Apa yang Didapat Ketika Menutupi Aib Orang Lain?
Rabu, 04 November 2020 - 13:06 WIB
(Baca juga : Menristek Minta Startup Indonesia Jangan Cuma 'Ngebajak' Produk )
3. Berusahalah untuk mewujudkan keimanan dalam diri
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
"Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, hingga ia bisa mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri (HR. al-Bukhari)
Jika kita tidak rela aib kita dibeberkan di hadapan orang lain, maka begitu juga dengan orang lain, dia tidak akan rela aibnya dibeberkan.
(Baca juga : Exit Poll Pemilu AS, Joe Biden Menang )
4. Berusahalah untuk memperbaiki kesalahan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ
"Salah satu tanda bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya (HR. Bukhari)
Dan harus kita yakini bahwa membicarakan rahasia orang lain adalah sesuatu yang tidak penting bagi kita!
5. Pahala meninggalkan ghibah demi mengharap ridha Allah.
Membicarakan aib orang lain adalah pekerjaan orang-orang lemah. Orang akan dipuja jika tidak melakukan hal itu. Dan orang yang sering membicarakan sesuatu yang tidak penting baginya, akan dibicarakan orang lain juga. Na’udzu billah…
(Baca juga : Tetap Waspada COVID-19, Kemenkes: Kemungkinan Berlangsung dalam Waktu Lama )
6. Mendapatkan cinta Allah, sebab Allah menyukai ketertutupan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ -عَزَّ وَجَلَّ- حَلِيْمٌ حَيِيٌ سِتِّيْرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ
Sesungguhnya Allah azza wa jalla Maha Bijaksana, Maha Pencipta dan Maha Menutupi. Dia menyukai rasa malu dan ketertutupan (HR. an-Nasai)
Jika kita melakukan apa yang dicintai oleh Allah, maka Allah akan mencintai kita.
3. Berusahalah untuk mewujudkan keimanan dalam diri
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
"Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, hingga ia bisa mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri (HR. al-Bukhari)
Jika kita tidak rela aib kita dibeberkan di hadapan orang lain, maka begitu juga dengan orang lain, dia tidak akan rela aibnya dibeberkan.
(Baca juga : Exit Poll Pemilu AS, Joe Biden Menang )
4. Berusahalah untuk memperbaiki kesalahan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ
"Salah satu tanda bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya (HR. Bukhari)
Dan harus kita yakini bahwa membicarakan rahasia orang lain adalah sesuatu yang tidak penting bagi kita!
5. Pahala meninggalkan ghibah demi mengharap ridha Allah.
Membicarakan aib orang lain adalah pekerjaan orang-orang lemah. Orang akan dipuja jika tidak melakukan hal itu. Dan orang yang sering membicarakan sesuatu yang tidak penting baginya, akan dibicarakan orang lain juga. Na’udzu billah…
(Baca juga : Tetap Waspada COVID-19, Kemenkes: Kemungkinan Berlangsung dalam Waktu Lama )
6. Mendapatkan cinta Allah, sebab Allah menyukai ketertutupan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ -عَزَّ وَجَلَّ- حَلِيْمٌ حَيِيٌ سِتِّيْرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ
Sesungguhnya Allah azza wa jalla Maha Bijaksana, Maha Pencipta dan Maha Menutupi. Dia menyukai rasa malu dan ketertutupan (HR. an-Nasai)
Jika kita melakukan apa yang dicintai oleh Allah, maka Allah akan mencintai kita.