99 Asmaul Husna dan Artinya, Siapa yang Menghafalnya Diganjar Surga

Senin, 21 September 2020 - 17:12 WIB
Asmaul Husna adalah nama-nama atau sebutan gelar Allah Taala yang baik dan agung sesuai sifat-sifat-Nya. Foto/Ist
Allah (الله) 'Azza wa Jalla memiliki nama-nama yang indah. Nama Allah yang agung dan mulia ini disebut Asmaul Husna (الأسماء الحسنى). Asma artinya nama dan husna berarti baik atau indah. Secara umum, Asmaul Husna adalah nama-nama atau sebutan gelar Allah Ta'ala yang baik dan agung sesuai sifat-sifat-Nya.

Dalam Hadis disebutkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

إنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

"Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang menghafalnya pasti masuk surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Para ulama salaf berpendapat nama Allah bisa melebihi 99 nama yang agung. Bahkan Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan bahwa nama Allah tidak terbatas jumlahnya sebagaimana disebutkan dalam kitab Syarh Shahih Muslim. (Baca Juga: 4 Keutamaan Asmaul Husna yang Tidak Banyak Diketahui Orang)

Allah ialah lafaz Maha Mulia yang merupakan nama dari Zat Ilahi yang Maha Suci. Lafaz ini disebut juga lafaz Jalalah, dan juga disebut Ismu Zat. Yaitu Zat yang menciptakan langit, bumi dan seisinya. Dan Dialah Tuhan seru sekalian alam. Allah berfirman dalam satu ayat-Nya:

"Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Surat Al-Hasyr Ayat 21)

Berikut 99 Nama ALLAH (Asmaul Husna) dan Maknanya:

1. Ar-Rahmaan: (الرحمن) Maha Pengasih.

Yaitu pemberi kenikmatan yang agung-agung dan pengasih di dunia.

2. Ar-Rahim: (الرحيم) Maha Penyayang.

Yaitu pemberi kenikmatan yang di luar jangkaan dan penyayang di akhirat.

3. Al-Malik: (الملك) Maha Merajai/Menguasai/Pemerintah.

Yaitu mengatur kerajaan-Nya sesuai dengan kehendakNya sendiri.

4. Al-Quddus: (القدوس) Maha Suci.

Yaitu tersuci dan bersih dari segala cela dan kekurangan.

5. As-Salaam: (السلام) Maha Penyelamat.

Yaitu pemberi keselamatan dan kesejahteraan kepada seluruh makhlukNya.

6. Al-Mu'min: (المؤمن) Maha Pengaman/Pemelihara Keamanan.

Yaitu siapa yang bersalah dan makhlukNya itu benar-benar akan diberi seksa, sedang kepada yang taat akan benar-benar dipenuhi janjiNya dengan pahala yang baik.

7. Al-Muhaimin: (المحيمن) Maha Pelindung/Penjaga/Pengawas.

Yaitu memerintah dan melindungi segala sesuatu.

8. Al-'Aziiz: (العزيز) Maha Mulia/Maha Berkuasa.

Yaitu kuasa-Nya mampu untuk berbuat sekehendakNya

9. Al-Jabbaar: (الجبار) Maha Perkasa/Maha Kuat/Yang Menundukkan Segalanya.

Yaitu mencukupi segala keperluan, melangsungkan segala perintahNya serta memperbaiki keadaan seluruh hambaNya.

10. Al-Mutakabbir: (المتكبر) Maha Megah/Maha Pelengkap Kebesaran.

Yaitu yang melengkapi segala kebesaranNya, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahanNya.

11. Al-Khaaliq: (الخالق) Maha Pencipta.

Yaitu mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu.

12. Al-Baari': (البارئ) Maha Pembuat/Maha Perancang/Maha Menjadikan.

Yaitu mengadakan sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.

13. Al-Mushawwir: (المصور) Maha Pembentuk/Maha Menjadikan Rupa Bentuk.

Memberikan gambaran atau bentuk pada sesuatu yang berbeda dengan lainnya. (Al-Khaaliq adalah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Al-Baari’'ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, manakala Al-Mushawwir ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya).

