Kaisar Romawi Sumbang 100 Kg Emas, Ubin Marmer, dan 100 Arsitek untuk Masjid Nabawi
Kamis, 24 September 2020 - 13:39 WIB
Namun ada satu orang yang tidak puas dengan bagiannya dan mendatanginya di masjid. Beliau tengah melaksanakan salat ketika orang itu datang dan berbicara soal harta sedekah. Putra Al-Qasim yang mendengarnya dengan dongkol berkata, “Demi Alah engkau telah melemparkan tuduhan terhadap orang yang tidak sepeserpun mengambil bagian dari harta sedekah itu dan tidak makan walau sebutir kurma.”
Setelah menyelesaikan salatnya, Al-Qasim menoleh kepada putranya dan berkata, “Wahai putraku, mulai hari ini janganlah engkau berbicara tentang masalah yang tidak engkau ketahui.”
Orang-orang berkata, “Apa yang dikatakan anaknya memang benar, namun beliau ingin mendidik putranya agar menjaga lidah dalam mencampuri urusan orang lain."
Wafat
Al-Qasim bin Muhammad hidup sampai usia 72 tahun. Dalam usianya yang lanjut, beliau menuju Makkah untuk naik haji, dalam perjalanan inilah beliau wafat.
Ketika beliau merasa ajalnya telah dekat, beliau berpesan kepada putranya, “Bila aku mati, kafanilah aku dengan pakaian yang aku pakai untuk salat. Gamisku, kainku dan surbanku. Seperti itulah kafan kakekmu, Abu Bakar Ash-Shidiq. Kemudian ratakanlah makamku dan segera kembalilah kepada keluargamu. Jangan engkau berdiri di atas kuburanku seraya berkata, “Dia dulu begini dan begitu…karena aku bukanlah apa-apa.”
Lihat Juga: Ribuan Santri Sambut Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad di Pesantren Darunnajah Jakarta
Setelah menyelesaikan salatnya, Al-Qasim menoleh kepada putranya dan berkata, “Wahai putraku, mulai hari ini janganlah engkau berbicara tentang masalah yang tidak engkau ketahui.”
Orang-orang berkata, “Apa yang dikatakan anaknya memang benar, namun beliau ingin mendidik putranya agar menjaga lidah dalam mencampuri urusan orang lain."
Wafat
Al-Qasim bin Muhammad hidup sampai usia 72 tahun. Dalam usianya yang lanjut, beliau menuju Makkah untuk naik haji, dalam perjalanan inilah beliau wafat.
Ketika beliau merasa ajalnya telah dekat, beliau berpesan kepada putranya, “Bila aku mati, kafanilah aku dengan pakaian yang aku pakai untuk salat. Gamisku, kainku dan surbanku. Seperti itulah kafan kakekmu, Abu Bakar Ash-Shidiq. Kemudian ratakanlah makamku dan segera kembalilah kepada keluargamu. Jangan engkau berdiri di atas kuburanku seraya berkata, “Dia dulu begini dan begitu…karena aku bukanlah apa-apa.”
Lihat Juga: Ribuan Santri Sambut Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad di Pesantren Darunnajah Jakarta
(mhy)