubuk hati karena iman dan takwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Wallahu A'lam
(Baca juga : 7 Jenis Garam yang Dapat Menambah Kenikmatan Masakan )
Ummu Fadhl berkata, “Maka aku ambil bayi tersebut dan aku cubit sehingga dia menangis, aku berkata, “Engkau telah menyusahkan Rasulullah karena engkau telah mengencinginya.” Tatkala melihat bayi tersebut menangis Rasulullah bersabda, “Wahai Ummu Fadhl justru engkau yang menyusahkanku karena telah membuat anakku menangis.” Kemudian Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam meminta air lalu beliau percikkan ke tempat yang terkena air kencing kemudian bersabda, “Jika bayi laki-laki maka percikilah dengan air, akan tetapi apabila bayi wanita maka cucilah.”
Di antara peristiwa yang mengesankan Lubabah binti al-Haris radhiyallahu anha adalah tatkala banyak orang bertanya kepada beliau ketika hari Arafah apakah Rasulullah shaum ataukah tidak? Maka dengan kebijakannya, Beliau menghilangkan problem yang menimpa kaum muslimin dengan cara beliau memanggil salah seorang anaknya kemudian menyuruhnya untuk mengirimkan segelas susu kepada Rasulullah tatkala beliau berada di Arafah, kemudian tatkala dia menemukan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dengan dilihat oleh semua orang beliau menerima segelas susu tersebut kemudian meminumnya.
(Baca juga : Berubah Lagi, Menkeu Sri Patok Pertumbuhan Ekonomi 5% di 2021 )
Di sisi yang lain Ummu Fadhl mempelajari Hadis asy-Syarif dari Rasulullah dan Beliau meriwayatkan sebanyak 30 hadis. Adapun yang meriwayatkan dari beliau adalah sang putra beliau Abdulllah bin Abbas radhiyallahu'anhu, Tamam yakni budaknya, Anas bin Malik, dan lainnya.
Ummu Fadhl radhiyallahu anha wafat pada masa khalifah Ustman bin Affan. Ia telah meninggalkan teladan yang layak ditiru para perempuan muslimah saat ini. Seorang ibu yang berhasil mendidik anak-anaknya menjadi orang-orang saleh, dan keberaniannya yang datang dari lubuk hati karena iman dan takwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Wallahu A'lam
(wid)