Ustaz Adi Hidayat Sebut 3 Penyebab Utama Terjadinya Wabah
Sabtu, 26 September 2020 - 10:48 WIB
Wabah Covid-19 masih menjadi perhatian serius berbagai kalangan. Apalagi Indonesia dianggap sebagai negara paling terdampak Covid-19 di Asia Tenggara.
Ada yang menarik dari paparan Ustaz Adi Hidayat (Direktur Quantum Akhyar Institute) terkait Covid-19 ini saat Live Zoom mengangkat tema "Pedoman Al-Qur'an dan Sunnah dalam Mengatasi Wabah" yang digelar Komunitas Orbit Lintas Karya baru-baru ini. Selain menceritakan hasil risetnya terkait temuan herbal Covid-19 yang bersumber dari Hadis Nabi, UAH mengungkap penyebab terjadinya musibah wabah. ( )
Apa yang menyebabkan wabah terjadi? Dai yang pernah menimba ilmu di Tripoli, Libya ini mengatakan, ada 3 penyebab utama terjadinya wabah berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah .
1. Karena Perilaku Menyimpang.
Dalam satu hadis, Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Tidaklah nampak perbuatan keji (zina) di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka Tha'un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya."(HR. Ibnu Majah, lihat ash-Shahihah No. 106)
Wabah yang terjadi saat ini bisa jadi akibat perilaku buruk terjadinya hubungan seksual yang menyimpang. Misalnya, pornografi, LGBT yang dianggap biasa. Inilah pintu pertama yang membuka terjadinya wabah dan menyebar secara luas. Inilah yang disampaikan oleh Nabi ﷺ dalam hadisnya.
2. Perilaku Salah Konsumsi Makanan yang Dilarang Syariat.
Hikmahnya kenapa Al-Qur'an melarang makanan-makanan tertentu seperti di Surah Al-Maidah, selain ujian keimanan, para peneliti menemukan potensi bahaya dalam kesehatan. Seperti isu tentang kelelawar, di Wuhan ada pasar hewan. Nabi ﷺ pernah menyebutkan tentang kelelawar ini. Dalam kaidah syariat, kelelawar pernah membantu memadamkan Baitul Maqdis ketika dibakar. Isyarat lain tentang kelelawar ini adalah ia bisa menjadi inang dari virus. Sehingga manusia dilarang untuk membunuh hewan ini, apalagi memakannya.
3. Perbuatan Keji Manusia itu Sendiri.
Kecenderungan perilaku manusia yang menyimpang dari kekuasaan seperti kisah Fir'aun. Fir'aun disebut Thogut. Penyimpangan dari kekuasaan ini disebut thaga (melampaui batas). Kemudian penyimpangan harta oleh Qorun disebut dengan bagho (ambisi yang diikuti sifat keji). Fir'aun dan Qarun ingin mengubah tatanan dunia dan inilah yang menyebabkan munculnya bala kepada mereka dan pengikutnya.
Dalam Al-Qur'an , hal ini sering disebutkan satu penyimpangan dahsyat yang diancam dengan hukuman nyata yang diabadikan dalam Surah Al-Baqarah ayat 49: "Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu."
Ketika Fir'aun memerintahkan membunuh para bayi ini disebut Su'ul Adzab. Sejahat-jahatnya Fir'aun disebut Al-Qur'an membunuh bayi, perbuatan lebih jahat justru terjadi di zaman sekarang. Kalau Fir'aun, bayinya nunggu lahir dulu baru dibunuh. Zaman sekarang, bayinya belum lahir sudah dieksekusi. Lihatlah klinik-klinik yang mendukung aborsi. Bayi yang belum lahir dibunuh. Inilah penyimpangan paling besar di muka bumi. Na'udzubillah.. Dulu kata Nabi, wabah Tho'un ini pernah diturunkan kepada Bani Israel karena kedurhakaannya yang melampaui batas.
UAH mengingatkan agar umat Islam kembali kepada Allah Ta'ala. Inilah momentum untuk memperbaiki diri dan berupaya menjauhi segala penyimpangan. Menjadi seorang muslim yang beriman itu sudah cukup. Jika kita semua memperbaiki kesalahan, salatnya dibenarin, imannya kuat, wudhunya benar, ini akan menjadi perisai untuk mencegah mewabahnya Covid-19 .
Sebelumnya UAH mengungkap penemuan herbal Covid-19 hasil risetnya yang ramai diperbincangkan berbagai kalangan di Tanah Air. UAH membeberkan temuannya saat acara Dies Natalis Unhas Makassar. Namun, beliau tidak mau menyebutnya obat karena obat harus menjalani uji klinis. UAH menyebut namanya ada dalam keterangan-keterangan yang bersumber dari Hadis Nabi. ( )
Praktiknya pernah terjadi di masa Nabi صلى الله عليه وسلم bahwa ada satu herbal yang langsung ditunjukkan oleh Nabi yang penyakitnya saat itu gejalanya mirip dengan Covid-19 . Saat ini kata UAH sedang menyempurnakan temuan tersebut dengan menguji di lab hingga tuntas. Harapannya nanti herbal ini bisa efektif menyembuhkan pasien Covid-19. Insya Allah! ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
Berikut video paparan UAH Saat Live Zoom yang disiarkan langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube, Rabu malam (23/9/2020).