14. Al-Ghaffaar: (الغفار) Maha Pengampun.

Yaitu, banyak pemberian maaf-Nya dan menutupi dosa-dosa dan kesalahan.

15. Al-Qahhaar: (القهار) Maha Pemaksa.

Yaitu, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya serta memaksa segala makhluk menurut kehendakNya.

16. Al-Wahhaab: (الوهاب) Maha Pemberi/Maha Menganugerah.

Yaitu memberi banyak kenikmatan dan selalu memberi kurnia.

17. Ar-Razzaaq: (الرزاق) Maha Pengrezeki/Maha Pemberi Rezeki.

Yaitu memberi berbagai rezeki serta membuat juga sebab-sebab diperolehnya.

18. Al-Fattaah: (الفتاح) Maha Membukakan/Maha Pembuka.

Yaitu membuka gedung penyimpanan rahmatNya untuk seluruh hambaNya.

19. Al-'Aliim: (العليم) Maha Mengetahui.

Yaitu mengetahui segala yang maujud dan tidak ada satu benda pun yang tertutup oleh penglihatanNya.

20. Al-Qaabidh: (القابض) Maha Pencabut/Maha Penyempit Hidup/Maha Pengekang.

Yaitu mengambil nyawa atau menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki olehNya.

21. Al-Baasith: (الباسط) Maha Meluaskan/Maha Pelapang Hidup/Maha Melimpah Nikmat.

Yaitu memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan olehNya.

22. AI-Khaafidh: (الخافض) Maha Menjatuhkan/Maha Menghinakan/Maha Perendah/Pengurang.

Yaitu terhadap orang yang selayaknya dijatuhkan akibat kelakuannya sendiri dengan memberinya kehinaan, kerendahan dan siksaan.

23. Ar-Raafi’: (الرافع) Maha Mengangkat/Maha Peninggi.

Yaitu terhadap orang yang selayaknya diangkat kedudukannya karena usahanya yang giat, termasuk golongan kaum yang bertaqwa.

24. Al-Mu’iz: (المعز) Maha Menghormati/Memuliakan/Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan.

Yaitu kepada orang yang berpegang teguh pada agamaNya dengan memberinya pentolongan dan kemenangan.

25. Al-Muzil: (المذل) Maha Menghina/Pemberi Kehinaan.

Yaitu kepada musuh-musuhNya dan musuh ummat Islam seluruhnya.

26. As-Samii’: (السميع) Maha Mendengar.

27. Al-Bashiir: (البصير) Maha Melihat.

28. Al-Hakam: (الحكم) Maha Menghukum/Maha Mengadili.

Yaitu sebagai hakim yang menetapkan/memutuskan yang tidak seorang pun dapat menolak keputusanNya, juga tidak seorang pun yang berkuasa merintangi kelangsungan hukumNya itu.

29. Al-'Adl: (العدل) Maha Adil.

Yaitu maha sempurna dalam keadilanNya itu.

30. Al-Lathiif: (اللطيف) Maha Halus/Maha Teliti/Maha Lembut.

Yaitu mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan kecil-kecil.

31. Al-Khabiir: (الخبير) Maha Waspada/ Maha Mengetahui.

32. Al-Haliim: (الحليم) Maha Penyabar/Maha Penyantun/Maha Penghamba.

Yaitu yang tidak tergesa-gesa melakukan kemarahan dan tidak pula gelojoh memberikan siksaan.

33. Al-’Adzhiim: (العظيم) Maha Agung.

Yaitu mencapai puncak tertinggi dan di mercu keagungan kerana bersifat dengan segala macam sifat kebesaran dan kesempunnaan.

34. Al-Ghafuur: (الغفور) Maha Pengampun.

Yaitu banyak pengampunanNya kepada hamba-hambaNya.

35. Asy-Syakuur: (الشكور) Maha Pembalas/Maha Bersyukur.

Yaitu memberikan balasan yang banyak sekali atas amalan yang kecil.

36. Al-’Aliy: (العلي) Maha Tinggi Martabat-Nya/Maha Tinggi serta Mulia.

Yaitu mencapai tingkat yang setinggi-tingginya yang tidak mungkin digambarkan oleh akal fikiran sesiapa pun dan tidak dapat difahami oleh otak yang bagaimanapun pandainya.

