Keistimewaan Imam Muslim, Ulama Kaya yang Menghimpun 300 Ribu Hadis Nabi
Minggu, 04 Oktober 2020 - 13:52 WIB
Imam Muslim bin Hajjaj (206-261 Hijriyah) ulama ahli hadis yang meriwayatkan hadis-hadis shahih dan valid dari Nabi Muhammad Nabi صلى الله عليه وسلم. Kitab beliau yang paling populer adalah Shahih Muslim yang kini menjadi pegangan dan sumber rujukan bagi umat Islam di dunia.
Seperti halnya Imam Al-Bukhari, Imam Muslim juga melakukan pengembaraan intelektual ke berbagai negeri Islam , seperti Hijaz, Iraq, Syam, Mesir, Baghdad, dan lain-lain guna memburu hadis dan berguru kepada ulama-ulama besar. Banyak ulama dan ahli hadis memuji dan memberi pengakuan terhadap karya beliau. ( )
Ustaz Hanif Luthfi (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Biografi Imam Muslim" menyebutkan keistimewaan Imam Muslim berhasil menghimpun 300.000 Hadis Nabi dan menyaringnya. Al-Khatib al-Baghdadi meriwayatkan dengan sanad lengkap, dari Ahmad bin Salamah, beliau berkata; "Saya melihat Abu Zur'ah dan Abu Hatim senantiasa mengistimewakan dan mendahulukan Imam Muslim bin Hajjaj di bidang pengetahuan hadis shahih atas guru- guru mereka pada masanya."
Hafalan beliau sangat luar biasa. Imam Muslim dapat menghafal banyak hadis baik sanad dan matannya. beliau pernah berkata, "Aku susun kitab Shahih ini yang disaring dari 300.000 hadits yang saya dengar."
Sumber lain menyebutkan Kitab Shahih Muslim berisi 10.000 hadis yang disebut secara berulang-ulang (mukarrar) atau sebanyak 3.030 buah hadis tanpa pengulangan. Hadis itu disaring dengan sangat ketat dari 300.000 buah hadits selama kurun waktu 15 tahun. ( )
Selain menguasai ilmu hadis, Imam Muslim juga dikenal dengan kedermawanannya. Beliau adalah orang yang dermawan dari Naisabur.Ad-Dzahabi menyebut beliau adalah Muhsin Naisabur(orang dermawannya Naisabur). Karena beliau adalah pedagang yang kaya.
Secara finansial, Imam Muslim bisa dikatakan berkecukupan, karena profesinya sebagai pedangan sukses. Beliau memiliki harta melimpah yang dimanfaatkan untuk pembiayaan perjalannnya dalam mencari ilmu, untuk mendukung semangatnya yang tinggi dalam berguru kepada berbagai ulama dan syeikh di berbagai negeri Islam di dunia.
Semua biaya perjalanan mencari ilmu dan biaya penulisan buku Imam Muslim tidak mengandalkan uluran dana dari orang lain. Padahal pada zamannya, para khilafah dan pejabat negara memiliki perhatian besar dan terbiasa memberikan hadiah dan bantuan materi kepada para ulama yang senantiasa dijadikan rujukan utama dalam menjalankan kebijakan pemerintahannya.
( )
Adapun guru-guru Imam Muslim bin Hajjaj di antaranya beliau berguru kepada Qutaibah bin Said, Yahya bin Yahya, Ishak bin Rahawaih dab Bisyr bin Hakam. Di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu 'Ansan. Di Damaskus ia belajarhadits dari Muhammad bin Khalid. Di Irak belajar hadis kepada Imam Ahmad dan Abdullah bin Maslamah. Di Hijaz belajar kepada Sa'id bin Mansur dan Abu Mas'Abuzar. Di Mesir berguru kepada 'Amr
bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, dan masih banyak ulama ahli hadis lainnya.
