Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah

Kamis, 17 September 2020 - 06:12 WIB
Agar hati ini terus diarahkan kepada kebaikan dan amal saleh serta dihilangkan dari berbagai penyakit termasuk rasa malas maka mintalah kepada Allah melalui berdoa kepada-Nya. Foto ilustrasi/ist
Salah satu perkara yang dapat menghambat bahkan bisa menghentikan amal saleh seseorang adalah rasa malas. Malas adalah lemahnya kemauan, lebih mengutamakan istirahat daripada lelah dan tidak mengerjakan suatu amal sementara dia memiliki kesanggupan untuk melakukannya.

Penyakit ini mudah sekali menghinggapi manusia karena memang tabiat manusia cenderung kepadanya kecuali mereka-mereka yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Untuk itu Rasulullah Shalllalahu Alaihi wa sallam senantiasa berdoa : “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat penakut dan kerentaan. Aku berlindung kepada-mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (HR. Bukhari).

(Baca juga : Meremehkan Dosa Awal Datangnya Musibah dan Bencana )

Munculnya rasa malas, disebabkan beberapa hal. Misalnya karena tarikan syahwat yang kuat, lalai, atau panjang angan-angan. Kecenderungan seseorang kepada hawa nafsu dan syahwatnya mengakibatkan lemahnya kemauan dalam diri untuk melakukan berbagai amal saleh. Tidak jarang seseorang lebih mengutamakan salat di rumah ketimbang berjalan ke masjid, lebih memilih berkumpul dengan istri adan anak-anaknya ketimbang keluar untuk berdakwah dan berjihad ataupun lebih mengutamakan istirahat daripada bekerja dan beraktivitas.



Kemudian sifat lalai. Penyebabnya, karena jarangnya seseorang mengingat Allah di setiap waktu-waktunya. Lalai akan kewajibannya kepada Allah Ta'ala, Rasul dan Kitab-Nya, keluarga, masyarakat bahkan dirinya sendiri.Kelalaian inilah yang menjadikan ia tidak antusias untuk memperbanyak amal dikarenakan tidak adanya dorongan kuat dalam dirinya.

(Baca juga : Potret Buruk Sifat Istri yang Dilaknat Allah Ta'ala )

Allah Ta'ala berfirman :

وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

“Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al A’raf : 205)

Penyebab lain karena panjang angan-angan. Ada perbedaan antara harapan dan angan-angan. Harapan selalu dibarengi dengan usaha sedangkan angan-angan tidak pernah dibarengi oleh usaha. Seseorang yang tenggelam dalam angan-angannya lupa bahwa segala sesuatu yang menimpa manusia adalah sesuai dengan takdir dan ketetapan Allah Ta'ala.

(Baca juga : Sifat Malu Adalah Kunci dari Semua Kebaikan )

Bagaimana cara untuk menghindari atau melawan rasa malas beraktivitas dan ibadah ini? Ustadzah Ummi Fairuz Ar-Rahbini memberikan tips yakni, terus memohon kepada Allah agar tetap istiqamah, mendatangi majelis-majelis yang mulia. "Dan berkumpullah dengan orang-orang saleh dan saleha,"ungkap istri Buya Yahya ini.

1. Berdoa dan memohon kepada Allah agar stiqamah dalam kebaikan.

Sesungguhnya hati manusia berada di antara jari jemari Allah Ta'ala.Dialah yang kuasa mengarahkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Untuk itu agar hati ini terus diarahkan kepada kebaikan dan amal saleh serta dihilangkan dari berbagai penyakit termasuk rasa malas maka mintalah kepada Allah melalui berdoa kepada-Nya.

(Baca juga : Peringatan Keras buat Kemendikbud, Ibu Sampai Tega Bunuh Anak saat PJJ )

Terus berzikir. Karena zikir akan menjadikan hati seserang merasa nyaman dan tentram dengan Allah Ta'ala. Inilah yang menjadi senjata ampuh untuk menghadapi berbagai tarikan hawa nafsu dan syahwat yang sering kali diprovokasi oleh setan dengan bisikan-bisikannya. Firman Allah Ta'ala :

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’d : 28)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Aku (Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 117-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More