Baca Surah Al-Baqarah untuk Usir Setan, Bisakah Cukup Rekaman?

Selasa, 29 September 2020 - 10:17 WIB
loading...
Baca Surah Al-Baqarah untuk Usir Setan, Bisakah Cukup Rekaman?
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
MEMBACA surah Al-Baqarah adalah salah satu senjata jitu untuk mengusir setan dari rumah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim no. 780, dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu)

Hadis di atas didukung oleh hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Al-Hasan yang menyatakan, “Ingatlah, sekosong-kosongnya rumah dari kebaikan adalah rumah yang kosong dari kitabullah. Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad , sesungguhnya setan akan keluar dari rumah yang dibacakan surat al-Baqarah di dalamnya,” (HR. Ibnu Mubarak). ( )

Dalam hadis lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,

إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامًا وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ خَرَجَ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي يُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Sesungguhnya segala sesuatu punya puncak, dan puncak Al-Qur’an adalah surah Al-Baqarah, dan sesungguhnya setan jika mendengar surah Al-Baqarah dibaca maka ia akan keluar dari rumah yang dibaca di dalamnya surah Al Baqarah.” (HR. Hakim, dinilai Hasan oleh Syaikh Albani).

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menjelaskan sebab mengapa membaca surat Al-Baqarah dapat mengusir setan dari rumah dalam Syarah Riyadhusshalihin 4/684. “Setan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah. Maksudnya adalah, jika anda membaca surat Al-Baqarah, maka setan akan lari keluar dari rumah anda dan tidak akan mendekat. Sebabnya, karena dalam surat Al-Baqarah terdapat ayat kursi , nama-nama Allah serta terkandung ayat-ayat yang dapat mengusir setan dan membekas pada diri mereka,” tulisnya. ( )

Surah Al-Baqarah termasuk surat istimewa karena merupakan puncak Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat Kursi. Kapan pun ayat Kursi dibaca dalam rumah yang ditempati setan, maka setan tersebut akan keluar, sebagaimana hadis riwayat Abu Hurairah.

إِنَّ لِكُلِّ شَيءٍ سَنَامًا، وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَفِيهِ آيَةٌ سَيِّدَةُ آيِ الْقُرْآنِ آيَةُ الْكُرْسِيِّ، لَا تُقْرَأُ فِي بَيْتٍ وَفِيهِ شَيْطَانٌ إِلَّا خَرَجَ

“Segala sesuatu memiliki puncak. Dan puncak Al-Qur’an adalah surat al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi “tuannya” ayat-ayat Al-Qur’an, yakni ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di suatu rumah yang di dalamnya terdapat setan kecuali setan itu akan keluar,” (HR. Abdur Razzaq).



Keistimewaan surat al-Baqarah juga terdapat pada dua ayat yang menjadi penutupnya yang menurut riwayat Ahmad diturunkan dari sebuah gudang dari bawah ‘Arasy. Secara khusus, keistimewaan dua ayat tersebut juga banyak diungkap dalam banyak riwayat.

إِنَّ اللهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، فَأَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ، فَخَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَآنِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبَهَا الشَّيْطَانُ

“Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat al-Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut,” (HR. Ahmad).



Keutamaan lain membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah pada suatu malam adalah dicukupkan pahala menunaikan qiyamullail pada malam itu. “Siapa saja yang membaca akhir surat al-Baqarah pada suatu malam maka balasan membaca akhir surat itu akan mencukupkan untuknya pahala salat malam pada malam tersebut.” Demikian yang diriwayatkan oleh Abdur Razzaq. ( )

Keutamaan membaca ayat-ayat pilihan dalam surat al-Baqarah juga pernah dikemukakan oleh Ibnu Mas‘ud. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam menyabdakan:

مَنْ قَرَأَ أَرْبَعَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ، وَآيَتَانِ بَعْدَ آيَةِ الْكُرْسِيِّ، وَثَلَاثًا مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَمْ يَقْرَبْهُ وَلَا أَهْلَهُ يَوْمَئِذٍ شَيْطَانٌ، وَلَا شَيْءٌ يَكْرَهُهُ، وَلَا يُقْرَأْنَ عَلَى مَجْنُونٍ إِلَّا أَفَاقَ

“Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat al-Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah),” (HR. Ad-Darimi).



Suara Murotal
Lalu, apakah cara ini bisa dilakukan dengan rekaman? Menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam Liqa’ Bab Al-Maftuh, soal nomor 986, suara murotal pada kaset tidak cukup, tidak dapat berfungsi mengusir setan. Karena rekaman kaset tidak bisa dikatakan “membaca Al-Quran”. Lebih tepat bila dikatakan, ”Dengarkanlah suara Qori’ (pembaca Alquran) sebelumnya.”

"Oleh karena itu seandainya kita merekam azan, kemudian saat tiba waktu salat kita perdengarkan di mikrofon, tanpa kita mengumandang azan, apakah ini cukup? Tidak cukup," tuturnya..



Atau kita merekam khutbah Jumat yang membangkitkan semangat, kemudian ketika tiba hari Jumat, rekaman tersebut kita perdengarkan melalui mikrofon, khotib dalam rekaman itu mengucapkan “Assalamualaikum warahmatullah wa barakatuh,” Lalu muadzin mengumandangkan azan. Setelah azan selesai khutbah diperdengarkan kembali, apakah seperti ini sah? "Tidak sah," tegasnya.

Rekaman adalah suara yang telah berlalu. Seperti misalnya anda menulis transkip rekaman pada secarik kertas atau meletakkan mushaf di rumah, apakah hal tersebut dapat mewakili bacaan?



Waktu Membaca
Terkait harus berapa kali membaca surat Al-Baqarah, fatwa Lajnah Daimah (Komisi Riset Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi), menyebut tidak ada batasan tertentu terkait pembacaan surat Al-Baqarah. Yang ditunjukkan oleh hadis adalah, perintah memakmurkan rumah dengan salat dan membaca Al-Qur'an. Sebagaimana dijelaskan bahwa setan akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah. Dan tidak ada batasan jumlah tertentu dalam hal ini. Hadis tersebut menunjukkan anjuran memperbanyak membaca surat Al-Baqarah, untuk mengusir setan dari rumah.



Di antara hikmahnya adalah, kita akan mempersering membaca surat Al-Baqarah. Tidak ada dalil yang menerangkan jaminan, bahwa setan tidak akan lagi kembali ke rumah setelah dibacakan surat Al-Baqarah.

Setan mungkin saja kembali setelah selesai pembacaan surat Al-Baqarah. Sebagaimana yang terjadi pada azan, setan lari terbirit-birit ketika mendengar azan. Namun setelah azan selesai, setan kembali lagi untuk menggoda orang-orang salat. Demikian pula yang terjadi pada pembacaan surat Al-Baqarah di rumah. Wallahu'alam.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1744 seconds (0.1#10.140)