Ibadah yang Kosong dari Mengingat Allah Adalah Sia-sia

Rabu, 06 Mei 2020 - 19:28 WIB
Ustaz Muchlis Al-Mughni, dai lulusan Al-Azhar Mesir. Foto/Dok SINDOnews
Bagaimana rasanya jika berjumpa teman atau saudara yang lama tidak bertemu, saat berjumpa dia tak lagi mengingat kita, tentu kita sangat kecewa. Beda halnya ketika kita mengingat Allah Ta'ala, jika kita mengingat-Nya, Allah Ta'ala pasti mengingat kita.

"Setidaknya itulah yang dipahami oleh Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu dengan berkata, "Aku tahu kapan Allah akan mengingatku, yaitu di saat aku mengingat-Nya, maka Dia pasti mengingatku," kata Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Muchlis Al-Mughni dalam tausiyah singkatnya, Rabu (6/5/2020).

Allah Ta'ala menyatakan dalam Al-Qur'an: "Ingatlah Aku maka Aku akan ingat kamu".

Biasanya kita sangat senang apabila orang lain mengingat kita, padahal kita belum tentu ingat dengannya. Jika diingat makhluk saja menggembirakan kita dalam kehidupan ini maka diingat Allah harus menjadi prioritas dalam hidup kita.

Jika kita mengingat Allah di saat senang, maka Allah akan mengingat kita di saat susah. Jika kita mengingat Allah di saat sehat, maka Allah akan ingat kita ketika sakit. Jika kita ingat Allah di saat sukses, maka Allah akan ingat kita di saat kita gagal.

"Inilah rahasianya kenapa kita suka merasa tidak diperhatikan, ditolong dan diingat Allah. Karena kita juga suka melupakan Allah, sehingga wajar jika Allah juga melupakan kita," kata Ustaz yang juga Imam Masjid Cut Mutia Jakarta Pusat ini.

Mengingat Allah Ta'ala adalah amalan ringan, namun sering disepelekan banyak orang, padahal itu merupakan inti dari semua ibadah. Ibadah yang kosong dari mengingat Allah itu akan sia-sia. Ibadah yang Allah tidak diingat didalamnya maka ibadah itu tidak akan berdampak positif.
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More