Haruskah Suami Berdandan untuk Istri?
Senin, 19 Oktober 2020 - 13:52 WIB
Imam al-Qurthubi setelah menyebutkan hikmah berdandan sebagai bentuk pergaulan pasutri yang baik, lalu beliau menyebutkan sebuah riwayat bahwa Yahya bin Abdurrohman al-Hanzholi berkata: "Aku mendatangi Muhammad bin al-Hanafiyah kemudian ia pun keluar menemuiku dengan mengenakan baju mantel merah sementara jenggotnya meneteskan minyak wangi. Lalu aku pun berkata kepadanya, "Apa-apaan ini? Ia menjawab, "Baju mantel ini ialah baju yang telah istriku pilihkan untuk aku kenakan, ia juga yang telah melumuriku dengan minyak wangi ini. Sungguh para istri sangat menyukai apa yang ada pada kita sebagaimana kita sangat menyukai sesuatu yang ada pada mereka."
Itulah sebagian teladan bagi para pasutri, bagaimana seharusnya mereka memulai menciptakan keharmonisan hidup berumah tangga. Dalam hal berdandan sangat ditekankan adanya saling pengertian. Hendaknya istri memilihkan sesuatu yang baik buat suami, dan sebaliknya suami memilihkan sesuatu yang baik untuk dikenakan oleh istrinya.
(Baca juga : Lindungi Masyarakat dari Demo Anarkis, Polisi Bersama TNI Gelar Apel Jaga Kampung Kite )
Tidak bisa dipungkiri bahwa bila istri berdandan untuk suami akan membuahkan kedekatan yang makin menguatkan cinta kasih, maka tatkala suami berdandan buat istrinya tentu akan membuahkan hal yang serupa atau bahkan lebih dari itu.
Coba perhatikan tatkala sebagian pasutri mengenyampingkan masalah ini. Di saat suami bersama istri dia berpenampilan ala kadarnya, demikian pula suami, sehingga masing-masing dari suami istri melihat dengan pandangan matanya sesuatu yang kurang atau bahkan sama sekali tidak ia sukai pada pasangannya.
(Baca juga : Luncurkan Raja Gula, RNI Pilih Distribusi lewat UMKM dan Warung )
Dalam keadaan demikian sangat memungkinkan timbulnya sikap saling menjauh, “kalau bukan berpaling“ dan pergaulan pun terasa hambar tanpa cinta kasih, tanpa keharmonisan dan keselarasan. Lalu bagaimana pasutri semacam ini akan bersama menggapai takwa?
Wallahu A'lam
Itulah sebagian teladan bagi para pasutri, bagaimana seharusnya mereka memulai menciptakan keharmonisan hidup berumah tangga. Dalam hal berdandan sangat ditekankan adanya saling pengertian. Hendaknya istri memilihkan sesuatu yang baik buat suami, dan sebaliknya suami memilihkan sesuatu yang baik untuk dikenakan oleh istrinya.
(Baca juga : Lindungi Masyarakat dari Demo Anarkis, Polisi Bersama TNI Gelar Apel Jaga Kampung Kite )
Tidak bisa dipungkiri bahwa bila istri berdandan untuk suami akan membuahkan kedekatan yang makin menguatkan cinta kasih, maka tatkala suami berdandan buat istrinya tentu akan membuahkan hal yang serupa atau bahkan lebih dari itu.
Coba perhatikan tatkala sebagian pasutri mengenyampingkan masalah ini. Di saat suami bersama istri dia berpenampilan ala kadarnya, demikian pula suami, sehingga masing-masing dari suami istri melihat dengan pandangan matanya sesuatu yang kurang atau bahkan sama sekali tidak ia sukai pada pasangannya.
(Baca juga : Luncurkan Raja Gula, RNI Pilih Distribusi lewat UMKM dan Warung )
Dalam keadaan demikian sangat memungkinkan timbulnya sikap saling menjauh, “kalau bukan berpaling“ dan pergaulan pun terasa hambar tanpa cinta kasih, tanpa keharmonisan dan keselarasan. Lalu bagaimana pasutri semacam ini akan bersama menggapai takwa?
Wallahu A'lam
(wid)