Setan Berjalan di Aliran Darah, Menyelinap di Sela-sela Shaf Orang Salat

Selasa, 06 Oktober 2020 - 13:06 WIB
Ilustrasi/Ist
SETAN dari kata syathana yasythunu syathanan yang berarti menentang atau menyalahi. Setan berbentuk kata sifat bagi yang suka menentang atau suka menyimpang. ( )


Dengan demikian setan bisa terdiri apa saja yang menjadi penyebab terjadinya penyimpangan atau penentangan, khususnya dalam hal ini adalah menentang atau menyimpang dari nilai kebenaran.

Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo menyatakan begitu halusnya setan sehingga seringkali tanpa terasa seseorang telah terpengaruh dengannya. ( )


"Itulah sebabnya kita diperintahkan untuk selalu membaca ta’awwudz atau a’udzu billahi minasysyathanirrajim, aku berlindung kepada Allah dari tipu daya setan yang terkutuk," tuturnya dalam tulisannya berjudul "Setan Berjalan di Aliran Darah" sebagaimana dipublikasikan laman resmi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, pwmu.co.

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ مَعَ إِحْدَى نِسَائِهِ فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ فَدَعَاهُ فَجَاءَ فَقَالَ يَا فُلَانُ هَذِهِ زَوْجَتِي فُلَانَةُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ كُنْتُ أَظُنُّ بِهِ فَلَمْ أَكُنْ أَظُنُّ بِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ الْإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ



Dari Anas bahwa pada suatu ketika Nabi SAW sedang berdua dengan salah seorang istri beliau. Kebetulan lewat ke dekat beliau seorang laki-laki. Orang itu dipanggil oleh Nabi, maka dia datang menemui beliau.

Lalu Nabi berkata kepadanya; 'Hai, Fulan! Ini istriku, si Fulanah.' Orang itu menjawab; 'Ya, Rasulullah! Aku tidak menduga-duga dengan Anda.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah.' (HR Muslim)

Hadis ini menyebutkan setan dapat menyelinap ke dalam tubuh seseorang melalui aliran darah. Dan hal ini juga disebutkan dalam surat an-Naas, surat terakhir dalam al-Quran. ( )


Bahwa kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah, tuhannya manusia, rajanya manusia, sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan yang menyelinap, yang membisikkan ke dalam dada manusia yaitu dari golongan jin dan manusia.

Tentu yang dapat menyelinap melalui aliran darah adalah dari golongan jin, karena jin termasuk makhluk yang tercipta dari api yang dapat berubah bentuk, termasuk mengecil sedemikian rupa.

Kemudian melalui aliran darah sampai ke dada manusia untuk membisikkan hal-hal yang penuh dengan kejahatan dan kemaksiatan. Oleh karena itu kita wajib waspada dan selalu memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan jin. ( )


Terutama saat salat, setan akan berusaha menyelinap baik di sela-sela shaf maupun merasuk ke dalam jiwa untuk membisikkan dan mengajak melamunkan sesuatu.

Salat yang sedang dikerjakannya segera tuntas tanpa memberikan bekas ketawadhuan, khusyuk dan khudluk kepada Allah SWT. Sehingga salat berapa kali pun tidak mengubah sifat buruknya yang masih melekat dalam dirinya. Na’udzubillah min syarri dzalik.

Berapa banyak orang yang telah mengerjakan salat, akan tetapi tidak mampu mengubah diri menjadi lebih baik. Hampir menunjukkan tidak ada dampak positif antara ia telah salat dan tidaknya. ( )


"Inilah yang perlu mendapatkan perhatian kita agar senantiasa berusaha menjaga kualitas salat. Dan tidak luput semua ini juga karena peran setan yang selalu menggoda dan kita pun tergoda karenanya," tutur Ustaz Muhammad.

Tipuan Setan

Dalam hadis di atas diceritakan, saat itu di antara istri Rasulullah ---sebagaimana dalam riwayat yang lain yaitu Shafiyyah binti Huyay---sedang mendatangi Rasulullah yang sedang iktikaf di masjid di suatu malam.




Saat kembali dan berjalan beriringan dengan Rasulullah ada seorang lelaki dari kaum Anshar yang melihat. Lalu Rasulullah memanggil lelaki itu. Beliau menyampaikan bahwa wanita itu adalah istrinya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوۡبَنَا بَعۡدَ اِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِنۡ لَّدُنۡكَ رَحۡمَةً ‌ ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡوَهَّابُ
Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

(QS. Ali 'Imran Ayat 8)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More