Pada usia 55 tahun, Imam Muslim mengembuskan nafas terakhir. Beliau wafat hari Ahad sore dan kemudian dimakamkan pada malam Senin tanggal 25 Rajab Tahun 261 H di Kampung Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur. Semoga Allah Ta'ala merahmati dan meridhainya. ( )
Wallahu A'lam
Seperti halnya Imam Al-Bukhari, Imam Muslim juga melakukan pengembaraan intelektual ke berbagai negeri Islam , seperti Hijaz, Iraq, Syam, Mesir, Baghdad, dan lain-lain guna memburu hadis dan berguru kepada ulama-ulama besar. Banyak ulama dan ahli hadis memuji dan memberi pengakuan terhadap karya beliau. ( )
Ustaz Hanif Luthfi (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Biografi Imam Muslim" menyebutkan keistimewaan Imam Muslim berhasil menghimpun 300.000 Hadis Nabi dan menyaringnya. Al-Khatib al-Baghdadi meriwayatkan dengan sanad lengkap, dari Ahmad bin Salamah, beliau berkata; "Saya melihat Abu Zur'ah dan Abu Hatim senantiasa mengistimewakan dan mendahulukan Imam Muslim bin Hajjaj di bidang pengetahuan hadis shahih atas guru- guru mereka pada masanya."
Hafalan beliau sangat luar biasa. Imam Muslim dapat menghafal banyak hadis baik sanad dan matannya. beliau pernah berkata, "Aku susun kitab Shahih ini yang disaring dari 300.000 hadits yang saya dengar."
Sumber lain menyebutkan Kitab Shahih Muslim berisi 10.000 hadis yang disebut secara berulang-ulang (mukarrar) atau sebanyak 3.030 buah hadis tanpa pengulangan. Hadis itu disaring dengan sangat ketat dari 300.000 buah hadits selama kurun waktu 15 tahun. ( )
Selain menguasai ilmu hadis, Imam Muslim juga dikenal dengan kedermawanannya. Beliau adalah orang yang dermawan dari Naisabur.Ad-Dzahabi menyebut beliau adalah Muhsin Naisabur(orang dermawannya Naisabur). Karena beliau adalah pedagang yang kaya.
Secara finansial, Imam Muslim bisa dikatakan berkecukupan, karena profesinya sebagai pedangan sukses. Beliau memiliki harta melimpah yang dimanfaatkan untuk pembiayaan perjalannnya dalam mencari ilmu, untuk mendukung semangatnya yang tinggi dalam berguru kepada berbagai ulama dan syeikh di berbagai negeri Islam di dunia.
Semua biaya perjalanan mencari ilmu dan biaya penulisan buku Imam Muslim tidak mengandalkan uluran dana dari orang lain. Padahal pada zamannya, para khilafah dan pejabat negara memiliki perhatian besar dan terbiasa memberikan hadiah dan bantuan materi kepada para ulama yang senantiasa dijadikan rujukan utama dalam menjalankan kebijakan pemerintahannya.
( )
Adapun guru-guru Imam Muslim bin Hajjaj di antaranya beliau berguru kepada Qutaibah bin Said, Yahya bin Yahya, Ishak bin Rahawaih dab Bisyr bin Hakam. Di Ray ia berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu 'Ansan. Di Damaskus ia belajarhadits dari Muhammad bin Khalid. Di Irak belajar hadis kepada Imam Ahmad dan Abdullah bin Maslamah. Di Hijaz belajar kepada Sa'id bin Mansur dan Abu Mas'Abuzar. Di Mesir berguru kepada 'Amr
bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, dan masih banyak ulama ahli hadis lainnya.
Pada usia 55 tahun, Imam Muslim mengembuskan nafas terakhir. Beliau wafat hari Ahad sore dan kemudian dimakamkan pada malam Senin tanggal 25 Rajab Tahun 261 H di Kampung Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur. Semoga Allah Ta'ala merahmati dan meridhainya. ( )
Wallahu A'lam
(rhs)