37. Al-Kabiir: (الكبير) Maha Besar.

Yaitu kebesaranNya tidak dapat dicapai oleh pancaindera ataupun akal manusia.

38. Al-Hafidz: (الحفيظ) Maha Pemelihara Maha Pelindung/Maha Memelihara.

Yaitu menjaga segala sesuatu jangan sampai rosak dan goyah. Juga menjaga segala amal perbuatan hamba-hambaNya, sehingga tidak akan disia-siakan sedikit pun untuk memberikan balasanNya.

39. Al-Muqiit: (المقيت) Maha Pemberi kecukupan/Maha Pemberi Keperluan.

Yaitu baik yang berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.

40. Al-Hasiib: (الحسيب) Maha Penjamin/Maha Mencukupi/Maha Penghitung.

Yaitu memberikan jaminan kecukupan kepada seluruh bamba-hambaNya pada hari Kiamat.

41. Al-Jaliil: (الجليل) Maha Luhur.

Yaitu yang memiliki sifat-sifat keluhuran kerana kesempurnaan sifat-sifatNya.

42. Al-Kariim: (الكريم) Maha Pemurah.

Yaitu mulia tanpa had dan memberi siapa pun tanpa diminta atau sebagai penggantian dan sesuatu pemberian.

43. Ar-Raqiib: (الركيب) Maha Peneliti/Maha Pengawas Maha Waspada.

Yaitu yang mengamat-amati gerak-gerik segala sesuatu dan mengawasinya.

44. Al-Mujiib: (المجيب) Maha Mengabulkan.

Yaitu yang memenuhi permohonan siapa saja yang berdoa padaNya.

45. Al-Waasi': ( الواسع ) Maha Luas Pemberian-Nya.

Yaitu kerahmatanNya merata kepada segala yang maujud dan luas pula ilmuNya terhadap segala sesuatu.

46. Al-Hakiim: (الحكيم) Maha Bijaksana.

Yaitu memiliki kebijaksanaan yang tertinggi kesempurnaan ilmuNya serta kerapiannya dalam membuat segala sesuatu.

47. Al-Waduud: (الودود) Maha Pencinta/Maha Menyayangi.

Yaitu yang menginginkan segala kebaikan untuk seluruh hambaNya dan juga berbuat baik pada mereka itu dalam segala hal dan keadaan.

48. Al-Majiid: (المجيد) Maha Mulia.

Yaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan keutamaan.

49. Al-Ba'ithu: (الباعث) Maha Membangkitkan.

Yaitu membangkitkan semangat dan kemahuan, juga membangkitkan para Rasul dan orang-orang yang telah mati dari kubur masing-masing nanti setelah tibanya hari Kiamat.

50. Asy-Syahiid: (الشهيد) Maha Menyaksikan/Maha Mengetahui keadaan semua makhluk.

51. Al-Haq: ( الحق ) Maha Haq/Maha Benar.

Yaitu kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.

52. Al-Wakiil: (الوكيل) Maha Pentadbir/Maha Berserah/Maha Memelihara.

Yaitu memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi keperluan mereka itu.

53. Al-Qawiy: (القوى) Maha Kuat/Maha Memiliki Kekuatan.

Yaitu yang memiliki kekuasaan yang sesempurnanya.

54. Al-Matiin: (المتين) Maha Teguh/Maha Kukuh atau Perkasa/Maha Sempurna Kekuatan-Nya.

Yaitu memiliki keperkasaan yang sudah sampai di puncaknya.

55. Al-Waliy: (الولى) Maha Melindungi.

Yaitu melindungi serta mengaturkan semua kepentingan makhlukNya karena kecintaanNya yang amat sangat dan pemberian pertolonganNya yang tidak terbatas pada keperluan mereka.

56. Al-Hamiid: (الحميد) Maha Terpuji.

Yaitu selayaknya untuk memperoleh pujian dan sanjungan.

57. Al-Muhshii: (المحصى) Maha Menghitung/Maha Penghitung.

Yaitu yang tiada satu pun tertutup dari pandanganNya dan semua amalan diperhitungkan sebagaimana wajarnya.