Ada yang menarik dari paparan Ustaz Adi Hidayat (Direktur Quantum Akhyar Institute) terkait Covid-19 ini saat Live Zoom mengangkat tema "Pedoman Al-Qur'an dan Sunnah dalam Mengatasi Wabah" yang digelar Komunitas Orbit Lintas Karya baru-baru ini. Selain menceritakan hasil risetnya terkait temuan herbal Covid-19 yang bersumber dari Hadis Nabi, UAH mengungkap penyebab terjadinya musibah wabah. ( )
Apa yang menyebabkan wabah terjadi? Dai yang pernah menimba ilmu di Tripoli, Libya ini mengatakan, ada 3 penyebab utama terjadinya wabah berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah .
1. Karena Perilaku Menyimpang.
Dalam satu hadis, Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Tidaklah nampak perbuatan keji (zina) di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka Tha'un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya."(HR. Ibnu Majah, lihat ash-Shahihah No. 106)
Wabah yang terjadi saat ini bisa jadi akibat perilaku buruk terjadinya hubungan seksual yang menyimpang. Misalnya, pornografi, LGBT yang dianggap biasa. Inilah pintu pertama yang membuka terjadinya wabah dan menyebar secara luas. Inilah yang disampaikan oleh Nabi ﷺ dalam hadisnya.
2. Perilaku Salah Konsumsi Makanan yang Dilarang Syariat.
Hikmahnya kenapa Al-Qur'an melarang makanan-makanan tertentu seperti di Surah Al-Maidah, selain ujian keimanan, para peneliti menemukan potensi bahaya dalam kesehatan. Seperti isu tentang kelelawar, di Wuhan ada pasar hewan. Nabi ﷺ pernah menyebutkan tentang kelelawar ini. Dalam kaidah syariat, kelelawar pernah membantu memadamkan Baitul Maqdis ketika dibakar. Isyarat lain tentang kelelawar ini adalah ia bisa menjadi inang dari virus. Sehingga manusia dilarang untuk membunuh hewan ini, apalagi memakannya.
3. Perbuatan Keji Manusia itu Sendiri.
Kecenderungan perilaku manusia yang menyimpang dari kekuasaan seperti kisah Fir'aun. Fir'aun disebut Thogut. Penyimpangan dari kekuasaan ini disebut thaga (melampaui batas). Kemudian penyimpangan harta oleh Qorun disebut dengan bagho (ambisi yang diikuti sifat keji). Fir'aun dan Qarun ingin mengubah tatanan dunia dan inilah yang menyebabkan munculnya bala kepada mereka dan pengikutnya.
Dalam Al-Qur'an , hal ini sering disebutkan satu penyimpangan dahsyat yang diancam dengan hukuman nyata yang diabadikan dalam Surah Al-Baqarah ayat 49: "Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu."
Ketika Fir'aun memerintahkan membunuh para bayi ini disebut Su'ul Adzab. Sejahat-jahatnya Fir'aun disebut Al-Qur'an membunuh bayi, perbuatan lebih jahat justru terjadi di zaman sekarang. Kalau Fir'aun, bayinya nunggu lahir dulu baru dibunuh. Zaman sekarang, bayinya belum lahir sudah dieksekusi. Lihatlah klinik-klinik yang mendukung aborsi. Bayi yang belum lahir dibunuh. Inilah penyimpangan paling besar di muka bumi. Na'udzubillah.. Dulu kata Nabi, wabah Tho'un ini pernah diturunkan kepada Bani Israel karena kedurhakaannya yang melampaui batas.
UAH mengingatkan agar umat Islam kembali kepada Allah Ta'ala. Inilah momentum untuk memperbaiki diri dan berupaya menjauhi segala penyimpangan. Menjadi seorang muslim yang beriman itu sudah cukup. Jika kita semua memperbaiki kesalahan, salatnya dibenarin, imannya kuat, wudhunya benar, ini akan menjadi perisai untuk mencegah mewabahnya Covid-19 .
Sebelumnya UAH mengungkap penemuan herbal Covid-19 hasil risetnya yang ramai diperbincangkan berbagai kalangan di Tanah Air. UAH membeberkan temuannya saat acara Dies Natalis Unhas Makassar. Namun, beliau tidak mau menyebutnya obat karena obat harus menjalani uji klinis. UAH menyebut namanya ada dalam keterangan-keterangan yang bersumber dari Hadis Nabi. ( )
Praktiknya pernah terjadi di masa Nabi صلى الله عليه وسلم bahwa ada satu herbal yang langsung ditunjukkan oleh Nabi yang penyakitnya saat itu gejalanya mirip dengan Covid-19 . Saat ini kata UAH sedang menyempurnakan temuan tersebut dengan menguji di lab hingga tuntas. Harapannya nanti herbal ini bisa efektif menyembuhkan pasien Covid-19. Insya Allah! ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
Berikut video paparan UAH Saat Live Zoom yang disiarkan langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube, Rabu malam (23/9/2020).
(rhs)