Bersabarlah dalam Menghadapi Ketetapan Allah Ta'ala
Kamis, 17 September 2020 - 15:10 WIB
Saat ini sebagian besar masyarakat di seluruh dunia cemas dan gelisah. Bahkan, penduduk global dilanda ketakutan, siaga, dan waspada. Penyebabnya adalah munculnya virus corona (covid-19). Mayoritas penduduk Indonesia dan pemerintahnya saat ini juga sibuk membentengi diri untuk menghadang penyebaran virus ini.
Protokol kesehatan disebar dan dijadikan rujukan sebagai salah satu cara mujarab menghentikan laju virus. Sebagai orang beriman, patuh dan taat kepada program pemerintah adalah anjuran Al-Qur'an. Namun, orang beriman semestinya juga punya standar sendiri untuk mengatasi ujian dan musibah. Termasuk ujian dan musibah pandemi virus.
(Baca juga : Imun Terbaik : Jauhi Dosa dan Perbanyak Doa )
Menghadapi pandemi hendaknya banyak bersabar. Yakni terus bersabar dalam ketaatan . Iman jangan goyah. Tetap jaga tauhid. Bahwa Allah adalah Sang Maha Penyembuh.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya.”
(QS. Thaha: 132)
Dalil lainnya
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه
“Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28).
(Baca juga : Haruskah Pakaian Muslimah Berwarna Gelap? )
Penting juga bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Sebab, ujian yang bertubi-tubi dan berlangsung lama bisa jadi itu dikehendaki Allah sebagai musibah akibat banyaknya dosa-dosa. Akibat banyak manusia yang meremehkan dosa .
Allah Ta'ala berfirman :
قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ
“Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’." (QS. Yusuf: 33).
(Baca juga : Meremehkan Dosa Awal Datangnya Musibah dan Bencana )
Lalu, yang terpenting adalah sabar dalam menerima takdir (baik atau buruk). Setiap muslim dan orang beriman akan taat terhadap apa yang ditimpakan Allah kepadanya.
فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” (QS. Al-Insan: 24)
Berkata Sayidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu : "Kami melalui saat kehidupan terbaik kami dahulu dgn bersabar". Berkata juga Sayidina Ali bin Abi Talib radhiyallahu'anhu : "Ketahuilah sabar pada iman ibarat kepala pada badan. Apabila terputus kepala bagaimana akan kekal badan. Ketahuilah tiada iman orang yg tiada kesabaran"
Protokol kesehatan disebar dan dijadikan rujukan sebagai salah satu cara mujarab menghentikan laju virus. Sebagai orang beriman, patuh dan taat kepada program pemerintah adalah anjuran Al-Qur'an. Namun, orang beriman semestinya juga punya standar sendiri untuk mengatasi ujian dan musibah. Termasuk ujian dan musibah pandemi virus.
(Baca juga : Imun Terbaik : Jauhi Dosa dan Perbanyak Doa )
Menghadapi pandemi hendaknya banyak bersabar. Yakni terus bersabar dalam ketaatan . Iman jangan goyah. Tetap jaga tauhid. Bahwa Allah adalah Sang Maha Penyembuh.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya.”
(QS. Thaha: 132)
Dalil lainnya
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه
“Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28).
(Baca juga : Haruskah Pakaian Muslimah Berwarna Gelap? )
Penting juga bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Sebab, ujian yang bertubi-tubi dan berlangsung lama bisa jadi itu dikehendaki Allah sebagai musibah akibat banyaknya dosa-dosa. Akibat banyak manusia yang meremehkan dosa .
Allah Ta'ala berfirman :
قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ
“Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’." (QS. Yusuf: 33).
(Baca juga : Meremehkan Dosa Awal Datangnya Musibah dan Bencana )
Lalu, yang terpenting adalah sabar dalam menerima takdir (baik atau buruk). Setiap muslim dan orang beriman akan taat terhadap apa yang ditimpakan Allah kepadanya.
فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” (QS. Al-Insan: 24)
Berkata Sayidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu : "Kami melalui saat kehidupan terbaik kami dahulu dgn bersabar". Berkata juga Sayidina Ali bin Abi Talib radhiyallahu'anhu : "Ketahuilah sabar pada iman ibarat kepala pada badan. Apabila terputus kepala bagaimana akan kekal badan. Ketahuilah tiada iman orang yg tiada kesabaran"