58. Al-Mubdi’: (المبدئ) Maha Memulai/Pemula/Maha Pencipta dari Asal.

Yaitu yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.

59. Al-Mu'iid: (المعيد) Maha Mengulangi/Maha Mengembalikan dan Memulihkan.

Yaitu menumbuhkan kembali setelah lenyapnya atau setelah hancur.

60. Al-Muhyii: (المحي) Maha Menghidupkan.

Yaitu memberikan daya kehidupan pada setiap sesuatu yang berhak hidup.

61. Al-Mumiit: (المميت) Maha Mematikan.

Yaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.

62. Al-Hay: (الحي) Maha Hidup.

Yaitu sentiasa kekal hidupNya itu.

63. Al-Qayyuum: (القيوم) Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya.

Yaitu baik ZatNya, SifatNya, Af’alNya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia. DenganNya pula berdirinya langit dan bumi ini.

64. Al-Waajid: (الواجد) Maha Penemu/Maha Menemukan.

Yaitu dapat menemukan apa saja yang diinginkan olehNya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun kerana sifat kayaNya yang secara mutlak.

65. Al-Maajid: (الماجد) Maha Mulia.

Sama dengan No 48 Al-Majiid. Yang berbeda hanyalah tulisannya dalam bahasa Arab.

66. Al-Waahid: (الواحد) Maha Esa/Maha Tunggal.

67. Al-Ahad: (الأحد) Maha Tunggal.

68. Ash-Shamad: (الصمد) Maha Diperlukan/Maha Diminta/Yang Menjadi Tumpuan.

Yaitu selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat keperluan.

69. Al-Qaadir: (القادر) Maha Berkuasa/Maha Kuasa/Maha Berupaya.

70. Al-Muqtadir: (المقتدر) Maha Menentukan.

71. Al-Muqaddim: (المقدم) Maha Mendahulukan/Maha Menyegera.

Yaitu mendahulukan sebagian benda dari yang lainnya dalam mewujudnya, atau dalam kemuliaannya, selisih waktu atau tempatnya.

72. Al-Muakhkhir: (المؤخر) Maha Menangguhkan/Maha Mengakhirkan/Maha Membelakangkan.

Yaitu melambatkan atau melewatkan sebahagian sesuatu dari yang lainnya.

73. Al-Awwal: (الأول) Maha Pemulaan/Maha Pertama.

Yaitu terdahulu sekali dari semua yang maujud.

74. Al-Aakhir: (الآخر) Maha Penghabisan/Yang Akhir.

Yaitu kekal terus setelah habisnya segala sesuatu yang maujud.

75. Azh-Zhaahir: (الظاهر) Maha Zahir/Maha Nyata/Maha Menyatakan.

Yaitu menyatakan dan menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tanda ciptaanNya

76. Al-Baathin: (الباطن) Maha Tersembunyi.

Yaitu tidak dapat dimaklumi ZatNya, sehingga tidak seorang pun dapat mengenal ZatNya itu.

77. Al-Waalii: (الوالى) Maha Menguasai/Maha Menguasai Urusan/Yang Maha Memerintah.

Yaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya dan menjadi milikNya.

78. Al-Muta’aalii: (المتعال) Maha Suci/Tinggi.

Yaitu terpelihara dari segala kekurangan dan kerendahan.

79. Al-Bar: (البار) Maha Dermawan/Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan).

Yaitu yang banyak membuat kebajikan, banyak kebaikanNya dan besar kenikmatan yang dilimpahkanNya.

80. At-Tawwaab: (التواب) Maha Penerima Taubat.

Yaitu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang melakukan maksiat untuk bertaubat lalu Allah akan menerimanya.

81. Al-Muntaqim: (المنتقم) Maha Penyiksa/Yang Maha Menghukum.

Yaitu menghukum mereka yang bersalah dan orang yang berhak untuk memperoleh siksaNya.

82. Al-'Afuw: (العفو) Maha Pemaaf/Yang Maha Pengampun.

Yaitu menghapuskan kesalahan orang yang suka kembali untuk meminta maaf padaNya.

83. Ar-Rauuf: (الرؤف) Maha Pengasih/Maha Mengasihi.

Yaitu banyak kerahmatan dan kasih sayangNya.

84. Maalikul Mulk: (المالك الملك) Maha Pemilik Kekuasaan/Menguasai kerajaan/Pemilik Kedaulatan Yang Kekal.

Yaitu pemiliki segala perkara yang berlaku di alam semesta, langit, bumi dan sekitarnya serta yang di alam semesta itu semuanya sesuai dengan kehendak dan iradatNya.

85. Zul-Jalaali Wal Ikraam: (ذوالجلال والإكرام) Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan/Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan.

Yaitu Zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan, pemberi kurnia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.

86. Al-Muqsith: (المقسط) Maha Mengadili/Maha Seksama.

Yaitu memberikan kemenangan pada orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya dengan keadilanNya.

87. Al-Jaami’: (الجامع) Maha Mengumpulkan/Maha Pengumpul.

Yaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai-berai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan.

88. Al-Ghaniy: (الغنى) Maha Kaya Raya/Maha Kaya serta Serba Lengkap.

Yaitu tidak berkehendakkan apa juapun dari yang selain ZatNya sendiri, tetapi yang selainNya itu amat mengharapkan padaNya.

89. Al-Mughnii: (المغنى) Maha Pemberi Kekayaan/Maha Mengkayakan dan Memakmurkan.

Yaitu memberikan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-ruah kepada siapa saja yang dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.

90. Al-Maani': (المانع) Maha Membela atau Maha Menolak/Maha Pencegah.

Yaitu membela hamba-hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan kerusakan.

91. Adh-Dhaar: (الضار) Maha Mendatangkan Mudharat/Maha Pembuat Bahaya/Maha Pemberi bahaya.

Yaitu dengan menurunkan seksa-seksaNya kepada musuh-musuhNya.

92. An-Naafi’: (النافع) Maha Pemberi Manfaat.

Yaitu meluaslah kebaikan yang dikurniakanNya itu kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.

93. An-Nuur: (النور) Maha Pemberi Cahaya/Maha Bercahaya.

Yaitu menunjukkan ZatNya sendiri dan menampakkan untuk yang selainNya dengan menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya.

94. Al-Haadi: (الهادى) Maha Pemberi Petunjuk/Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk.

Yaitu memberikan jalan yang benar kepada segala sesuatu agar berterusan adanya dan terjaga kehidupannya.

95. Al-Badii’: (البديع) Maha Indah/Tiada Bandingan/Maha Pencipta yang baru.

Yaitu tidak ada contoh dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaanNya itu.

96. Al-Baaqi: (الباقع) Maha Kekal.

Yaitu kekal hidupNya untuk selama-Iamanya.

97. Al-Waarits: (الوارث) Maha Membahagi/Maha Mewarisi/Maha Pewaris.

Yaitu kekal setelah musnahnya seluruh makhluk.

98. Ar-Rasyiid: (الرشيد) Maha Cendekiawan/Maha Pandai/Bijaksana/Maha Memimpin.

Yaitu yang memimpin kepada kebenaran, iaitu memberi penerangan dan panduan pada seluruh hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikut ketentuan yang digariskan oleh kebijaksanaan dan kecendekiawanNya.

99. Ash-Shabuur: (الصبور) Maha Penyabar.

Yaitu tidak tergesa-gesa memberikan seksaan dan tidak juga cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.

Keutamaan Asmaul Husna:

Setiap mukmin dianjurkan agar berdoa dengan menyebut nama-nama Allah yang Maha Mulia di atas. Sebagaiman firman-Nya:

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya:

Hanya milik Allah Asmaa-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul Hhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Surah Al-A'raf Ayat 180)

( a)

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاِذَا مَسَّ الۡاِنۡسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنۡۢبِهٖۤ اَوۡ قَاعِدًا اَوۡ قَآٮِٕمًا ۚ فَلَمَّا كَشَفۡنَا عَنۡهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنۡ لَّمۡ يَدۡعُنَاۤ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗ‌ؕ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلۡمُسۡرِفِيۡنَ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.

(QS. Yunus Ayat 12)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More